part-5

2.4K 152 11
                                    

Selamat membaca!!!
.
.
.
.
.
.
.

Tangis Nathalia baru bisa di hentikan saat Ethan membawa nya pergi ke toko buku Bubble bersama adiknya Devin. Dia tidak menyangka kalau reaksi Nathalia akan separah itu.

Padahal ia hanya memindahkan chanel tv, bagaimana kalau ia melakukan sesuatu yang lebih dari itu?! Mungkin empat pulih hari lima puluh malam ia akan menangis.

"Kak Lia.." panggil Devin yang kini sedang memilih buku gambar yang akan di belinya.
Yang di panggil pun melangkah mendekat. Sementara Ethan sibuk melihat-lihat komik terbaru.

"Ada apa?!". Tanya Nathalia.

Devin memperlihatkan dua buku gambar pada Nathalia."menurut kaka bagusan yang mana?!" Tanya Devin sambil menatap Nathalia meminta pendapat.

Nathalia melihat pada kedua buku gambar yang di tunjukan Devin, lalu ia mengambil salah satunya dari tangan Devin.
"Menurut kaka, bagusan yang ini." Jawab Nathalia

"Tapi aku sukanya yang ini." Ucap Devin sambil kembali membandingkan kedua buku itu.

"Tapi kakak sukanya yang ini." Ucap Nathalia.

"Tapi aku pengen nya yang ini."

"Tapi bagus nya yang ini."

"Yang ini kak,"

"Yang ini De.."

Ethan menghampiri mereka, saat mendengar perdebatan yang tidak berhenti.
"Ada apa sih?!" Tanya Ethan yang kini sudah berdiri di tengah-tengah mereka.

Devin dan Nathalia menoleh bersamaan, menatap Ethan sekilas lalu melanjutkan perdebatan mereka lagi.
Merasa di abaikan Ethan meninggikan suaranya.

"Stopp!!!!" Bentak Ethan, dengan menatap tajam kedua nya. Hening, mereka terlonjak dan langsung diam seribu bahasa. Pengunjung toko pun ikut terhenti dari aktifitas mereka saat mendengar suara nyaring yang Ethan tujukan untuk Nathalia dan Devin,ketiganya menjadi pusat perhatian.

Ethan menyadari bahwa semua orang memperhatikan mereka, ia mengangguk malu dan meminta maaf pada pengunjung lain atas keributan yang terjadi. Lalu para pengunjung kembali melanjutkan aktifitas mereka masing-masing.

"Jika kalian masih saja bertengkar, aku tidak akan segan meninggalkan kalian di sini." Ucap Ethan dengan sedikit menekankan kata meninggalkan.

"Hahahah..."

"Haha..."

Nathalia dan Devin sama-sama tertawa." Silahkan saja tinggalkan kami, kami bisa pulang dengan di jemput Pak Andi." Jawab Devin yang di angguki Nathalia.

"Silahkan saja.." ketus Ethan.

Devin menatap jengkel pada kaka nya, ia mengeluarkan handphone kesayangan yang di berikan oleh Dane, saat ia mendapat juara umum di sekolah nya, dan syarat dari Dane dia boleh menggunakan handphone itu saat ia berpergian atasu saat ia sedang santai saja.
"Pegang bukunya kak." Pinta Devin.

Nathalia mengambil bukubyang di betikan Devin, lalu ia mulai menyilangkan tangan nya dengan sebelah tangan kanan bertumpu di tangan kiri kemudian ia mengetuk-ngetukan jari nya ke dagu sebelah tangan nya lagi ia silangkan di dada sambil memegang dua buku yang tadi mereka perdebatkan. Baru saja Devin mendial nomer Pak Andi, Ethan sudah merebut handphone nya.

"Kau tidak akam bisa menghubungi siapapun lagi, uprit. Dasar bocah bandel." Gerutu Ethan.

Ia lupa kalu adik bontot nya ini mempunyai handphone. Padahal ia tau kalau Dane sudah memebiri nya hadiah itu. Ethan mengangkat tinggi-tinggi tangan nya menghindarkan handphone itu dari Devin, padahal tinggi badan Devin sendiri tidak bisa menjangkaunya.

"Kaka, kembalikan handphone nya." Pinta Devin dengan merengek. Berusaha melompat untuk mengambil handphone nya.

"Ambil kalau bisa." Tantang Ethan.

Nathalia mulai geram dengan kelakuan Ethan yang mengerjai Devin, ia menaruh buku yang tadi ia pegang dan berusaha membantu Devin mengambil handephone yang di pegang Ethan tinggi-tinggi.

Ethan semakin mundur ke tengah toko itu, para pengunjing kembali lagi memusatkan pandangan mereka pada tiga orang yang kini sedang berebut itu.

Tanpa malu mereka terus saling menggapai dan menjauhkan. Namun semakin ke tengan posisi Nathalia semakin mentok. Tak lama kakinya menendang kaki rak buku, ia tidak bisa menahan keseimbangan tububnya.

Bruukk!!...

"Hahahbaaa...... hahha... hahha..." tawa serempak dari pengunjung mengvelegr memenuhu pemjuru ruangan itu. Nathalia terjatuh, semua orang menertawakan kejadian itu termasuk Devin. Bahkan ada yang tertawa terpingkal sampai mengeluarkan air mata. Nathalia memandang ke sekeliling, lalu saat tatapan nya tertuju pada sesuatu kelucuan di depan nya ia hanya bisa tersenyum canggung pada Ethan.

Sampai pada akhirnya Ethan menyadari bahwa yang di tertawakan bukan Nathalia. Tapi dirinya sendiri. Bagaimana tidak tertawa, ternyata saat Nathalia terjatuh ia berpegangan pada pinggang Ethan namun semua itu menyebabkan celana jeans yang ia pakai akhirnya melorot, menyisakan boxesr bergambar kartun doraemon kesayangan nya. Dengan nafas memburu menahan malu dan marah, Ethan menarik lengan Nathalia kasar. Tanpa memperdulikan teriakan Devin yang memanggil nya.

Tasikmalaya 9 agustus 2017

Tbc....

Update lagiii semoga tidak bosan ya Readers..

Salam sayang 😙😙😙😙

Tentang NathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang