Chapter 9. India (1)

771 58 26
                                    

Langit mulai senja, burung-burung berterbangan menuju sarangnya. Begitu juga dengan Akatsuki yang sedang tamasya di Australia ini, mereka kini sedang bersiap-siap untuk pulang ke bandara. Namun sebelum mereka pulang, mereka mendapatkan ujian dari Shino. Ujian yang benar-benar ujian!

"Baiklah, yang bisa menjawab pertanyaanku, boleh kembali ke bus!" ujar Shino sambil membetulkan letak kacamata hitamnya yang sedikit melorot. Akatsuki yang kini berbaris rapi di depan gerbang keluar segera mengeluarkan orasi mereka karena tidak setuju dengan ujian dadakan yang diberikan Shino. Dan apa lagi ini? Yang menjawab boleh kembali ke bis? Ini seperti ancaman seorang guru untuk para muridnya!

"Apa? Kita tidak punya waktu untuk acara seperti ini!" protes Naruto.

"Benar! Aku sudah muak berada disini!" Kakuzu tak mau kalah, ia baru saja selesai membereskan peternakan ayam. Rasanya ingin segera kembali ke pesawat dan tidur.

"Prinsipku adalah semua yang mengunjungi tempat ini, harus memiliki ilmu dan pengetahuan," tegas Shino.

"Oh ayolah, memangnya kita ini sedang study tour?!" gerutu Sasori. Dan ilmu apa yang dia maksud? Dari awal sampai akhir kerjaan mereka hanya mengejar biri-biri.

"Cepat beri kami pertanyaan!" ucap Sasuke yang sudah tidak sabar ingin cepat keluar dari peternakan.

"Baiklah, pertanyaan pertama, sebutkan cara lebah membuat madu!"

Semua hening, Zetsu, Itachi, Pein dan Konan berusaha mengingat penjelasan Shino saat di peternakan lebah. Tapi percuma saja, otak mereka yang berkapasitas minim itu tidak bisa mengingatnya karena penjelasan Shino yang sangat panjang dan mereka sama sekali tak peduli saat itu. Sedangkan yang lainnya hanya saling pandang karena memang tidak tahu apa-apa. Perhatian mereka tertuju pada Sasuke yang kini sedang mengacungkan tangannya.

"Ya! Jelaskan!" perintah Shino.

"Mereka mengubah nektar menjadi madu dengan menurunkan kadar air hingga 17%, lalu mereka menambahkan enzim dari air liurnya untuk mengubah sukrosa dalam nektar menjadi glukosa dan fruktosa. Selanjutnya mereka menyimpannya di dalam sel-sel sarang yang berbentuk heksagonal, setelah penuh sel-sel itu akan ditutup dengan lilin."

"Ya! Kau boleh keluar," Shino membukakan gerbang untuk Sasuke, ia pun segera keluar menuju bus yang terparkir tak jauh dari sana.

"Oke, selanjutnya, sebutkan macam-macam lebah yang biasa dipelihara untuk menghasilkan madu!"

Akatsuki cs kembali terbengong. Kelompok satu kembali memutar otak untuk mengingat penjelasan Shino. Sedetik kemudian perhatian mereka teralihkan pada Tobi yang mengangkat tangannya tinggi-tinggi.

"Ya, kau! Apa jawabanmu?" tanya Shino.

"Etoo.." Tobi tampak ragu-ragu. Akatsuki cs penasaran dengan jawaban Tobi, dari mana dia tahu? Apa dia searching di google? Ah genius juga dia, pikir Pein.

"Tobi cuma mau tanya, kamar mandinya sebelah mana ya?" tanya Tobi polos. Akatsuki yang sedari tadi menunggu jawaban Tobi terjungkal berjamaah. Sedangkan Shino hanya sweatdrop mendengarnya kemudian menunjukan arah kamar mandinya. Sepertinya pikiran Pein salah jika mengira Tobi genius!

"Aku! Aku!" ujar Itachi sambil melambaikan kedua tangannya ke arah Shino.

"Ya! Kau juga boleh ke toilet!" jawab Shino yang sudah mengira kalau Itachi pasti ingin ke toilet juga.

"Bukaan! Aku mau coba menjawab!" protes Itachi dengan kesal. Semua menatap Itachi heran. Apakah otak genius Uchiha-nya sudah kembali?

"Apa jawabannya?" tanya Shino sambil menatap Itachi dengan serius.

Akatsuki Keliling DuniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang