About Last Night

Prologue

"Menikah?" Aku terkejut mendengar Phana yang akan menikahiku.

"Aku masih belum siap memikirkannya." Ungkapku "Mengapa kau memutuskannya secepat ini, Phi?"

"Karena aku tidak ingin kehilangan dirimu." Ia menjawab seolah pernikahan adalah hal yang mudah, semuda ia bermain lompat tali.

"Bagaimana jika orang tua kita tidak memberinya."

"Kalau begitu, aku akan menculikmu supaya mereka mengijinkan kita."

"P'Pha !!!" Aku mulai sebal karena tingkahnya yang selalu membuatku tersipu malu.

P'Pha meraih tanganku, dan setelah itu menciumnya dengan bibir lembutnya itu. Siapa yang tidak berdebar meski kita bukan dalam pendekatan lagi.

"Yo." P'Pha berbicara padaku. "Berjanjilah padaku, bahwa kau tidak akan menyakitiku." P'Pha memohon janji padaku.

"Jika aku menyakitimu, apa aku mampu menahan rasa sakitnya?"  Jawabku.

Aku mulai merasa canggung dengannya, apakah benar pernikahan ini akan terjadi?

"Bagaimana jika P' menyakitiku?"

"Menyakiti seseorang sepertimu, hanya orang buta yang bisa melakukannya."

Jawaban manis sekali meskipun aku masih tidak mengerti apa maksudnya. Tapi dari yang ku serap adalah hanya orang yang tidak melihat ketulusan cintaku yang dapat menyakitiku.

Benarkah itu artinya? Astaga, dia mulai membual.

P'Pha mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya, ia pun membukanya dihadapanku. Sepasang cincin yang indah yang ada didalam kotak itu, aku kagum akan keindahannya.

"Menikahlah denganku, Yo." Ujarnya menatapku tajam seperti ia ingin menerkamku.

Pasangkan itu dijari manisku, Phi!! Pasangkan!!
Hatiku yang senang mendengarnya.

Dan harapanku ternyata terjadi. P'Pha memasangkan cincin tersebut di jari manisku, dan setelah itu aku juga memasangkan cincin yang satu lagi dijari manisnya.

Tangan kami bersejajar menunjukan sepasang cincin yang sudah terikat dijari manis kami.

Tinggal menunggu kapan ia akan benar-benar menikahiku.

Tapi sesuatu sedang mengganggu pikiranku sekarang?

😍😍😍

27 Juli 2019