Perasaan Itu Masih Adakah Sampai Sekarang?

196 5 0
                                    


Pagi ini seperti biasa Radit dan Ara sama sama berangkat kesekolah,dan sekarang Mereka ada dimeja makan, mereka lagi sarapan bersama, itu sudah menjadi kebiasaan bagi keduanya semenjak menikah.

Kini Ara sedang mengalahkan roti tawar rasa rasa coklat kesukaan Ara dan Radit, entah kenapa Radit dan Ara sama sama menyukai rasa coklat.

"Ara " panggil Radit pelan atau bisa dibilang lembut.

"Hm" jawab Ara yang masih memakan rotinya.Sambil diliriknya sedikit Radit, agar suaminya tau kalau dia mendengarnya.

"kalau seandainya perasaan itu ada, apa reaksi kamu? "Tanya Radit, Ara yang tak tau arah bicaranya Radit menuju mana dibuat bingung oleh Radit, Ara hanya bisa membuat ekspresi bingungnya itu.

Seakan akan Radit tau apa yang dibingungkan oleh istrinya dia menjawab.

"perasaan sayang itu muncul"ucap Radit percaya diri, Ara yang mendengarnya saja sudah tersedak, Ara cepat cepat meminum susu coklat yang ada disampingnya, saking terkejutnya Ara sampai tersedak, itu luar biasa.

"jadi? "Tanya Radit lagi setelah dia yakin Ara sudah baikan.

"ya gak gimana gimana " jawab Ara seadanya, dan langsung meminum susu coklatnya sampai habis dan langsung berdiri dari tempat duduknya.

"yok"ajak Ara pada Radit, Radit pun menganggukkan kepalanya,petanda ia meng-iya kan ucapan istrinya itu.

Selama didalam mobil Ara maupun Radit diam diam saja karena kejadian tadi yang Ara bilang ya gak gimana gimana. Radit yang mendengar itu langsung terdiam. Dan tak ada sepatah katapun tak ada keluar dari bibirnya itu.

Sesampainya diparkiraan sekolah Radit langsung menyuruh Ara masuk kedalam sekolah.

"udah sana, masuk"ucap Radit, dan itu sukses membuat Ara terdiam, dan akhirnya iapun keluar, Ara sebenarnya tau kalau sendari tadi Radit itu marah tapi emang dasar Aranya saja yang tak mau ambil pusing.

Sesampainya dilorong sekolah,Ara berpapasan dengan farhan, Ara dan farhan saling menatap lama.

"Han, tatapan itu yang selalu membuat gua ingin memeluk lu, Please jangan lu buat gua khilaf han Please"batin Ara berteriak.

"aku pengen kamu tau ra, kalau sampai detik ini hati ini akan selalu untuk kamu sampai kapan pun"batin Radit berbicara.

***

Setelah kejadian tadi pagi ketemu farhan, entah kenapa ia menjadi ingat masa masa Ara bersama farhan, dan itu kenangan sukses membuat Ara kebanjiran tangisan. Entahlah Ara sangat sensitif dengan perasaannya sendiri.

"Apa iya aku masih mencintai dia? "Batin Ara bertanya.

" Tapi, kenapa pas gua dekat farhan rasanya tak seperti dulu?"Tanya Ara dalam bantinnya.

Dia bener-bener bingung dengan perasaannya sendiri apa iya dia masih mencintai farhan atau tidak, dia bingung akan perasaannya itu.

Tapi dia selalu berharap bisa melupakan semua tentang kenangan pahit bersama farhan.terlalu sakit untuk diingat ingat.

"Ra,kok mata lu bengkak gitu sih?Lu habis nangis ya?"Tebak Anita tepat sasaran, Ara hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.

"terus kalau lu gak habis nangis,mata lu kenapa bengkak?"Kali ini nanda yang bertanya dengan raut wajah penasarannya, sebenarnya Ara sedikit kikuk kalau diintrogasi seperti ini, tapi dia harus tetap tenang karena kalau dia kelihatan kikuk mereka semua bakalan tau, dan pada akhirnya rencana gua buat ngelupain semuanya malah jadi gagal.

"Hm,kemarin mata gua digigit semut"Jawab Ara sedikit takut takut kalau yang ia ucapkan salah.

"Jawaban yang sedikit meragukan"Ucap chacha, dengan mata yang masih menatap intens kearah Ara duduk, sumpah Ara bener-bener dibuat takut dengan posisi seperti ini, dia bener-bener belum siap kalau mereka tau farhan satu sekolah dengan mereka, Ara takut kalau mereka tau kalau mereka satu sekolah bakalan buat suasana jadi makin mencekam.

"udah yuk, kekantin aja"Akhir Ara mengeluarkan kata kata yang sendari tadi ia pendam.

"yuk"ucap mereka serempak.
"jangan kira kita gak tau ya ra,lu berteman sama kita udah berapa tahun?Jangan salahkan kita kalau nanti kita bakalan introgasi lu lagi"bilang Amel dan dianggukkan oleh fitri dan Septi.

Ya memang Ara lebih dulu kenal dengan amel, Fitri dan Septi sebelum kenal sama yang lain karena dulu pas Ara masih dikelas satu smp satu sekolah juga dengan mereka jadilah mereka sahabat dekat Ara, sampai SMA kini.

Ara yang mendengar itu hanya bisa menganggukkan kepalanya dengan pasrah, dia yakin setelah ini dibawakan ditanya tanya seperti wawancara.

Sesampainya mereka dikantin, mereka duduk dibangku paling pojok kantin,Setelah itu mereka memesan makanan yang mereka inginkan,tapi sendari tadi Ara tak ada memesan atau memandang menu menu itu, mereka semua yang melihat itu sadar bahwa sebenarnya Ara kenapa kenapa, sahabat mereka ini sangat aneh hari ini,mereka peka hal itu.

"Ra Radit liatin lu terus tu"bilang Nanda yang memang menghadap kearah meja Radit.

Ara yang mendengar itu langsung melihat kearah meja Radit, mata mereka sempat bertemu beberapa detik tapi setelah itu Ara yang memutuskan kontak mata diantara mereka karena Ara bener-bener gak kuat ditatap Radit seperti itu, Ara juga sadar dimeja Radit gak cuman ada teman temannya Radit dan Radit disana juga ada farhan ya, dia juga sadar farhan menatapnya juga sendari tadi, tapi Ara tetap pada prinsipnya pura-pura gak tau saja.

Mereka sedang asik asiknya tertawa bersama tapi mereka kejutan dengan suara seseorang.

"Kita kita boleh duduk bareng disini gak?"Tanya orang tersebut tepat disamping Ara duduk,dan itu sukses membuat Ara terkejut, saat Ara melihat siapa orang yang berani beraninya membuat dia terkejut,ia ingin sekali memaki orang itu.

Tapi setelah ia melihat siapa yang ada disampingnya dia mengurungkan niatnya,dia kaget siapa yang ada disampingnya ini.

Hai guys, semoga suka ya sama cerita aku(:
Hayooo siapa ya orang itu?
Penasaran gak?? :)
Tungguin kelanjutan ceritanya ya guys😅

See you again guys:*
Loveyouu All❤️

26.07.2017.
Pekanbaru

ARDITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang