Akhirnya Rasa Sayang Itu Hadir Juga Diantara Kita

304 6 0
                                    


Semenjak dari pulang sekolah Radit mendiamkan Ara terus, sebenarnya Ara sangat jengah dengan semua ini tapi apa boleh buat,disaat dia disamping Radit, Radit malah menjauh.Ada yang aneh dari Radit tapi Ara tak menyadari apa yang aneh dari suaminya itu.Dan Ara mulai terbawa emosi gara gara kelakuan Radit yang menurutnya terlihat menyebalkan.

"kamu ini Kenapa sih? Aku ngedekat kamu ngejauh?Dari tadi kamu diamin aku terus,kamu ini sebenarnya Kenapa sih?! "Emosi Ara mulai meletup letup,sebenarnya dia tidak niat membentak tapi emosinya sudah terpancing jadilah ia membentak suaminya,radit yang mendengar Ara membentaknya mulai terbawa bawa emosi juga gara gara kelakuan istrinya yang tak pernah peka.

"KAMU TANYA AKU KENAPA?! IYA?! APA KAMU GAK SADAR TADI PAGI KAMU BILANG APA HA?! KAMU GAK SADAR?! IYA?!"kali ini suara Radit meninggi,Dan sepertinya malam ini akan dilewati oleh kemarahan yang sedang meletup letup.

"EMANG AKU NGOMONG APA SAMA KAMU?! HA?! SAMPAI KAMU SEPERTI INI?!"Suara Ara meninggi.

"KAMU MAU TAU AKU KENAPA IYA?! MAU TAU!AKU KAYAK GINI ITU KARENA KAMU, KARENA KAMU YANG SELALU GAK PEKA PEKA TERHADAP PERASAAN AKU KE KAMU! PUAS?!"Ucap Radit, dan langsung membuat keduanya terdiam.Ara yang mendengarnya langsung lemes, tak kuat untuk berdiri lagi, dia duduk disofa disamping Radit.

Sedangkan Radit sedang mengontrol emosinya kalau gak malam ini bener bener harus dihabiskan dengan amarah, untung besok minggu jadilah mereka bisa beristirahat lebih lama besok.

"Dit" panggil Ara lembut, Radit yang mendengar itu langsung melirik Ara sekilas lalu ia kembali lagi keposisinya semula.

"ja-jadi sel-selama ini-"Ucap Ara belum selesai.

"iya, aku mencintaimu ra"ucap Radit mulai serius, dan menatap kedua bola mata itu dengan penuh rasa sayang.

"Tapi kamu gak pernah peka"lanjut Radit mulai menundukkan kepalanya, Ara yang melihat Radit terpukul karenanya, jadilah dibawa ya Radit dalam pelukkannya, Radit semakin mempererat pelukkannya dia bener-bener butuh seseorang yang ada dihadapannya ini.

"yaAllah,Maafkan hamba yang telah melukai hati suami hamba sendiri yaRab.Hamba tak tau kalau suami hamba mencintai hamba ya allah, maafkan hamba ya allah maafkan hamba" Batin Ara, dia bener-bener menyesal,telah mengabaikan Radit selama ini.

"Ra, aku mencintaimu sangat mencintaimu"ucap Radit, seperti orang mabuk, didalam pelukan Ara.
"iya dit,"jawab Ara, sambil mengelus ngelus punggung Radit.

Setelah Radit sudah baikan, barulah ia menegakkan duduknya menghadap Ara yang ada didepannya.

"Apa kamu mencintaiku ra?"Tanya Radit,pada Ara yang sekarang sedang menatap bola mata yang indah milik Radit.

"i-iya,Aku juga mencintai kamu"jawab Ara tulus, memang selama ini Ara mencintai Radit tapi diselalu berbohong pada dirinya sendiri kalau dia tak mencintai Radit. Tapi kali ini dia mengakuinya.

Radit dan Ara saling berpelukan lama, menyalurkan kasih sayangnya masing masing. Nyaman itulah yang tengah dirasakan Radit dan Ara.

***

Semenjak kejadian keributan malam itu Radit dan Ara saling membagi kebahagiaan keorang orang dengan cara memperlihatkan kemesraan mereka diumum, sebenarnya bukan Ara yang mau tapi Raditlah yang mau mengumbar umbar, jadi seperti inilah, mereka dilihat banyak pasang mata. 

"Please, aku mau diliatin melulu"Ara angkat bicara, karena merasa jangah ditatap seperti itu pada orang orang.


"cuek aja sayang"jawab Ardit makin mengeratkan tangannya dipinggang Ara.

"gak bisa dit,aku bener-bener gak bisa dilihatin sampai segitunya"bantah Ara, sedikit menggerakkan bedanya agar terlepas dari tangan kokoh Radit.

Dia bener-bener risih dilihat seperti itu,mungkin untuk Radit itu biasa, tapi lain untuknya itu sangat membuatnya jadi tidak pede, jujur dia bener-bener risih dilihat seperti itu sama orang orang.

Setelah mereka pulang dari jalan jalan yang sangat tidak berfaedah itu, mereka sekarang sedang bereda diruang tv menonton film bola,kenapa Ara jarang nonton film lain?kalian harus tau dia tidak suka buang buang waktu yang sangat berharga demi nonton film yang gak jelas.

kalau menurut Ara lebih baik baca buku dari pada nonton.soalnya buku lebih bermanfaat daripada nonton film yang bener-bener gak jelas itu.

Tapi kali ini Radit memaksanya untuk menemaninya menonton film bola kesukaannya itu.

"Dit" panggil Ara lembut didalam pelukan Radit, matanya tetap fokus ketv.

"besok kita kerumah mama ya aku kangen"minta Ara manja pada Radit, Radit yang mendengar nada suara Ara memanja padanya,dia tertawa kecil.

" iya sayang iya"jawab Radit, sambil masih tertawa kecil, istrinya ini bener bener lucu kalau sudah manja.

Ara memanyunkan bibirnya kedepan karena Radit yang menertawakan dirinya yang sedang manja pada Radit.

"dit bentar lagikan kita udah mau lulus, dan bakalan ngejar cita cita masing masing"ucap Ara mulai dengan nada seriusnya.

"Hm"jawab Radit seadanya, matanya masih tetap fokus kearah tv.

"kalau seandainya aku pergi untuk beberapa tahun kedepan,dan ngejar cita cita yang selama ini aku pengen raih apa kamu mau nunggu aku?"Tanya Ara sukses membuat Radit mengalihkan pandangannya dari tv kearah Ara, Ara yang tau Radit mulai mengerti dengan maksudnya langsung menegakkan duduknya.

"Maksud kamu apa?" Tanya Radit menghadap Ara.

"i-iya, aku bakalan ngejar cita cita aku kesana dit"jawab Ara, menundukkan kepalanya.

"kemana? "Tanya Radit dengan nada tegasnya.

"ke Amerika" jawab Ara sukses membuat hati Radit seperti dihantam beribu pisau, sakit itulah ia rasakan, bagaimana tidak sakit, dia membuat Radit yang sudah mulai mencintainya, kini harus melepasnya demi kepentingan pribadi Ara yang ingin mengejar cita citanya diAmerika.

Entahlah Radit tak tau bagaimana hidupnya setelah Ara pergi keAmerika.

Makasih banyak ya buat kalian yang mau baca cerita abal-abal aku(:
Semoga kalian suka ya guys😊
See you again guys:*

27.07.2017.
Pekanbaru

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARDITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang