3. Berhasil Sesuai Rencana

118 14 1
                                    

Setelah berpamitan Vanni pun segera mengambil tas sekolahnya lalu segera menaiki mobilnya.
"Pak ayo jalan." Kata Vanni
"Siap non Vanni." Kata Pak Darman.

Pak Darman segera mengendarai mobil lalu menuju ke sekolah Vanni, ditengah perjalanan ternyata ada Vira yang sedang berjalan kaki
"Lho kenapa Vira jalan kaki kan dia punya motor, ahh...biarin lah ngapain juga gue peduliin dia?" Gumam Vanni dalam hati.

"Non Vanni itu non Vira kan, apa dia suruh naik mobil aja bareng kita?, kasihan non dia jalan kaki, lagian kan dia juga temen non." Kata Pak Darman.

"Gausah Pak kita jalan aja nanti saya terlambat." Jawab Vanni.

"Ooo yaudah kalo begitu." Kata Pak Darman.

Mereka melaju melewati Vira yang sedang berjalan kaki.

"Lho bukannya itu mobilnya si Vanni, kok dia gak liat ada gue sih, alaah...gak mungkin itu Vanni, kalo dia Vanni pasti dia nyuruh gue berangkat bareng sama dia lah gak mungkin dia tega ngeliat gue jalan kaki begini." Ucap Vira dengan nada pelan.

Vanni akhirnya telah sampai disekolahnya, tapi bagaimanakah dengan Vira?, Vira belum sampai disekolah sedangkan ini sudah pukul 07.20 WIB. Jam pelajaran akan dimulai 10 menit lagi, Vanni segera menuju kekelasnya dikelas XII-C, Vanni sekelas dengan Vira dan Fariz, Vanni menuju lantai 3, karena kelasnya berada disana ketika ia masuk kekelas ternyata Fariz sudah datang lebih dulu dari padanya.

"Wah kebetulan nih ada Fariz." Gumam Vanni dalam hati.

"Hai Riz." Sapa Vanni sambil menaruh tasnya dikursi.

"Hai juga Van, hari ini loe cantik banget Van." Kata Fariz sambil menghampiri Vanni.

"Berarti gue kemarin kemarin gak cantik dong..." Kata Vanni.

"Bukan gitu, maksud gue loe hari ini cantiknya pake banget, kalo kemarin kemarin cantik aja gak pake banget." Ledek Fariz.

"Ohh...gitu ya Fariz gue gak mau lah ngobrol sama loe lagi loe mah gitu." Kata Vanni.

"Dih Vanni ngambek jangan ngambek kenapa Van, gak seru tau." Kata Fariz.

"Gue gak ngambek kok cuma marah aja..." Kata Vanni.

"Iya deh Van...Vanni maafin gue ya Van, gimana nanti loe gue traktir dikantin deh, maaf ya..." Kata Fariz.

"Gak mau ahh kalo cuma dikantin doang gak seru tau..." Kata Vanni.

"Yaudah gimana nanti malam loe gue ajak dinner mau gak, tapi maafin gue ya, gue gak mau lie marah sama gue..." Kata Fariz.

"Mmm...gimana ya." Kata Vanni pura pura jaim.

"Please, mau ya dinner abis gue juga bosen dirumah." Kata Fariz.

"Oke gue mau tapi kan loe udah jadi pacar Vira, nanti Vira cemburu lagi kalo tau kita mau jalan dinner, gue kan gak mau kalo gue sama Vira berantem cuma gara gara jalan sama loe Riz." Kata Vanni.

"Ohh...kalo masalah hubungan gue sama Vira itu mah gampang lah, itu semua nanti gue yang urus, sekarang gue lagi pengen jalan sama loe, kan udah lama kita gak jalan berdua." Kata Fariz.

"Oke deh kalo gitu, tapi gue gak mau ya kalo Vira tau kita jalan bareng." Kata Vanni

"Siap boss." Kata Fariz sambil mengajukan jari jempolnya kedepan.

"Yes asyik akhirnya rencana gue buat deketin Fariz berhasil, nanti malam gue sama dia mau dinner berdua deh...

Setelah beberapa menit mereka berbincang bel masuk pun berbunyi "kring...jam pelajaran pertama dan kedua akan segera dimulai, tetapi Vira belum datang juga, Vira pasti datang terlambat.

"Riz, si Vira belum datang juga kemana dia?" Tanya Vanni.

"Yee...mana gue tau." Kata Fariz

"Gimana sih kan loe pacarnya masa loe gak tau dia kemana." Kata Vanni.

"Ehh...ehh...ada guru." Kata salah satu murid yang sedang berlari masuk kedalam kelas, lalu ia segera duduk rapi.

Lalu guru itu pun masuk kedalam kelas mereka guru itu memang cukup galak, dilihat dari penampilannya ia sudah terlihat galak, tapi bagaimana pun sikap guru sesuai dengan tingkah laku muridnya, guru itu bernama Rossa, ia mengajarkan pelajaran Matematika.

