(8)

573 18 1
                                    

Hinata masih terisak disela sela tangisnya "ka-karin a-apa yang akan kau lakukan padaku? A-aku-" karin menghentikan suara hinata dengan telunjuknya "aah hinata jika saja kau tau yang sebenarnya, daripada kau mati penasaran kenapa aku sebegitu bencinya dengan diri mu, kau tau shion temanku kan?" tanya karin menunjuk shion disamping nya "dia sakit hati karena naruto orang yang dia cintai direbut oleh sahabat mu yang baru turun tadi, dia melihat dmana sakura dan naruto tengah berciuman, lalu kau" karin menunjuk hinata jijik. Hinata mendengarkan itu dengan otak yang masih macet macetan untuk mencernanya "kaau tidak tau malu nya mengambil sasuke dariku! Aku tidak tau apa yang ada di fikiran sasuke tentang mu yang pasti sasuke hanyalah mempermainkanmu, mana mungkin orang yang seperti dirimu bisa merebut hati uchiha sasuke,,, dan aku punya buktinya kalau kau hanya jadi mainan sasuke" ujar karin bangga sambil mepetakkan handphonenya ditelinga hinata.

"Ahaha sasuke apa itu benar? Sepertinya aku sedikit meragukannya hinata itu wanita yang angkuh lihat saja dia bahkan tidak mau melirik mu" ujar salah satu temannya sasuke
"Ck! Aku tidak memperdulikan itu, lagipula aku tidak akan repot untuk mencari gadis sesuka hatiku, jika dia menolakku tidak masalah lagipula hanya taruhan kecil seperti ini"

"Nah bagaimana hinata? Masih tak percaya? Oooh kasihan sekali dia,, aah hinata nanti disana ada pria tampan yang menantimu, bersenang senanglah dengan diaa, tapi sebelum itu kau harus merasakan sakit dulu" hinata menggeliat sedikit melepaskan tali yang melilit tangannya, tangan kanan terlepas "wah sudah hampir sampai" ujar karin menoleh kedepan, tayuya menatap hinata dengan tatapan datar 'kenapa dia tidak ingin berontak? Ku kira hanya dia mangsa karin yang tidak berontak' batin tayuya, yaa sudah 15wanita yang sudah menjadi korban kekerasan karin dan ada beberapa dari mereka tewas karena karin yang menghajar mereka secara membabi buta. Hinata menunduk lemah tangan kanannya merogoh ponselnya disaku roknya.

Hinata:
Sasuke! Tolong aku!!!

Disisi lain.
"KATAKAN DIMANA HINATA KONAN!!" teriak sasuke, ini sudah malam tapi Hinata tak kunjung ditemukan, konan yang tidak tau apa apa "Jangan menuduhku sasuke! Aku belum melancarkan pikiranku!!" geram konan, itachi memegangi tangan sasuke karena sasuke sudah amat marah besar, dari tadi pagi dia sudah mencari hinata, bahkan keluarga hinata turun tangan mencari hinata. "Keh! Apa kau kira aku akan diam saja padamu? Meski kau kakak iparku aku bisa saja membunuhmu kalau kau ketahuan menculik hinata! Breng-"
BUAGH!
Itachi memukul pipi kanan sasuke "selesaikan semua ini dengan kepala dingin sasuke! Konan tidak akan pernah menyakiti hinata! Dia hanya menggoda hinata, jadi-" . "DIAM KAU! AKU YANG AKAN MENCARI HINATA! TANPA KAU! KAU! DAN KAU! AKU BISA MENEMUKAN HINATA!!" itachi sudah diambang batas kesabaran "bukan hinata saja yang diculik sasuke! Sakura juga!" naruto menatap sasuke sengit, sasuke yang mendengar itu mengacak rambutnya frustasi.
Triiing triiing
Naruti menoleh kearah ponselnya yang bergetar dan mengangkat Telpon nya.
"Sakura! Dimana kau? Apa kau bersama hinata? Apa kau baik baik saja?"
"Hiks.. Naruto tolong hinata, aku ada dijalan pedesaan disini sangat sepi, tadinya... Hiks... Aku bersama hinata... Ta-tapi aku diturunkan ditengah jalan hiks.. Tolong dia naruto! Dia dalam bahaya.."
"Sakura kau tenang dulu ok? Send lokasimu aku akan menjemputmu dan menolong hinata. Kau tunggulah disana, ngumpat untuk sementara sakura, kau bisa bercerita semuanya pada kami nanti"
"Baik.. Jangan terlalu lama naruto disini sangat gelap! Aku takut"
"Iyaiya sakura, aku putuskan sambungannya, dalam lima menit aku akan segera disana"
"Iya"

Sasuke menatap naruto yang sedang mengotak atik handphonenya "yoo teme! Aku sudah menemukannya ayo ikuti aku sasuke" naruto bergegas menuju mobilnya, sasuke segera berlari dan diikuti oleh itachi 'hinata tunggulah, sebentar' batin sasuke.
TING
Sasuke merogoh ponselnya.
Hinata:
Sasuke! Tolong aku!!!

Sasuke membelalak kaget, dia menelfon hinata berkali kali dan mengirimi pesan tidak dibalas.
Sasuke:
Hinata! Kau dimana? Apa yang terjadi? Kau bersama siapa? Hinata!!?
"Hinata memberikan pesan padaku" ujar sasuke sedikit panik, itachi dan naruto menoleh kearahnya "apa yang dia katakan?" tanya itachi dingin, sasuke menatapi hp nya "sasuke, tolong aku" ujarnya lirih, itachi menghelus punggung sasuke yang mulai bergetar menahan tangis "tenang sasuke, jika kau ingin menangis, menangislah, kau tidak selamanya bisa menahan bebanmu itu" itachi tersenyum lembut kearah adiknya satu ini, sasuke sudah tak bisa menahan rasa khawatir, marah, takut dan sedihnya, rasanya itu seperti dicampur aduk. Sasuke menutupi wajahnya yang mulai terisak dalam diam.

Hinata menatap hp nya hendak membalas pesan sasuke tapi "kemarikan hp mu! CEPAT!!" bentak karin, bahkan shion dan tayuya terlonjak kaget. Hinata ponselnya sedikit ragu, karin mengambil ponsel hinata paksa dan membaca pesan yang diberikan hinata pada sasuke
"Cih! Dasar! Sedang diambang kematian masih saja seperti ini! Rasakan ini!!" karin melempar hp hinata ke wajah hinata hingga ada luka lebam "aagh!" ringis hinata, karin mendekat pada hinata yang sudah acak acakan dan mulai menamparnya.
Plak!
Hinata memegangi pipinya yang terasa sakit dan panas "aku sudah tidak tahan!" geram karin, hinata terpojokkan "ka-karin-" . "DIAM KAU JALANG!".
plak!
Plak!
Bugh!
bugh!

Karin berhenti sejenak menatapi hinata yang sudah terkapar " kenapa hinata? Kau tidak melawanku? Aah... Apa kau tau 15perempuan yang hilang itu? Aku yang menghilangkan dan membunuhnya" bisik karin tepat ditelinga hinata, banyak luka lebam disekujur tubuh hinata, darah dari hidungpun bercucuran 'sasuke... Tolong' lirih hinata dalam hati, pandangnnya mulai kabur dan lama lama gelap dan semakin gelap.

"Lebih cepat naruto!" itachi menepuk bahu kanan naruto, naruto mengangguk dalam hatinya dia sangat cemas dengan keadaan hinata dan juga sakura, sasuke menyeka air mata terakhir nya dan mulai berfikir. "Hn, ini jalan pedesaan bukan?" tanya sasuke dengan suara parau, itachi menatap adik nya itu iba "iya, ini jalannya" jawab naruto terkesan khawatir, sasuke menoleh kekanan dan kakiri guna mencari wanita musim semi dan dia mendapati sakura sedang memeluk lututnya di pohon besar. "Itu sakura!" naruto langsung ngerem dan berjalan keluar, sakura mendongj dan langsung memeluk tubuh tegap naruto, sasuke yang menatapnya langsung sedih lagi karena ingat hinata 'kenapa tidak dibalas?' batinnya khawatir, naruto mengajak sakura masuk, sasuke langsung menatap sakura intens "dimana hinata? Dengan siapa dia? Apa dia baik baik saja? Sakura, kenapa kau meninggalkan nya? Kau tau siapa yang menculiknya? Dan luka di punggung mu?" sasuke tersentak, pikirannya sekarang sudah kemana mana, sakura menatap sedih sasuke yang mulai berkaca "dia bersama karin... Sasuke kau harus cepat menemuinya!" jawab sakura lirih, mata sasuke membulat sempurna "APA? Bagaimana bisa? Aaagh sakura! Kenapa kau tidak bersama dia? Kau tau kalau karin orang yang berbahaya dari dulu! Aaagh!!" sasuk memukul kaca dengan sangat kencang dan membuat kaca itu retak, tangannya berdarah, sakura hanya menangis dalam diam dan mulai bercerita dari awal, setelah mendengar perkataan sakura, sasuke jadi tau kemana dia harus pergi "naruto ikuti saja jalanan ini, 15km lagi kita bisa menyusulnya, kecepatanmu 150 naruto! Dengan begitu kita bisa mendahului karin" jelas sasuke, naruto mengangguk dan mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi 'enyahlah kau karin!' geram sasuke dalam hatinya, itachi dan naruto bungkam saat mengetahui sasuke tengah emosi besar, sakura hanya bisa memberitahu itu.

"Nona? Apa yang akan kita lakukan untuk sekarang?" tanya salah satu bodyguard karin "kita tunggu dia sadar dulu, lagi pula aku juga ingin dia enyah dengan rasa sakit yang sangat sakit'' karin menatapi Hinata yang tak sadarkan diri dibangku dan diikat oleh tali. "dimana toneri? Kukira dia ingin bersenang senang dulu dengan sijalang ini" tanya karin pada tayuya dan shion "dia sedang menuju kesini, apa kau akan membunuhnya karin?" tanya tayuya, shion dalam hatinya sedikit iba dengan hinata, Hinata yang dia kenal adalah orang yang baik dan tidak pernah menyakitinya "huuufft....... Ya aku mungkin akan memberinya sedikit waktu untuk mengucapkan salam perpisahan pada sasuke" tayuya mengangguk mengerti.
"Eeengh? Aaagh!" erang hinata mmencoba memegang kepalanya yang sakit tapi, tangannya diikat.     "kau sudah bangun, hinata?"

the princess coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang