Enam

581 19 3
                                    

Sori ya, buat yang udah nunggu kelamaan :P gue beneran mager, dan gatau lagi deh istilahnya apaan. Tapi gue usahain :) karena gue labil abis patah hati makanya gue mau ganti cara prnuliosan aja. Gue lebih nyaman pake sudut pandang org ketiga serba tahu oke.....

happy reading guys :)

********

Gue yakin gue kenal sama dia, tapi dia siapa?, batin Bian penuh tanda tanya.

“Gue bakal cari tau siapa dia.” Ucap Bian mantap, dilihatnya sekilas bayangan wajah seorang  yang bergerak keluar dari kantin diikuti kedua temannya.

“Yan..” panggil Dave pada Bian.

“Kenapa si?” katanya kesal.

“Lu bengong mulu daritadi, gue tanya lu mau ikut gak?” tanyanya lagi seraya mengerutkan kening.

“Ikut kemana?” tanya Bian dengan muka polosnya.

“Astagahhhhh!!! Jadi lo gak dengerin kita daritadi ngomong?” sekarang gantian Irvan yang menyahut.

“Enggak.” Kata Bian dengan wajah polos dan tak berdosanya.

“lo ngelamunin apasih bro?” tanya Max.

“Gue gak lagi ngelamunin apa apa kok.” Jawab Bian.

“kata Dave, kalo ngomong nya pake kok berarti lo boong!” tandasnya cepat.

“Sok tau banget lu!” sahut Bian kesal.

“Lah bodo amat, sekarang gue tanya lagi. Lu mau ikut kita gak, liburan ke Bangka Belitung?” tanya Irvan.

“Ngapain ke Bangka Belitung?” tanya balik bian.

“nyari kudanil! Ya liburan lah, oon!” sewot Irvan, membuat wajah Bian tambah kesal.

“Yaudah elah biasa aja. Gue ikut deh.” Jawab bian kesal dan seadanya.

“Daritadi kek.”

“Oh iya, bentar lagi bel nih. Balik yuk ke kelas.” Ajak Max kalem yang diangguki oleh teman temannya.

Lalu mereka berempat berlalu meninggalkan kantin.

 **********

Celia sadar jika lelaki berdarah campuran Padang-Rusia-Inggris itu memperhatikan gerak-gerak nya saat dia berada di kantin bersama dhiandra dan shilla. Tapi, dia tak ingin ada seorangpun termasuk kedua temannya itu mengetahui siapa sebenarnya dirinya. Dan mungkin hanya orang yang menyapanya di kantin tadilah yang hanya dia percayai, seperti gadis itu memercayakan rahasia nya pada celia. Celia tau jika ia baru saja pindah dari LA ke Indo, hanya saja dia tak tahu jika mereka akan satu sekolah seperti ini. 

"Eh, dhian shilla lo mau bantuin gue gak?" tanya celia pada shilla dan dhian yang tengah asik bercengkrama.

"Boleh, ya kan shill?" sahut dian yang diangguki oleh shilla.

"Iya, emangnya lo mau minta bantuan apaan si?" tanya shilla penasaran.

"Gini, gue kan baru pindah ke Indo, dan termasuk anak baru di sekolah ini. Gue cuma pengen tau tradisi di sekolah ini, apa ada bully? Atau anak famous yang gimana gimana gitu. Atau siapa aja genk yang populer di sekolah ini." kata celia santai.

"Ohhh.. Dikirain pengen nanya apaan." cetus dian.

“ Jadi gini, sekolah ini sama kayak sekolah kebanyakan. Ada anak yang suka nindas, anak populer,anak cupu, anak yang biasa biasa aja, ada yang ganteng, cantik. Yahh kayak gitulah.” Jawab dian.

“ Iya, tapi yang harus lo tau dan garis bawahi, lo jangan pernah cari masalah sama empat cowok yang lagi jalan kearah kelas 3 IPA 1. Dia itu dijulukin ‘Cool boys‘ sama anak anak seangkatan dan kakak kelas, bahkan sampai ke adek adek kelas, walaupun mereka gak pernah kasih nama pertemanan mereka. Dan juga lo gausah cari masalah sama cewek yang namanya jessica, dia sama dayang dayangnya itu salah satu cewek berpengaruh disekolah. Dia terkenal suka ngelabrakin siapa pun orang yang berani deketi cool boys, terutama cowok yang rambutnya cepak warna cokelat. Dia itu namanya Febrian Krisna Thompson, tapi panggilannya Bian. Dia suka banget tebar pesona sama cewek cewek. Dia pinter di bidang akademik dan olahraganya juga nomor satu, sama kayak cowok di sebelahnya yang mukanya manis tapi jutek. Itu cowok namanya Maxon Highmore, tapi biasa dipanggil Max. Dia juga pinter akademik dan olahraganya jago, nah kedua temen disebelahnya itu Christian Dave dan Irvan Adhi Saputra. Dan yang harus lo tau, si Irvan itu anak satu satunya keluarga Pradipta. Kalau si Dave itu anaknya agak kalem tapi dia juga orkay. Dan yang baru gue tau, katanya adiknya si Bian pindah dari LA ke sini. Namanya itu kalo gak salah…” putus Shilla sambil mengingat-ingat nama adiknya Bian.

“ Deviola Sarah Thompson.” Sahut Celia, membuat kedua temannya kaget.

“Kok lo tau?!” tanya Shilla dan Dhiandra berbarengan disertai nada kaget.

“ tadi di kantin ada yang nyebut nyebut namanya gitu.” Jawab Celia meyakinkan.

Dan mereka hanya ber ’ohh’ ria mendengar jawaban Celia.

“Btw, kenapa lo nanya in hal kayak begini?” tanya dhian kepo.

“Ya, buat jaga jaga. Siapa tau kalo nanti gue deket sama mereka, ada yang ngirimin loker gue surat kaleng atau segala hal yang biasa buat nge-bully.” Ucap Celia santai.

“ Kenapa lo bisa seyakin itu?” tanya Shilla dengan dahi berkerut.

“ gue udah ada feeling, dan feeling gue jarang meleset!” tandasnya yakin, walaupun di dalam hati dia tak membenarkan seluruh ucapannya. Karena diam diam di balik sikap Celia yang santai, dia tengah menyembunyikan perasaan khawatir yang mendalam. Apalagi ini menyangkut kehidupan keluarga dan orang yang sudah dianggapnya sebagai keluarga.

“ Idihhh.. Lo ternyata Pede juga ya.” Kata Dian sambil geleng geleng kepala, dan dibalas Celia dengan seringai manis.

********

 PICT VIOLA :D

SORRY, GUE NGE-POST SEADANYA:) TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA

Sarah :)

My brother and sister [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang