KETIKA HATIKU YAKIN BAHWA ENGKAU ADALAH JODOHKU MAKA AKU AKAN TERUS BERJUANG SAMPAI NAFASKU TERHERNTI
~AFGAN YUDHA PRTAMA~
Mobil Mawar pun sampai di cafe yang sudah di janjikan tapi Mawar, Rossa dan Putri heran kenapa gelap kan masih jam 7. Mawar tidak mengetahui kalau itu semua Afgan yang mengatur karena Mawar hanya di suruh untuk membawa Rossa ke Cafe tersebut.
"War gimana sih loe kok tempatnya gelap, pasti loe mau ngerjain gue deh", kesal Rossa kepada Mawar.
"Sumpah cha gue nggak bohongi loe kok, tapi iya ya kenapa cafenya gelap begini! ", menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Saat itu juga ponsel Mawar berbunyi ada pesan ada AFGAN.
From afgan.
"War loe ocha bawa masuk saja itu semua sudah gue atur kok, tapi loe harus tutup mata ocha dahulu ya gue tunggu didalam". Pesan afgan kepada Mawar.Mawar pun akhirnya mengerti kenapa Afgan nyuruh dirinya membawa Rossa ke Cafe tersebut.
"Eh, cha kita masuk saja ayo, tapi mata loe gue tutup dulu ya", pinta Mawar kepada Rossa
"Kenapa harus ditutup segala sih jangan-jangan loe ngerjain gue ya war", Rossa sedikit marah dan nggak mau.
" Sudah deh cha ikut saja, gue nggak bakal ngapa-ngapain lo kok! Suer! ", wajah memohon.
"Ok deh tapi awas loe sampai ngerjain gue, gue nggak akan maafin loe", nada marah kepada mawar.
Akhirnya Rossa pun menuruti ajakan Mawar. Mata rossa di tutup dengan kain hitam dan si tuntun masuk ke dalam. Di dalam Afgan sudah menunggu Rossa dengan deg degan.
"Cha pelan-pelan jalannya, kita masuk ya", sambil memegang lengan rossa.
"War jangan macam-macam war, gue takut gelap war loe jangan tinggalin guenya war", pinta rossa sambil memegang tangan mawar.
" Ya tenang saja gue nggak akan ninggalin loe kok, put kamu bantu bukap pintunya ya".
"Ok kak", berjalan di depan dan menunggu di depan pintu.
Rossa di bantu teman-temannya untuk masuk ke dalam cafe. Afgan menuggi di pintu untuk memberitahukan mawar kemana Rossa harus di berhentikan..
Sampai di dalam Rossa pun berdiri di tengah-tengah lampu kecil yang berada di pantai. Tapi mawar sudah meninggalkannya."War, kok berhenti kita di mana war", tak ada suara.
"War loe jangan macam-macam gue gak suka ya, war loe dimana", sambil melepas penutup matanya.
Rossa kaget saat membuka penutup matanya. Di berada di tengah-tengah lampu kecil dengan cahaya sedikit terang. Rossa melihat ke lantai.
"Ikuti lampu ini dan kamu akan menemukan sebuah kertas di atas meja".
Rossa pun mengikuti lampu-lampu yang sudah tertata rapi dan melihat meja ada sebuah lilin dan sebuah kertas.
"Ini apaan sih, kenapa kayak permainan gini sih", mengambil kertas dan membacanya.
"wajahmu bagaikan bulan yang selalu menyinari tidurku, tatapan mata kamu selalu membuat jantungku berdetak lebih kencang, senyumu membuat ku selalu rindu akan hadirmu".
Setelah membaca surat tersebut Rossa terus berjalan sampai meja ke 2. Rossa mengambil kertas tersebut dan membacanya.
"Aku tau mungkin aku bukan cinta pertamu yang ada di dalam hidupmu, tapi asal kamu tau bagiku kay adalah cinta pertama dan terakhirku, jika kamu mencintaiku ambil bunga yang berada di bawah meja dan ciumlah, jika tidak tinggalkan meja itu dan berjalanlah".
Rossa pun mencari bunga mawar di bawah meja dan mengambilnya lalu menciumnya.
"Aku tau siapa yang membuat seperti ini", batin rossa saat menuju meja terakhir.
***
Rossa sampai di meja terakhir dan membuka sebuah kotak warna hitam di dalam ada surat lagi dan sebuah boneka."Aku tau mungkin besar boneka itu tak seberapa, sebesar cinta ku kepadamu jangan di lihat dari harga boneka itu tapi lihatlah orang yang sudah berkorban untukmu, ambil bonekanya dan berhenti di kolam depan kamu".
Rossa pun berjalan ke arah kolam dan berhenti sambil membawa boneka dan setangkai bunga mawar.
Tiba-tiba lampu menyala dan semua terasa sangat indah. Rossa berdiri di sebuah bunga berntuk hati dan membuat rossa tidak percaya.Like dan coment ya.
Vote yang banyak..
KAMU SEDANG MEMBACA
SETULUS HATIKU MENCINTAIMU
FanfictionCinta tak mamandang dari segi manapun walau nantinya akan menjadi sakit yang begitu dalam. Kedua orang tua yang tak akan merestui jika memilih cinta hanya untuk sesaat. Hanya saja kali ini semuanya belum terjawab dan saling memendam satu sama lain...