Singkat cerita
Jam pelajaran telah berakhir semua siswa pulang kerumahnya masing masing.
"Weh Vir gue pulang duluan ya." Kata Vanni.
"Loe pulang sendiri?" Tanya Vira.
"Iya." Jawab Vanni singkat.
"Riz kamu nganterin Vanni aja aku gak apa apa kok, kasihan dia sendirian." Kata Vira.
"Terus kamh gimana?, masa kamu pulang sendiri sih?, nanti klo kmu kenapa kenapa gimana?" Tanya Fariz.
"Kamu gak usah khawatir gitu Riz kan aku ada Chika yang nemenin aku." Jawab Vira.
"Gini aja, Vira biarin dianter Faris, terus Vanni sama gue, gue sama Vanni searah kok!" Kata Chika yang bermaksud menghalangi Vanni agar tidak terlalu dekat dengan Fariz.
"Yaudah kalo gitu, loe gak apa apa kan pulang bareng sama Chika, Van?" Tanya Vira.
"Yaudah lah ayo Chik!!!" Kata Vanni dengan ekspresi kesal karena tidak jadi pulang bersama Fariz.
"Loe marah Van?" Tanya Vira.
"Enggak!!!" Jawab Vanni sambil meninggalkan mereka.
"Van tungguin gue!" Kata Chika sambil mengejar Vanni.
"Loe cepetan dikit kek jalannya, jalan sih kayak keong!" Kata Vanni sambil jalan setengah lari.
"Dih loe jahat banget sih ngatain gue keong." Kata Chika.
"Emang loe lambat kayak keong!" Kata Vanni.
"Ehh Van ngemeng ngemeng loe ngapa sih sekarang deket banget sama Fariz?, jangan jangan loe ada hubungan apa apa lagi sama dia!" Kata Chika sekedar nyidir.
"Kalo emang gue punya hubungan khusus sama dia emang kenapa?, ada masalah gitu buat loe!" Kata Vanni dengan wajah songong.
"Jelas lah itu masalah buat gue kan Vira sahabat gue dari kecil gue gak mungkin diem aja ngeliat sahabt gue disakitin sama orang yang dia sayang!" Kata Chika dengan wajah serius.
"Yaelah Chik serius amat orang gue cuma bercanda kali..., masa gue naksir sama cowoknya sahabat gue, santai aja sihhh gue gak bakal nyakitin Vira, gue tuh nganggap dia sebagai sahabat." Kata Vanni dengan santai.
"Massa?..." Kata Chika.
"Yaelah gue jelasin panjang x lebar loe cuma jawab massa?" Kata Vanni.
"Yayaya...gue percaya, tapi awas kalo emang loe bener bener punya pikiran buat ngambil Fariz dari Vira berarti loe bakal berhadapan sama gue!!!" Kata Chika bermaksud mengamcam Vanni.
"Ya ngapain juga gue naksir Fariz, orang gue sukanya sama..." Kata Vanni.
"Sama siapa?" Tanya Chika.
"Sama seseorang." Jawab Vanni.
"Ahh siapa gue penasaran?" Tanya Chika.Vanni belum sempat menjawab, ternyata ada kakak Chika yang bernama kak Majid yang ingin menjemput Chika.
"Chika ayo naik." Kata kak Majid.
"Iya kak, Van aku duluan ya..." Kata Chika.
"Vanni kamu belum dijemput?" Tanya Kak Majid.
"Belum kak." Jawab Vanni.
"Ayo naik bertiga!" Ajak Kak Majid.
"Jangan dong kak nanti ditilang gimana?, apalagi dideket lampu merah banyak polisi lalu lintas!" Kata Vanni.
"Yaudah kita duluan ya Van, kamu naik angkot aja tuh didepan ada angkot lagi berenti mungkin penumpangnya masih sedikit." Kata Kak Majid.
"Iya Kak Makasih ya..." Kata Vanni.
"Iya, hati hati ya." Kata Kak Majid.
"Siipp!, kakak juga hati hati ya." Kata Vanni.
"Ayo kak cepetan!" Kata Chika.Kak Majid segera mengendarai motornya, dan Vanni pun segera jalan menuju angkot yang dibilang Kak Majid, Vanni segera menaiki angkot itu, baru pertama kali ia naik angkot.
"Dihh kok gak ada AC sih mana bau lagi, gak kayak taksi." Kata Vanni.
"Kenapa loe?" Tanya seorang cowok yang sedari tadi memerhatikan tingkah laku Vanni.
"Loe siapa?, emang kenapa loe nanya nanya gue?" Tanya Vanni.
"Loe jadi cewek jutek banget sihhh, ramah dikit kek sama cowok, apalagi cowoknya gue..." Kata seorang cowok tadi.
"Udah deh gak usah godain gue." Kata Vanni.Angkot yang mereka tumpangi pun berjalan, walaupun penumpangnya hanya mereka berdua saja.
"Dihh kok nih angkot jalan nya gini amat sih!!!" Kata Vanni.
"Loe kayak gak pernah naik angkot aja deh..." Kata seorang cowok tadi.
"Emang gue gak pernah naik angkot." Jawab Vanni sambil dengan santai memainkan HP nya.Tiba tiba ada jalanan yang rusak dan ada polisi tidur yang cukuo besar, sampai kepala Vanni berbenturan dengan kepala seorang laki laki tadi, karena kebetulan mereka duduk sampingan, lalu mereka tidak sengaja saling bertatapan wajah, ketika mereka sadar bahwa mereka sedang bertatapan wajah, mereka saling membuang pandangan.
"Ihh sakit tau, kepala loe tuh keras, loe sengaja ya biar bisa deket gue!" Kata Vanni.
"Enak aja, kok loe malah nyalahin gue sih salahin tuh sopirnya." Kata seorang laki laki itu.
"Pak bapak nyetirnya gimana sih pak." Kata Vanni.
"Lah kok nyalahin saya, saya mah udah nyetir yang bener, salahin tuh jalanan nya." Kata Pak Sopir.
"Yeh, loe nyalahin Pak Sopir, Pak Sopir nyalahin jalanan, terus jalanan nyalahin siapa???" Kata Vanni.
"Nyalahin loe!" Jawab seorang laki laki tadi.
"Gak lah gue mah gak salah." Kata Vanni.
"Massa?" Kata seorang laki laki itu.
"Iyalah." Kata Vanni.
"Pak berenti disini aja." Kata Vanni sambil siap siap turun dari angkot.
"Oke." Kata Pak Sopir.
"Berapa Pak?" Tanya Vanni.
"Empat ribu aja." Jawab Pak Sopir.
"Kok murah amat pak, biasanya kalo saya naik taksi harganya lima puluh ribuan deh bahkan lebih." Kata Vanni.
"Nah makanya itu enaknya naik angkot lebih murah kan?" Kata Pak Sopir.
"Iya sih murah tapi gak ada AC nya." Kata Vanni.
"Namanya juga angkot bukan taksi." Kata seorang laki laki tadi.
"Iya deh..." Kata Vanni.
"Rumah loe disitu?" Tanya seorang laki laki itu.
"Iya, kapan kapan loe main aja!" Kata Vanni
"Oke deh.." Kata seorang laki laki itu.Vanni segera masuk kedalam rumahnya, ternyata orangtuanya belum datang dari kantornya, akhirnya Vanni segera menuju kekamarnya untuk mengganti pakaian, lalu ia disegera kedapur untuk makan malam.
Setelah makan malam ia segera menuju kekamarnya.
"Kok gue sama laki laki itu kayaknya akrab banget deh, oh iya gue belum tau nama dia siapa?, rumahnya dimana?, sekolahnya dimana?, emang sih dia lebih ganteng, lebih keren, lebih sederhana dari Fariz, ihh kenapa sih gue mikirin dia, gue kan udah punya Fariz." Kata Vanni.
❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤❤Bagian ini ceritanya segini dulu deh, cerita lanjutannya ada dibagian selanjutnya.
Makasih ya buat yang udah baca, kalo ada yang suka sama ceritaku tolong beri Vote ya, sekalian komen nya juga😊
"MAKASIH"
❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Triangle
Teen Fiction[Revisi] Berawal dari kedua orang sahabat yang kini jatuh hati pada satu lelaki yang sama, sebut saja mereka Vanni, Vira, dan Fariz Vira cenderung agresif, ia lebih berani menunjukkan perasaannya terhadap Fariz, sedangkan Vanni, ia cenderung tertutu...