Chapter 2. Korea Selatan

1.5K 104 41
                                    

"KITA NYASAR KE KOREA UTARAA!" teriak Naruto frustasi. Ia membayangkan kepalanya di penggal karna sembarangan masuk ke negara yang tertutup ini.

"APAA? Kalau begitu suruh pilotnya putar arah!" Suruh Hidan.

"DIA BILANG DIA TIDAK TAHU CARANYAA!" jawab Naruto.

"SIALAAN KITA AKAN MATII!" ucap Kakuzu frustasi.

Terjadi kericuhan di kabin kapal, seperti Kakuzu yang melindungi uang-uangnya. Hidan yang komat kamit sambil mengacung-acungkan buku bertuliskan Kitab Jashin. Kisame yang berpelukan dengan Itachi. Tobi yang malah kegirangan lompat-lompat di kursi, dikira lagi ada pesta kembang api. Zetsu yang sibuk berlarian mencari parasut. Deidara sibuk membereskan lempungnya. Sasori yang sembunyi di bawah kursi bersama boneka barbie kesayangannya. Konan yang sibuk make-up an biar kalo mati tetep cantik dan Pein yg malah selfie-selfie dengan latar kabin yang berantakan mirip kapal pecah.

"BERHENTIII!" teriak Naruto. Kegiatan Akatsuki berhenti seketika dan memandang ke arah Naruto.

"Dengar, kita tidak boleh panik, cepat duduk di kursi masing-masing!" suruh Naruto dengan wajah yang serius.

"Yeyeye.. pesta kembang apii!" Tobi berlarian di depan Naruto.

Duaagghh.

Naruto menendang Tobi, ia terpelanting tepat ke kursinya di samping Zetsu.

"Cepat pakai sabuk pengaman kalian, dan berdoalah dengan khusu, jangan panik! Itu hanya akan memperburuk keadaan. Tarik nafaas! Keluarkan... Relaaxx..." Naruto menenangkan Akatsuki seperti seorang intruksi yoga. Keadaan mulai tenang,

tiba-tiba...

Duaaarrr!

"KYAAAAA! SELAMATKAN DIRI KALIAAAN!" Naruto berlari panik sambil memegang kepalanya. Mengabaikan kata-katanya sendiri yang menyuruh Akatsuki untuk tidak panik.

"KYAAAAA!" Akatsuki kembali heboh, mereka melepas sabuk pengaman dan ikut berlari bersama Naruto. Kecuali Tobi yang sibuk muntah muntah karena mabuk udara dan Deidara yang duduk kalem di kursinya.

"Tenang, un! Itu bunyi lempungku yang jatuh" ucap Deidara. Naruto dan Akatsuki berhenti berlari dan memandang Deidara dengan tatapan membunuh.

"SINGKIRKAN LEMPUNG BODOH MU ITU, SIALAN!" Omel Hidan.

"BISAKAH KALIAN TENANG SEDIKIT?! AKU SEDANG KONSENTRASI!" teriak Sasuke emosi, "PAKAI SABUK PENGAMAN!" lanjut Sasuke dan sedetik kemudian kapal berbelok tajam.

Brukkk!

Naruto dan Akatsuki yang masih berdiri akibat kepanikan yang di sebabkan oleh lempung Deidara, terpelanting kearah kiri. Kecuali Deidara yang masih duduk rapi dengan sabuk pengamannya.

"KYAAAA!"

"Aduh minggir, aku tertindih!" ucap Kisame yang tertindih Itachi.

"WOI! BILANG BILANG DONG KALAU MAU BELOK!" teriak Pein pada sang pilot. Sasuke cuek.

"Tolooonggg! Senpaaiii! TOLONG!" teriak Tobi yang entah kenapa kini ada di luar pesawat sedang berpegangan pada jendela. Badannya terombang ambing angin yang kencang. Celananya bahkan hampir merosot saking kencangnya angin diluar.

"Tobi, apa yang kau lakukan?!" Tanya Naruto panik.

"Huee... Tobi tadi lagi muntah di jendela, lalu terdorong keluar.. hueee.. tolong Tobi..."

"Kau membuka jendela untuk muntah? Kau pikir ini di dalam angkot, hah?" Naruto tak habis pikir, ternyata ada juga yang lebih bodoh dari dia.

Swwiiinggg~

Akatsuki Keliling DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang