Chapter 3. Korea selatan (2)

1K 85 54
                                    

"Sudahlah, ayo kita ke hotel untuk istirahat!" Ajak Pein.

"Hotel? Tapi tidak ada hotel yang kami sediakan," jelas Naruto.

"Apaa? Lalu kita tidur dimana?"tanya Zetsu.

"Kalian kan bisa tidur di pesawat, dan kalau kalian tidak mau, ayahku sudah menyiapkan tenda untuk kita semua."

"APAAAAA?!"

"Hey, yang benar saja, masa kita tidur di kursi pesawat, aku kan ingin meluruskan punggungku!" ucap Hidan yang tiba-tiba saja berjalan dengan bungkuk.

Naruto pun menjelaskan kalau yang gratis hanyalah keliling dunianya saja beserta tiket masuk tempat wisata. Tidak termasuk hotel, makan dan kebutuhan hidup yang lainnya.

"Kalau begitu kita patungan saja untuk sewa kamar hotel" usul Konan.

"Apaa? Patungan? Lebih baik kita berkemah saja! Kita kan hanya akan tidur. Sewa hotel hanya akan buang-buang uang," Kakuzu menyampaikan pendapatnya.

"Memangnya kita akan berkemah dimana, hah? Di tengah kota? Yang benar saja! Kita bisa di usir!" Sanggah Konan.

"Tenang, aku tahu tempat yang murah untuk tidur" Sakura melerai pertengkaran Konan dan Kakuzu.

"Dimana itu?" tanya Naruto.

"Kita bisa tidur di sauna. Di sana murah."

"Lumayan juga, dari pada berkemah," Konan setuju.

"Karena sekarang masih jam 6 sore, sebaiknya kita makan malam dulu sebelum ke tempat sauna," Sakura mengajak mereka makan malam di restoran yang sederhana.

...

Mereka pun duduk lesehan di depan meja yang berukuran cukup besar sambil menikmati makan malam.

"Bagaimana kalau kita minum soju?" tawar Hidan.

"Kau yang traktir?" tanya Kakuzu.

"Biar aku yang traktir!" ucap Itachi.

"HOREEE!"

"Permisi, pesan sojunya yaa!" ucap Sakura pada pelayan restoran. Tak lama pelayan tersebut membawa beberapa botol berwarna hijau ke meja Akatsuki cs.

"Apa itu soju, Senpai?" tanya Tobi pada Pein.

"Ohh, aku lupa kalau disini ada anak kecil, Tobi dan Sasori sebaiknya tidak ikut minum soju," ucap Pein dengan nada meledek.

"Siapa yang kau bilang anak kecil, hah?" Sasori merogoh celananya, mengeluarkan dompetnya yang berwarna pink dan terdapat gambar barbie di bagian depannya. Akatsuki cs sweatdrop beberapa detik. Kemudian ia mengeluarkan sebuah kartu tanda pengenal. Pein meraihnya.

"Hmm... Akasuna Sasori, 25 tahun? Whaaatt?! 25 tahun?!" Pein Shock. Usianya saja sekarang baru 23 tahun. Yang lain tak kalah shock mendengarnya, mereka semua jawsdrop berjamaah. Kecuali Tobi. Bagaimana tidak? Dari wajahnya yang baby face dan tubuhnya yang mungil, Sasori kelihatan masih remaja.

"Kembalikan!" Sasori mengambil kartunya kembali dan memasukkannya ke dalam dompet barbie miliknya.

"Uwaah, minuman ini enak sekali, agak pahit sih tapi Tobi sukaa!" ucapan Tobi menyadarkan Akatsuki cs dari acara shock mereka. Tapi mereka segera shock kembali begitu melihat Tobi yang sempoyongan dengan 2 botol kosong di tangannya.

Akatsuki Keliling DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang