part-6

4.1K 236 149
                                    

Selamat membaca...
.
.
.
.
.
.
.
.
Ethan masih mencengkram lengan Nathalia, tak memperdulikan ringisan yang keluar dari bibirnya. Hatinya masih bergemuruh oleh amarah.

Devin mengekori mereka dari belakang, sedari tadi ia hanya terdiam melihat kemarahan kaka nya. Sebenar nya ia ingin menegur Ethan karena telah menyakiti kaka iparnya, namun ia urungkan mlihat dari raut wajah Ethan yang memerah dan nafas yang menderu penuh emosi.

Ia menyeret Nathalia ke kamar mereka, sementra Devin bergegas mencari mama nya untuk meminta bantuan, agar tidak terjadi sesuatu pada Nathalia.

Ethan membanting tubuh Nathalia saat sampai di dalam kamar, perutnya membentur tepian meja belajar sebelum ia mampu menumpukan tangan nya.Nathalia merosot merasakan sakit di perutnya tubuh nya bergetar hebat karena rasa takut.

Kilasan bayangan itu kembali lagi, di ruangan gelap dengan sedikit cahaya yang di pantulkan dari pentilasi udara. Nathalia bungkam, suaranya tercekat. Sementara Ethan mencengkram bahunya keras, menimbulkan sakit yang membuat jiwa rapuh dalam diri Nathalia meluap kembali Ia menutup matanya erat, seakan dunia nya kembali roboh di hantam kenyataan.

"Dasar jalang, idiot, kau berani mempermalukanku heh!." Bentak Ethan. Ia membalik tubuh Nathalia yang merosot dan menatap wajah pucat nya, mata Nathalia masih tertutup rapat. Tanpa memperdulikan keadaan Nathalia yang gemetar ketakutan Ethan melayangkan tangan nya.

Plakkk!!!

Satu tamparan medarat di pipi Nathalia membuat sobekan di sudut bibirnya. Ethan tertegun atas apa yang ia lakukan, tangan nya pun gemetar setelah menampar Nathalia.

"Astaga Ethan, apa yang kamu lakukan..?" Cathrina datang dengan berlari menghampiri mereka. Ia melihat Nathalia yang tak bergeming dengan darah sobekan di sudut bibir nya yang mulai mengalir.

"Lia sayang ini mama nak, buka mata kamu.." ucap Cathrina sambil mengguncang tubuh Nathalia.

"Ada apa ini?" Suara bariton di belakang membuat Cathrina namun Ethan menggubris atau menoleh, menatap pada sumber suara itu.

"Pah, telpon dokter pah sekarang." Pinta Cathrina dengan panik.

Ethana hanya memandang datar, ada sedikit rasa aneh di hati nya saat ia dengan reflek menampar Nathalia, namun ia mengeraskan hatinya untuk tidak peduli dengan apa yang ia lakukan pada Nathalia. James dan juga Cathtina membawa Nathalia ke atas ranjang dan membaringkan nya, Nathalia menekuk kedua lutut dan memeluknya erat ia meringkuk seperti janin dengan tubuh yang masih bergetar. Sementara mereka menunggu dokter yang akan memeriksa Nathalia.

James berbalik menatap Ethan." Apa yang kau lakukan pada Nathalia?." Tanya James dengan suara tenangnya.

"Dia sudah mempermalukan ku pah.!" Jawab Ethan masih menggebu dengan emosi nya.

"Ikut papa." Ucap James lalu beranjak menuju ke ruang kerjanya yang di ikuti Ethan.

Tak lama dokter datang dan memeriksa Nathalia, ia menggelengkan kepalanya atas reaksi Nathalia yang kembali tidak baik.

"Bagaimana Dok?." Tanya Cathrina dengan cemas.

"Hmm, Nathalia harus menjalani terapi kejuwaan lagi." Jawab Dokter itu.

Cathrina memejamkan matanya dalam, merasakan kembali goresan sakit saat melihat Nathalia kembali seperti dulu, dalam ke adaan yang benar-benar buruk.

**


"Dia mempermalukan mu seperti apa?." Tanya James yang kini sudah duduk.