"Selamat pagi, ayo keluarkan buku Matematika." Kata guru itu sambil menutup pintu kelas.

"Baik bu..." Ucap murid murid serentak.

Kelas yang awalnya gaduh menjadi hening, karena mereka semua takut dengan Bu Rossa, tak ada murid yang berani dengannya, memang kelas XII-C terkenal sebagai kelas yang disiplin dan taat terhadap aturan, dikelas XII-C juga banyak murid pandai, contohnya Vanni dan Vira mereka berdua selalu bersaing dalam peringkat, pada tahun kemarin Vanni mendapat peringkat satu dan Vira peringkat dua, awalnya mereka memang bersaing prestasi tapi sekarang mereka bersaing cinta.

Bu Rossa pun segera menjelaskan pelajaran pada hari ini.

"O iya hari ini siapa yang tidak masuk?" Tanya Bu Rossa.
"Vira bu..." Jawab Fariz.
"Kamu tau dia kemana?" Tanya Bu Rossa lagi.
"Maaf saya gak tau bu..."Jawab Fariz.
"Ya sudah, anak anak kemarin kita sudah mempelajari BAB 6, ayo kita ulangi sekali lagi, coba Vanni maju kedepan." Kata Ibu Rossa.
"Iya bu..." kata Vanni sambil bangkit dari kursinya.
"Ayo kerjakan ini." Perintah Bu Rossa.
"Oke bu..." Jawab Vanni.

Vanni segera mengerjakan soal yang diberikan oleh Ibu Rossa, tetapi saat ia sedang mengerjakannya tiba tiba ada suara ketukan pintu dari luar.
"Permisi bu..." Ucap seseorang
"Silahkan masuk." Pinta Bu Rossa.
"Maaf bu saya terlambat." Ucap Vira dengan rasa bersalah.
"Kenapa kamu bisa terlambat?, lihat sekarang udah jam berapa?" Tanya Bu Rossa dengan tegas.
"Motor saya rusak terus tadi angkot juga lama datangnya, jadi saya terpaksa jalan kaki deh bu..." Jawab Vira.
"Kamu ada aja alasannya, awas kalo kamu terlambat kayak gini melebihi 3 hari nanti saya bawa kamu ke BK, kali ini Ibu maafin sudah kamu duduk!" Kata Ibu Rossa.
"Iya bu saya usahain gak akan telat kayak gini lagi, makasih ya bu udah ngasih kesempatan ke saya." Kata Vira.
"Iya, anak anak kalian jangan coba coba untuk datang terlambat, nanti kalian akan tau akibatnya apa." Kata Ibu Rossa.
"Baik bu kami janji gak akan datang terlambat ke sekolah." Kata murid murid serentak.
"Bu saya udah selesai ngerjain soalnya." Kata Vanni.
"Ya bagus jawabannya benar, ayo silahkan duduk Vanni." Kata Bu Rossa.

Tiba tiba "kring...masuk jam ketiga dan keempat" Bu Rossa pun keluar dari kelas, karena telah berganti jam pelajaran. Bu Vita pun masuk ke kelas XII-C, ia mengajarkan pelajaran bahasa inggris, Bu Vita adalah guru yang lembut dan baik hati, sehingga jam pelajaran terasa sangat singkat.

Saat mereka sedang seru belajar bersam Bu Vita tiba tiba bel istirahat pun berbunyi "kring...waktunya istirahat."
Bu Vita pun segera keluar kelas, murid murid pun pergi ada yang pergi kekantin dan aa juga yang didalam kelas
"Vir kekanti yuk!" Ajak Vanni.
"Gak ahh Van gue lagi males kekantin gue mau istirahat di kelas aja ya..., oh iya gue nitip minuman softdrink aja ya..." Kata Vira.
"Yaudah gue kekantin dulu, tunggu disini aja ya..." Kata Vanni

Vanni segera kekantin, ia bertemu dengan Fariz dikantin.
"Hei Van, sini duduk." Ajak Fariz.
"Ehh iya Riz, gue mesen minuman dulu ya." Kata Vanni.
"Udah loe duduk aja biar gue yang mesenin minum." Kata Fariz.
"Thanks ya." Kata Vanni.
"Santai aja." Jawab Fariz.

Setelah selesai Fariz memesan minuman ia pun duduk di samping Vanni sambil membawa minuman yang dipesan, Ia mengajak Vanni mengobrol, mereka sampai lupa waktu.
Vira pun sudah lama menunggu mereka akhirnya Vira bertekad untuk menghampiri Vanni, tiba tiba Vira terkejut ketika melihat Vanni sedang berdua bersama Fariz, Vira pun menghampiri mereka berdua.

💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓💓
Kira kira apa ya yang akan Via lakukan?, apa Vira masih tetap percaya dengan sahabatnya?

Makasih yang udah baca.
Maaf ya kalo ceritanya gak menarik.
Kalo ada yang suka sama ceritaku tolong beri "VOMENT" nya ya...

"Makasih"

Love Triangle Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang