"Sebenarnya gue udah males jalan sama Vira, gue sebenernya gak suka sama dia gue suka sama cewek lain, gue nerima cinta dia karena gue kasihan aja sama dia habis dia terus mohon mohon berkali kali sama gue kan gue gak enak nolaknya, terpaksa deh gue terima dia." Ungkap Fariz.
"Lah jadi loe gak sungguh sungguh cinta sama dia." Kata Vanni dengan nada tinggi karena terkejut.
"Syuutt jangan teriak teriak malu tau kalo kedengeran orang!" Kata Fariz agak sedikit malu.Teriakan Vanni membuat Vira merasa kalo dia sedang ada direstoran itu.
"Itu kayak suara Vanni tapi dimana dia?" Tanya Vira dalam hati.
"Vir loe ngapain kayak orang kebingungan gitu?" Tanya temannya yang bernama Chika.
"Enggak gue ngerasa aja kayak ada suara Vanni.
"Masa sih...gak mungkin lah dia mana mungkin diizinin keluar malam malam." Kata Chika.
"Iya juga sih." Kata Vira.
"Tapi Vir lihat deh itu kayak Vanni deh...tapi dia sama siapa?" Kata Chika sambil menunjuk kearah Fariz dan Vanni yang sedang mengobrol
"Iya, kayaknya cowok itu Fariz deh." Kata Vira.
"Gak mungkin Fariz masa dia berdua duaan sama Vanni sih, kan dia tahu kalo loe pacarnya dia." Kata Chika.
"Gue yakin banget itu mereka." Kata Vira dengan sangat yakin.
"Mungkin itu perasaan kita aja kali ya..., gak mungkinlah mereka tega ngehianatin loe Vir, gue rasa itu bukan mereka deh." Kata Chika."Vanni sebenarnya gue gak suka sama Vira, gue sukanya sama cewek lain bukan dia." Kata Fariz.
"Siapa cewek itu?" Tanya Vanni.
"Loe mau tahu siapa dia?" Kata Fariz.
"Ya iyalah Riz!" Kata Vanni.
"Cewek yang gue suka itu namanya Vanni." Jawab Fariz
"Vanni siapa?, apa gue kenal dia?" Tanya Vanni.
"Ya pasti loe kenal, cewek yang gue suka itu loe Vanni, gue cinta sama loe Van, dari dulu waktu pertama gue ngeliat loe gue ngerasa gue tertarik sama loe, bahkan sampai sekarang hati gue juga masih tertarik sama loe gak ada yang lain, loe mau gak Van jadi pacar gue." Ungkapan Fariz.
"Maksud loe?" Tanya Vanni.
"Gue cinta sama loe, loe mau gak jadi pacar gue." Kata Fariz.
"Gue juga emang suka sama loe Riz, tapi gimana sama Vira?" Kata Vira.
"Yaudah kita pacaran diem diem aja biar Vira gak tahu hubungan kita" Kata Fariz.Vanni memang sangat menginginkan Fariz, dan sekarang Fariz sudah menyatakan cinta kepada Vanni, tapi Vanni tidak mau kalo dia hanya menjadi yang kedua, tapi memang Vanni menantikan hal ini terjadi.
"Maaf Riz tapi gue gak mau kalo jadi yang kedua, gue gak mau diduain." Kata Vanni.
"Tapi Van walaupun loe jadi yang kedua tapi loe tetap nomor satu dihati gue, gue lebih sayang sama loe dari pada Vira." Kata Fariz sambil memegang tangan Vanni.
"Okay tapi loe janji ya terus jadiin gue yang nomor satu, dan loe harus secepetnya mutusin Vira, janji ya..." Kata Vanni.
"Oke Van gue janji tapi untuk sementara kita pacaran diem diem dulu ya..." Kata Fariz.
"Yaudah loe gue terima." Kata Vanni.
"Makasih Vanni..." Kata Fariz sambil mencubit pipi Vanni.
"Ihhh apaan sih Fariz." Kata Vanni merasa malu karena seketika pipinya menjadi merah dicubit Fariz.Vira yang sedari tadi memerhatikan mereka berdua mulai berpaling dan fokus mengobrol bersama temannya, karena Vira merasa itu bukan Fariz dan Vanni.
"Fariz pulang yuk! gue udah janji sama mama dan papa gue gak pulang larut malam." Ajak Vanni.
"Yaudah yuk!" Kata Fariz.Fariz mengantar Vanni sampai depan rumah Vanni.
"Makasih ya Riz, loe udah anter gue, loe hati hati ya jangan ngebut ngebut bahaya!" Kata Vanni sambil melepas helm yang ia pakai.
"Iya Van, loe juga langsung istirahat ya nanti besok kan sekolah nanti loe kesiangan lagi..." Kata Fariz menasehati Vanni.
"Siappp." Jawab Vanni singkat.
"Bye Van..." Ucap Fariz.
"Bye hati hati." Ucap Vanni sambil melambaikan tangan kepada Fariz.Vanni masuk kerumahnya, lalu segera menuju kamarnya, Vanni lelah dari sepulang sekolah ia tidak beristirahat karena sibuk untuk bersiap siap dinner bersama Fariz.
"Akhirnya gue bisa istirahat juga." Ucap Vanni sambil merebahkan badannya kekasur miliknya.
"Duhhh gue mimpi apa enggak ya... apa bener barusan Fariz nembak gue?" Kata Vanni sambil menampar pipinya sedikit kencang.
"Aduh sakit..., ternyata ini beneran gue gak mimpi." Kata Vanni dengan gembira.
"Gue tidur dulu ahhh..." Kata Vanni.Vanni sudah sampai dirumah tapi Vira dan temannya masih di Restoran tadi, Vira masih mengobrol bersama temannya.
"Vir menurut loe kalo Fariz sama Vanni selingkuh gimana?, loe bakal lakuin apa?" Tanya Chika, sepertinya Chika sudah punya firasat bahwa Fariz dan Vanni memang selingkuh.
"Chik, kok loe ngomong gitu sih gak mungkinlah, kan Vanni sahabat gue gak mungkin dia rebut Fariz dari gue, dan Fariz juga sayang kok sama gue." Jawab Vira.
"Ya gue punya firasat aja sih gak tau juga itu bener apa enggak." Kata Chika.
"Ya kalo emang Vanni sama Fariz selingkuh, gue bener bener kecewalah sama mereka, berarti Vanni udah ngehianatin gue, gue emang pernah ngeliat mereka berdua dikantin, gue juga pernah ngerasa kalo mereka selingkuh, tapi gue coba aja positif thinking dan gue juga harus bisa percaya sama mereka." Kata Vira.
"Loe terlalu baik Vir, loe juga terlalu polos, kok loe bisa aja langsung percaya sama mereka." Kata Chika.
"Yaudahlah Chik gausah bicarain hal itu lagi, kita pulang yuk udah malam nih." Ajak Vira.
"Yaudah yuk!" Kata Chika.Mereka pun meninggalkan Restoran itu, karena pengunjung Restoran sudah mulai sepi.
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
Maaf ya kalo ceritanya gak menarik.
Dan Makasih yang sudah baca ceritaku, jangan lupa beri coment dan vote ya...Thank you...💞
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Triangle
Teen Fiction[Revisi] Berawal dari kedua orang sahabat yang kini jatuh hati pada satu lelaki yang sama, sebut saja mereka Vanni, Vira, dan Fariz Vira cenderung agresif, ia lebih berani menunjukkan perasaannya terhadap Fariz, sedangkan Vanni, ia cenderung tertutu...