"Dia membuat celanaku melorot di depan umum pah." Ucap Ethan menjabarkan, apa yang terjadi.

"Hanya karena itu kau tega menamparnya..?" James menggeleng tak percaya.

"Papa bilang hanya?.. itu bukan hanya pah! Dia mempermalukan Ethan." Ucap Ethan dengan menekan kata 'hanya'.

"Tapi tidak seharusnya kau bersikap sekasar itu Ethan, Nathalia tidak seperti gadis pada umum nya dia berbeda. Kau tau itu."

"Jika papa tau dia idiot kenapa papa dan mama bersikeras menikahkan aku dengan nya.. dan sekarang statusku suaminya jadi aku bebas melakukan apa pun pada nya. Papa dan mama tidak bisa menyalahkan ku salahkan diri kalian sendiri." Ucap Ethan menutup perdebatan dengan papa nya, lalu ia meninggalkan ruangan itu.

"Suatu saat kau akan menyesali perbuatanmu Nak, jika kau tau yang sebenarnya." Guman James dengan suara lelahnya.

Ethan melangkah lebar meninggalkan situasi yang membuatnya penuh dengan emosi, ia melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh.

"Aku membencimu..!!" Gumam Ethan dengan mengeraskan rahang nya. Sorot kebencian terpancar jelas dari mata hitamnya.

**

"kau kenapa?" Tanya Bram saat melihat teman nya datang dengan wajah yang tidak bersahabat.

Ethan tidak langsung menjawab ia lebih memilih duduk dan lalu meneguk wine yang ia ambil di lemari milik Bram. Ia lebih memeilih apartemem teman nya itu di saat-saat seperti ini, ia berteman dengan Bram sudah sejak duduk di bangku kelas dua sma dan sampai sekarang. Pelarian nya pun masih sama apartemen bram.

Ya sejak sma teman nya ini sudah tinggal di apartemen, dia tidak tinggal di rumahnya bersama orangtua nya. Dan bagi Ethan tempat ini menjadi saksi bisu kebersamaannya mersama Almira wanita yang ia cintai dengan sepenuh hatinya. Wanita yang rela mengorbankan dirinya demi orang yang sayangnya pengkhianat.

"Hey, kau ini kenapa?!" Tanya Bram lagi yang penasaran apa yang terjadi pada temannya itu.

"Bram aku menginap di sini ya?" Bukan nya menjawab pertanyaan namun ia malah menanyakan hal lain.

"Baiklah terserah saja, apa yang terjadi?" Bram mengerti jika Ethan seperti ini tidak jauh dari permasalahan.

"Wanita itu, dia memepermalukanku di depan umum." Jawab Ethan dengan sorot kebencian.

Bram mengerutkan keningnya, matanya memicing mengingat-ngingat.
"Oh.. Natha mu itu?" Tanya Barm tersenyum kecil dengan ucapan nya.

Ethan mendelik menatap jengah pada Bram. "Dian bukan Natha ku, tidak ada lagi yang namanya Natha." Tegas Ethan.

Teman nya ini memang selalu seperti ini.
Ya Ethan akui bahwa dulu ia selalu memanggil gadis itu dengan panggilan Natha. Karena memang sedari duduk di bangku sekolah dasar ia sudah bersahabat dengan Nathalia meski Nathalia adalah adik kelas nya, Namun gadis itu selaku menempeli nya, karena jujur dulu Ethan adalah anak yang agak cupu, ia sering di bully teman nya dan meski saat itu Nathalia baru kelas empat namun keberanian nya membuat Ethan kagum Nathalia datang sebagai perisai melindungi dia dari bullyan teman-teman sekolah dasarnya. sejak saat itu lah mereka berteman sampai saat diama Ethan mulai membenci Nathalia karena kesalahan yang menurut nya telah membuat Almira gadis yang ia cintai menjadi korban atas kekesalannya.

Dan kini ia datang untuk membalas apa yang sudah Nathalia perbuat dulu. Janjinya akan membut hidup Nathalia hancur seperti debu.






Tbc....













Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tentang NathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang