Chapter 10. India (2)

624 59 12
                                    

Kakuzu saat ini tengah berada dalam kantor security, ia diinterogasi oleh 3 security sekaligus. Mereka meminta Kakuzu menunjukkan ID card dan memanggil Tour guide yang bertanggung jawab atas dirinya. Namun apapun yang mereka katakan, Kakuzu tidak mengerti. Dia tidak mengerti bahasa inggris, apa lagi bahasa india!

"Bagaimana, apa kita bawa saja dia ke kantor polisi?" tanya salah satu security disana.

"Kita geledah dulu saja tasnya, siapa tahu dia menyembunyikan ID card-nya!" saran security yang lain. Mereka pun setuju dan segera menggeledah tubuh Kakuzu.

"Hei, apa-apaan ini! Kalian mau berlaku tidak senonoh, hah?! Minggir!" Kakuzu berontak dan berlarian di ruangan yang sempit itu.

Sementara di tempat lain, Akatsuki cs baru saja menghabiskan es krim mereka.

"Baiklah! Mari kita mencari Kakuzu!" ucap Pein dengan semangat.

"Yosh!" jawab Tobi tak kalah semangat. "Tapi, senpai, bagaimana dengan es krim Kakuzu-senpai?" tanya Tobi sambil menunjuk es krim milik Kakuzu yang sudah setengah mencair.

"Hmm, kita apakan ya es krim ini?" gumam Pein sambil berfikir dengan pose meletakkan tangannya di dagu. Mereka semua menatap Pein dengan seksama, penasaran dengan hasil pemikiran Pein.

"AHA! KITA HOMPIMPAH SAJA! YANG MENANG BOLEH MAKAN ES KRIM INI!" teriak Pein sambil berdiri dari kusrinya.

"SETUJUUU!" seru Akatsuki yang lainnya.

"Sudah ku duga, mereka bodoh!" gumam Sasuke. Sakura hanya sweatdrop. Sedangkan Naruto hilang kesabaran.

"HENTIKAN ACARA BODOH KALIAN! APA ES KRIM INI LEBIH PENTING DARI TEMAN KALIAN, HAH? BAGAIMANA KALAU SAAT INI KAKUZU SEDANG DI CULIK ?!" teriak Naruto frustasi. Masalahnya adalah dia yang harus bertanggung jawab kalau terjadi apa-apa dengan Akatsuki.

"Kau benar, Naruto! Apa yang kalian lakukan, hah? Kalian malah enak-enakan makan es krim sementara Kakuzu dalam bahaya! Cepat sekarang berpencar dan cari Kakuzu!" teriak Pein sambil menunjuk pintu keluar seakan mengusir anak buahnya. Mereka pun menurut dan segera berpencar mencari Kakuzu.

"Apa-apaan si bodoh itu, dia yang menyuruh kita makan es krim, dia juga yang menyalahkan kita," gerutu Sasori.

Sekarang Sakura benar-benar terjungkal dari kusrinya begitu melihat tingkah Pein yang absurd itu.

"Kalau saja tidak ada Sasuke, mungkin aku sudah gila bersama terus dengan mereka," gerutu Sakura.

oOo

"KAKUZUU!"

"KAKUZU-SENPAI!"

"KAKUZU, UN! DIMANA KAU?" teriak Sasori, Tobi dan Deidara berurutan. Mereka berempat bersama Naruto kini sedang mencari di sepanjang jalan di depan Taj Mahal. Untunglah hari sudah mulai sore, jadi matahari tidak terlalu menyengat kulit mereka.

"KAKUZU SENPAI! KELUARLAH!" teriak Tobi lagi.

"Coba lihat ini! Kakuzu sebelumnya ada bersama kita saat berfoto di taman, tapi begitu kita berfoto di depan Taj Mahal, dia tidak ada!" ucap Naruto sambil menunjukan kameranya pada Sasori dan Deidara.

"Benar juga ya, apa kita cari ke dalam Taj Mahal saja?" tanya Sasori.

"Sini pinjam Hp-mu, aku akan suruh yang lainnya mencari dia di Taj Mahal, kita coba cari disini saja," ucap Naruto. Sasori pun menyerahkan Hp nya pada Naruto. kemudian mengirimkan SMS pada Pein untuk mencari Kakuzu di dalam Taj Mahal.

oOo

Sai, Pein, Konan, Itachi dan Hidan kini tengah mengantri untuk masuk ke Taj Mahal. Meskipun hari mulai sore, namun antrian di Taj Mahal masih saja panjang. Sepertinya mereka adalah orang-orang yang ingin menikmati keindahan Taj Mahal dengan latar matahari tenggelam.

Akatsuki Keliling DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang