A Pack of Cigarettes and Candy

2.2K 308 13
                                    

.
.
.
YoonMin Drabbles
.
.
.
© Chimichims
.
.
Enjoy~
~~~~~~~~~~~~~~~~

"Hanya ini saja?"

"Iya."

"Semuanya jadi 2000 won."

Jimin sampai hafal apa yang pria ini beli. Setiap hari. Membeli sekotak rokok dengan rasa yang sama tanpa ada tambahan lain.

Setelah itu, menyesap sebatang atau dua batang rokok di depan minimarket tempat dia berkerja. Duduk di bangku depan sambil sedikit-sedikit melirik ke dalam.

Mungkin jika seminggu sekali atau dua kali akan terasa wajar. Tapi ini setiap hari. Membuatnya terbiasa dengan kehadiran lelaki tak di kenalnya itu.

Jimin melihat dari meja kasir. Hari ini lelaki itu hanya menghabiskan satu batang rokoknya dan melamun menatap entah apa yang dia liat di hadapannya.

Jimin menggeleng. Lebih baik dia melihat rak-rak yang mungkin sudah kosong untuk segera diisi kembali.

.
.
.

Besoknya, lelaki itu datang lagi. Bersama seorang temannya mungkin? Atau mungkin bukan temannya.

"Seperti biasa?"

Lelaki itu mengangguk membalas.

"Woa hyung.. sudah seberapa sering kau kesini sampai dia akh-"

Iya. Terjadi kekerasan di depan Jimin. Lelaki itu menyikut temannya yang Jimin yakin cukup kencang sampai membuatnya meringis kesakitan.

"Diam sedikit Jungkook-ah. Cepat ambil makananmu atau hyung tinggal."

"Ck.. iya hyung iya."

Temannya, yang Jimin ketahui bernama Jungkook itu segera berlari ke arah jajanan rumput laut. Jimin tertawa kecil melihat tingkah mereka.

"Temanmu?"

"Adik sepupuku."

"Ahh.." Jimin mengangguk pelan.

Menunggu sejenak sampai akhirnya Jungkook menghampiri mereka dengan tiga bungkus snack rumput laut dan sekotak teh dingin di tangannya.

"Semuanya jadi 12.000 won."

Lelaki itu memberikan uang dan menunggu kembalian. Setelah itu keluar dan duduk bersama adik sepupunya di bangku luar.

Mereka mengobrol berdua. Lelaki itu meladeni Jungkook dengan malas. Entah apa yang mereka bicarakan. Tetapi Jungkook berkali-kali menengok ke dalam minimarket menatap Jimin sambil berbicara dengan lelaki itu.

Sedang asik menghitung uang, Jungkook tiba-tiba masuk mengagetkan. Dia segera menuju ke kulkas dan mengambil sekaleng kopi hitam dan langsung berlari kecil menuju kasir.

"Ahh Yoongi hyung itu pemalas sekali. Masuk ke dalam saja tidak mau."

"Yoongi? Ah.. jadi namanya Yoongi?" Ucap Jimin sambil memasukkan harga sekaleng kopi ke dalam mesin kasirnya.

"Apa? Dia belum pernah mengenalkan diri padamu? Dasar payah."

Ucapan Jungkook membuat Jimin bingung. Dia menatap Yoongi dari dalam. Dengan sangat jelas terlihat dia sedang menatap Jungkook dengan tajam.

"Dia sedang menatapmu."

"Hah?! Sial! Mati aku habis ini."

Jungkook langsung memberikan uang pas dan beranjak dari hadapan Jimin

"Sampai jumpa lain waktu Jimin hyung."

Dari mana dia tau namaku?

Jimin menatap dada sebelah kirinya sambil mengerutkan kening.

Aku tidak sedang mengenakan name tag milikku.

.
.
.
Karena toko sepi dari tadi, Jimin memutuskan untuk mengambil sebuah permen untuk dia makan. Setidaknya dia yakin permen di mulutnya akan habis begitu pelanggan datang.

Clack

Oh ini dia.

Yoongi datang. Dan sendiri.

"Sewamat dathang." Sial. Omonganku tidak jelas karena permen ini.

Yoongi menatapnya bingung.

"Kau sedang memakan sesuatu?"

"Ahh mwaaf aku sedang memwakan permwen."

Yoongi tersenyum. Dan ini pertama kalinya semenjak hampir sebulan Yoongi bolak-balik di tempat Jimin berkerja.

"Baiklah. Rokok seperti biasanya dan lollipop ini satu."

Tidak mau mempermalukan dirinya, Jimin hanya mengangguk dan mengambilkan sekotak rokok. Setelah itu Yoongi membayar sesuai yang tertera di layar lalu berjalan menuju pintu dan meninggalkan satu tangkai lollipop rasa lemon di atas meja kasir.

"Lollipop-nya?"

"Untukmu."

Yoongi berbalik, mondorong pintu keluar dengan punggungnya.

"Yoongi. Senang berkenalan denganmu, Jimin."

Setelah itu dia keluar. Dan berlari entah kemana karena malu bukan main.

Setidaknya berkenalan lah sedikit lebih manis. Keluh Jimin dalam hati.

The Story Of Us [YoonMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang