REST

3K 364 5
                                    

.

.

.

Rest

.

.

Min Yoongi x Park Jimin

.

.

This ff © Chimichim

.

.

Happy reading ~

.

.

Kalau Yoongi sudah bilang tidak, maka akan tetap tidak. Dan jujur saja Jimin sedkit tidak suka dengan sifatmya yang seperti itu. Sekuat apapun Jimin merayu, jawabannya akan tetap tidak.

Karena sudah hafal dengan semua itu, maa Jimin akan bergerak semaunya. Terserah jika kekasihnya itu mau cuek seperti batu atau tak menghiraukannya. Aku Jimin, tak ada yang boleh mengaturku.

Ini sudah hampir tiga hari Yoongi mengurung diri di dalam studionya. Hanya sesekali keluar untuk ke kamar mandi dan mengambil beberapa snack. Bahakna Jimin tidak ingat kapan terakhir lelaki itu makan di meja makan.

Maka hari itu Jimin mebuat kimbab dan segelas kopi hitam. Sedikit kesusahan membawanya. Begitu sampai di depan pintu studio milik Yoongi, Jimin mengetuk pintu itu dengan sikutnya.

Sedikit menunggu sampai terdengar deheman dari dalam. Pertanda kalau lelaki di dalam menyetujuinya untuk masuk.

Jimin membuka pintunya pelan. Mendorong pintunya dengan tubuhnya sendiri. Lalu memperhatikan punggung Yoongi dari belakang.

Meletakkan sepiring kimbab dan segelas kopi di meja kecil yang tersedia. Jimin melangkahkan kakinya menuju Yoongi, menunduk sedikit lalu memeluk kekasihnya dari belakang. Menggirup wangi maskulin kekasihnya. Ohh aku merindukan ini..

"Ada apa hmm?"

"Hyung, kau perlu istirahat."

"Aku sudah tidu tiga puluh menit tadi."

"Kalau begitu tidur lagi lah." Ucap Jimin penuh khawatir.

"Tidak bisa. Nanti musikku terbengkalai."

"Tidak akan terbengkalai kalu kau hanya karen kau tidur dua jam."

"Jimin, kau tidak mengerti."

"Ya aku memang tidak mengerti. Makanya aku menyuruhmu istirahat."

"Haahh.." Yoongi menghela napas panjang dan membalikkan badannya menghadap Jimin.

"Hyung, lihatlah dirimu." Tangan Jimin terangkat mengusap wajah kekasihnya. Sedangkan Yoongi melingkarkan tangannya di pinggang Jimin.

"Tidak bisa. Aku hanya bisa melihat wajah kekasihku yang khawatir melihatku."

"Ughh berhentilah menggombal. Lihat kantung matamu. Hitam sekali sudah seperti panda. Pipimu juga semakin tirus."

"Bagaimana lagi hum.. ini tanggungannya sayang."

Pasti seperti itu jawabannya.

Jimin menghela napas. Tangan keecilnya menarik Yoongi untuk berdiri. Menuntunnya mendekati meja kecil yang ada.

"Ayo temani aku makan." Ujar Jimin pelan.

"Aku tidak terima penolakan." Tambahnya.

Yoongi terduduk di hadapan Jimin. Dan Jimin menyuapinya kimbab bikinannya. Pada akhirnya Jimin tidak makan sama sekali. Ajakan itu hanya bualan semata. Jimin hanya ingin melihat hyung-nya makan. Dan tentu istirahat.

Dengan sedikit paksaan, Yonngi berbaring di sofa dan menjadikan paha Jimin sebagai bantalnya. Tangan Jimin mengusap lembut surai kekasihnya. Mencoba megantarkan kekasihnya ke alam mimpi.

"Aku akan membangunkanmu dua jam lagi hyung."

"Hmm.." ucap Yoongi mengiyakan.

"Saranghae hyung."

"Nado Jiminnie."

.

.

.

End

.

.

.

The Story Of Us [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang