Chapter 2

710 92 3
                                    

Pertanyaan pertanyaan itu masih terus mengelilingi kepala Sehun. Sehun mengacak rambutnya dengan kasar. Sebenarnya apa yang terjadi pada Taeyeon? Mengapa ia begitu tertutup? Bahkan kalau diingat-ingat, Taeyeon tidak memiliki teman satupun di sekolah. Ia selalu terlihat sendirian.

"Kenapa aku jadi sibuk memikirkannya?"

Sehun menghempaskan tubuhnya ke ranjang besar miliknya. Matanya terarah pada kalender yang terpajang manis di meja belajarnya. 9 April. 3 hari lagi adalah hari ulang tahun Sehun.

"Cklek..."

Sehun mengangkat sedikit kepalanya. Pintu kamarnya terbuka. Ia kembali menghempaskan kepalanya setelah tau siapa yang datang. Yup, sudah pasti Luhan.

"Bagaimana pertandinganmu?"

Ucap Sehun memecah keheningan.

"Tim ku menang. Hanya selisih 2 poin dengan tim lawan. Temanmu ini hebat kan?"

Luhan melemparkan tas nya ke sembarang tempat, kemudian merebahkan tubuhnya di samping Sehun.

"Aku lapar, kau lapar tidak?"

Sambung Luhan sembari memegangi perutnya.

"Sedikit."

Sehun kemudian bangkit dari ranjangnya lalu mengajak Luhan untuk makan bersamanya.

•••

Tidak seperti biasanya, saat jam istirahat Sehun hanya duduk di kelas. Ia membiarkan Luhan pergi ke kantin sendiri. Ia lebih memilih membaca buku dikelas ketimbang ke kantin.

Tak lama, pandangannya teralih ke ambang pintu. Kim Taeyeon memasuki ruang kelas dengan sebuah buku di tangannya. Sehun hanya memandanginya sampai ia duduk di kursinya.

"Eh?"

Sehun tertegun ketika melihat luka memar di area paha Taeyeon. Luka memar yang cukup parah. Warnanya agak keunguan. Apa yang sebenarnya terjadi?

Taeyeon menurunkan rok nya untuk menutupi luka memar nya. Namun, Sehun sudah terlanjur melihatnya tanpa Taeyeon sadari. Ia sangat fokus membaca tiap kalimat di buku tebalnya.

Perasaan Sehun semakin kuat bahwa telah terjadi sesuatu terhadap Taeyeon. Dalam hati, Sehun ingin sekali menanyakan hal ini kepada Taeyeon. Namun, ia menahan keinginannya. Matanya terus menatap Taeyeon yang sibuk membuka halaman satu per satu.

"Kau menyukainya? Si Taeyeon itu?"

Suara Luhan membuyarkan lamunannya.

"Sejak kapan kau ada disini?"

"Sejak kau memandanginya. Kau menyukainya kan?"

Sehun menoleh kearah Luhan.

"Eh? Tidak kok. Aku hanya berpikir belum mengenalnya."

Luhan menarik kursi di sebelah Sehun kemudian mendudukinya. Mulutnya sibuk mengunyah makanan yang ada di tangannya.

"Menurutku, sebaiknya kau mengundangnya ke acara ulang tahunmu. Kita buat pesta kecil kecilan saja. Nampaknya tak ada seorang pun yang mau berteman dengannya."

Ujar Luhan.

Ide Luhan boleh dipertimbangkan. Mungkin dengan mengajaknya ke pesta ulang tahun, Taeyeon mulai mau terbuka dengan Sehun atau Luhan.

You Make My Life CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang