Chapter 8

6K 407 76
                                    

  Jika aku dilahirkan hanya untuk menyusahkan dan merepotkan orang lain, lalu kenapa aku harus dilahirkan ke dunia ini.”
-Jungkook-

.

.

.

.

.

.

.

  Musim gugur telah tiba dan daun-daun pun mulai berjatuhan meninggalkan tangkalnya. Tidak terasa, sudah 3 bulan lamanya sejak Mingyu datang mengunjungi Jungkook setelah sekian lamanya. Dan sekarang Mingyu pun sudah kembali ke Daegu dan kembali meninggalkan Jungkook. Tapi walaupun begitu, Jungkook tetap merasa bahagia karena bisa menghabiskan waktu dengan sahabatnya itu.

Berbicara soal keadaan Jungkook saat ini, tentu keadaannya jauh dari kata baik-baik saja. Tiga bulan terakhir ini keadaan Jungkook terus memburuk dan satu persatu gejala penyakitnya mulai berdatangan satu persatu. Dan puncaknya terjadi sekitar sebulan yang lalu, saat itu Jungkook mengeluh sesak nafas dan Jin berkata jika otot pernafasan Jungkook mulai bermasalah dan tidak dapat berfungsi dengan baik dan bahkan saat ini pun Jungkook terpaksa harus memakai nasal cannula untuk membantu pernafasannya. Dan mungkin tidak lama lagi Jungkook harus memasang ventilator atau paru-paru pengganti untuk membantunya.
 
Flashback On

   Malam ini adalah malam yang cukup indah dengan bulan yang bersinar terang disertai bintang-bintang yang menemaninya. Namun dimalam yang indah itu, seorang pemuda tampan justru sedang berjuang dengan rasa sakit yang tiba-tiba menyerangnya. Dan dia tidak lain adalah Jungkook.

“Hahh..hahh..A-appa..H-hyung..hahh..hahh..s-sesak.” keluh Jungkook lirih seraya mencengkram erat dadanya

Jungkook benar-benar ingin berteriak untuk memanggil Ayah dan kedua hyungnya tapi dia bahkan tidak mampu untuk melakukan semua itu. Dan dia juga tidak mampu untuk beranjak dari tempatnya.

Prangg...

Jungkook tanpa sengaja memecahkan gelas yang berada diatas nakas didekatnya. Sungguh..Jungkook benar-benar tidak bisa menahan rasa sakitnya lagi.

The Reason of My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang