Chapter 3

6.6K 530 74
                                    

" Jika aku dilahirkan hanya untuk merepotkan dan menyusahkan orang lain , lalu kenapa aku harus lahir ke dunia ini."
-Jeon Jungkook-

.

.

.

.

.

.

.

Sebelumnya aku cuma mau bilang, kalau aku berharap kalian mau kasih komentar kali ini, karena itu menentukan ff ini lanjut / nggak. Aku harap kalian ngerti maksudku 😊
-Author-

.

.

.

.

.

.

.

   Hari ini Jaehyun pulang lebih awal dari biasanya. Dia benar-benar tidak bisa fokus bekerja karena terus memikirkan tentang kondisi putra bungsunya Jungkook. Walaupun ada Yoongi yang menjaga Jungkook, tapi dia tetap saja khawatir jika kondisi maknae keluarganya kembali drop.

Cklek...

"Appa pulang!" seru Jaehyun saat memasuki rumahnya

"Appa sudah pulang ?" jawab Yoongi yang tiba-tiba muncul dari arah dapur

"Eoh..Appa sengaja pulang cepat hari ini. Appa tidak tenang karena terus memikirkan Jungkookie." jawab Jaehyun

"Appa tenang saja, Jungkookie baik-baik saja. Tadi dia baru selesai makan dan meminum obatnya. Dan sekarang dia sedang istirahat." jelas Yoongi mencoba menenangkan Appa nya

"Kalau begitu Appa akan melihat Jungkookie dulu. Bisakah kau membawakan beberapa berkas Appa di mobil  dan menyimpannya di kamar Appa ? Tadi Appa lupa membawanya." ujar Jaehyun

"Arraseo..aku akan membawakannya." jawab Yoongi lalu pergi

Jaehyun pun pergi ke kamar Jungkook untuk melihat kondisi putra bungsunya.

Cklek..

Saat membuka pintu kamar Jungkook, Jaehyun pikir putranya itu sudah terlelap, tapi ternyata Jungkook sama sekali belum tidur dan masih duduk bersandar dipunggung ranjangnya.

"Appa.."ujar Jungkook pelan

Jaehyun pun mendekati putranya dan mengelus kepala Jungkook penuh kasih sayang.

"Kenapa belum tidur hemm..?"tanya Jaehyun halus

Jungkook pun hanya menggelengkan kepalanya pelan.

Jaehyun yang mengerti pun lantas duduk dipinggir ranjang putranya itu.

"Apa kepala Kookie masih sakit ?" tanya Jaehyun

Jungkook pun akhirnya menganggukan kepalanya, karena kepalanya memang masih terasa sakit dan dia pun sedikit merasa mual gara-gara sakit kepalanya itu. Padahal dia sudah meminum obatnya sebelumnya.

The Reason of My Life Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang