part-3

2.5K 153 34
                                    

    -keadaan yang memaksa-
   -bukan aku yang meminta-




Selamat membaca!!!!



Nathalia masih tak sadarkan
diri, namun kini ia sudah berbaring di atas ranjang setelah cathrina menyuruh ethan memindahkan Nathalia yang tergeletak di lantai ke atas ranjang nya.

"Jangan paksa dia untuk mengingat sesuatu di masa lalunya, karena ini akan berakibat buruk pada ingatan dan kesehatan nathalia". Dokter menjelaskan apa penyebab nathalia pingsan.

"Mengingat masa lalu?" Cathrina membeo. Ia masih tak mengerti ucapan dokter

"Ya, karena benturan di kepalanya dulu dia mengalami amnesia yang menyebabkan dia kehilangan sebagia ingatannya. Dan jika ia memaksakan untuk mengingat masalau nya maka akibatnya sangat tidak baik dia akan benar-benar kehilangan ingatannya dulu maupun yang sekarang."

Penjelasan dokter baru saja membuat ethan sedikit mempercayai keadaan nathalia bahwa dia sedang tidak bersandiwara.

"Saya sudah menuliskan resep obatnya, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap dokter berpamitan.

"Ah ya, silahkan terima kasih dok atas waktunya." Jawab cathrina yang kini sudah mengerti ucapan dokter barusan.

Setelah cathrina mengantarkan dokter sampai ke depan rumahnya ia kembali menuju kamar ethan. Sementara ethan kini ia sedang duduk di sofa sambil memperhatikan nathalia yang masih tidak sadarkan diri.

Cathrina kembali ke kamar, ia duduk di pinggir ranjang menyelimuti tubuh nathalia yang kini terbaring dengan wajah pucat nya. "Ethan, mama bisa minta tolong?" Tanya cathrina.

"Minta tolong apa mah?" Jawab ethan yang masih tak beranjak dari duduk nya.

"Kamu tebus obat ini ya, soalnya yang lain pada sibuk"

"Bi imah kan ada?" Jawab ethan malas.

"Mamah mohon sekali ini aja" ucap cathrina dengan memelas.

Ethan menghela nafas nya, ia tidak bisa menolak jika ibu nya sudah menunjukan wajah seperti itu. Walau bagaimana pun ia sangat menyayangi ibunya."Baiklah.." ethan beranjak dari duduknya dan segera pergi untuk menebus obat nathalia.

"Sudah idiot di tambah lagi merepotkan" sungut ethan saat ia menjalankan mobil nya.

****

Sepeninggalan ethan, nathalia tersadar dari pingsan nya. Manik mata hitam pekat nya itu memandang sekeliling ruangan, stelah nyawanya terkumpul baru lah ia menyadari jika cathrina tengah duduk di sampingnya dan menangis.

"Eekkhh....." nathalia berusaha menetralkan tenggorokannya yang terasa kering.

Cathrina menghapus airmatanya kasar saat mendengar suara nathalia "Ah kamu sudah sadar sayang."

Nathalia mengangguk tersenym memandang wajah cathrina matanya sembab hidunganya pun memerah.

"Mama kenapa nangis?" Tanya nathalia yang merasa khawatir.

"Tidak apa-apa sayang, mama hanya kelilipan. Kamu mau minum?" Cathrina berusaha mengalihkan bembicaraannya.

Nathalia menangguk karena memang tenggorokan nya terasa keringa. "Uhuk...uhuk..." nathalia tersedak kala ethan masuk ke dalam kamar.

"Pelan-pelan sayang." Ucap cathrina khawatir.

Ethan hanya menatap sekilas dan dengan wajah datar nya. Ia sungguh merasa muak melihat tingkah nathalia meski pun dalam hatinya merasa sedikit tidak tega ketika ia melihat wajah pucat nathalia.

"Mama ke luar sebentar ya, mau menjemput devin. Ethan mama titip lia." Ucap cathrina sambil beranjak dari sisi ranjang.

"Kenapa harus aku mah? Pelayan kan masih ada, aku juga perlu istirahat." Tolak ethan dengan sebal.

"Ethan, mama ingatkan.. kamu adalah suami lia, jadi kamu yang lebih berhak menjaga dan merawatnya. Dan lagi juga kamu bisa istirahat bersama lia di sini." Ucap cathrina dengan menekan kata suami. Lalu ia pergi dari kamar mereka.

"Shhit..." ethan mengpat setelah yakin ibunya sudah pergi. Mata nya beralih memandang tajam pada nathalia yang sedari tadi melihat perdebatan ibu dan anak itu.

"Kau, wanita idiot yang menyusahkan semua orang" ethan menyuarakan kekesalnnya yang memang sudah bersarang selama beberapa tahun ini.

Sakitt...!!! memang itu yang kini nathalia rasakan, kekurangan yang ia miliki tak membuat ia kehilangan semua akal waras nya.

"Kalau kaka tidak mau menemaniku juga aku tidak apa-apa." Jawab nathalia dengan santai nya berusaha menyembunyikan rasa sakit atas perkataan ethan.

"Jangan terlalau percaya diri, aku tidak akan menemanimu dan tidak akan pernah sudi."

Setelah mengucapkan kata-kata itu ethan berbalik keluar dan membanting pintu kamar dengan keras. Membuat nathalia terlonjak kaget.

Tapi setelah nya ia tidak ambil pusing dan segera mengistirahatkan tububnya yang lemas.

Tbc..

Maaf ngarert, hati2 sama typo dan eyd yang belum bisa baik. Maklum masih amatirr 😆😆😆

Salam sayang 😙😙😙😙😙

Tentang NathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang