(2)

1.5K 36 0
                                    

Hinata menangis didalam toilet, dia tidak tau bahwa naruto menyukai gadis musim semi, sahabatnya. Hinata menatap wajahnya dari pantulan kaca wastafel "apa.... Hiks... Aku buruk?... Hingga.... Hiks... Kau saja.... Hiks.... Tidak bisa melihat sekaliii saja kearahku naruto-kun?.. Gadis bodoh" hinata menjambak rambutnya erat "aku gadis bodoh hiks..." hinata mengelap wajahnya kasar, hatinya seperti ditikam seribu belati dari belakang "apa kau tidak tau naruto-kun mencintai mu sakura-chan? BODOH!" hinata mengepalkan tangannya erat, dia berfikir sejenak, berubah sifat tidak terlalu buruk. Hinata membuka pintu toilet dan menemukan sasuke yang sedang berdiri disana "sedang apa kau uchiha-san?" hinata melangkahkan kakinya pergi tanpa menoleh sasuke, sasuke yang merasa dihiraukan menarik tangan hinata paksa "aku yang akan menjemputmu nanti malam, jadi kau hanya harus bersiap siap" ujar sasuke tak melepaskan tatapannya dari mata bulan yag membengkak "cih, aku tidak ikut" desis hinata, sasuke tak bergeming "kau harus ikut, aku memaksa" hinata melepaskan tanganya dari cengkraman sasuke dan menarik erat kerah sasuke "apa aku ada urusan dengan mu? Kau tidak punya hak atas ku" hinata menatap tajam onyx sasuke, sasuke tertawa terbahak bahak "bhahahaha kau tau sekolah ini milik siapa? Akan aku beli sekolah ini, kalau perlu semua sekolah pun aku juga bisa hyuga hinata, dan aku punya hak atasmu karena kau bersekolah disini" sasuke menatap hinata remeh, hinata terkejut apa benar sekolah ini miliknya? "A-aku, apa yang kau inginkan uchiha-san?" hinata melepaskan kerah sasuke yang lecek, sasuke mendekatkan bibirnya di telingan hinata "kau harus menjadi servantku sayang" hinata bergedik saat hembusan nafas sasuke menyapa indra pendengarannya "jika aku tidak mau kau mau apa?" sasuke menatap hinata lekat "aku tidak akan membiarkanmu hidup dengan tenang dan kau tidak bisa bersekolah disekolah negri" ucap sasuke sambil tersenyum Penuh kemenangan, hinata berdecak marah dan meninggalkan sasuke sendirian disana.

Sakura berjalan kearah toilet wanita "apa aku ada urusan dengan mu? Kau tidak punya hak atas ku" sakura langsung berdiri didinding seperti mengendap endap "bhahahaha kau tau sekolah ini milik siapa? Akan aku beli sekolah ini, kalau perlu semua sekolah pun aku juga bisa hyuga hinata, dan aku punya hak atasmu karena kau bersekolah disini" sakura terus menguping percakapan hinata dan sasuke "A-aku, apa yang kau inginkan uchiha-san?" . "kau harus menjadi servantku sayang" hati sakura seperti diiris pisau tajam saat sasuke mengucapkan kata 'sayang' terhadap hinata, sasuke sungguh berbeda saat berada didepan hinata, sakura berlari dalam diam tak ada hentakan sepatu, dia membekap mulutnya agar tangisnya tidak bisa di dengar.

Hinata berjalan santai menuju kelasnya "cih, dia kira dia siapa sampai aku harus menuruti keinginanya? Aku benar membenci uchiha!" hinata menghentakkan kakinya dikoridor sekolah "HINATA-CHAN!" teriak sakura dari arah belakangnya, hinata menoleh kebelakang "hosh... Hosh... Anu yang tadi" hinata membungkam suara sakura hanya dengan jari telunjuknya "aku tidak apa sakura-chan, apa kau menyukainya? Aku yakin kau menyukainya, karna kau dan dia, maksudku kita selalu bersama dan itu aka membubuhkan rasa sayangmu padanya, sakura-chan kau harus menjaga nya dengan baik" hinata tersenyum lembut kearah sakura penuh ketulusan "tapi" hinata menjeda kata katanya, sakura menatap hinata dalam "mungkin sifatku akan sedikit berubah, anggap saja kalau aku hanya butuh waktu" sakura tercengang dengan apa yang dikatakan hinata, sakura mengangguk lemah, iris bulan hinata menatap sakura penuh dengan kesedihan "hinata, kau mungkin memang benar kalau aku pasti mencintai naruto tapi bukan saatnya untuk menyerah hinata, kau bisa mencintai dia, kau harus mencoba nya aku tidak akan enak jika kau berubah sifat denganku'' sakura memegang tangan hinata seperti mendukung satu sama lain " kalau aku boleh egois aku tidak akan mau menyerahkan naruto-kun padamu tapi aku tidak bisa egoku kalah dengan hatiku sakura" hinata melepaskan pegangan tangannya dan langsung berbalik kekelas sakura mengikuti nya dari belakang.

Hari libur
"Hinata-chan bawa baju renag nanti kita berenang disana" sakura melipat baju yang sudah dia siapkan dari tadi, hijata mengangguk dan mengambil baju renangnya dan memasukannya didalam koper miliknya.
Ting tong
Sakura dan hinata menoleh dan langsung bergegas kebawah "pasti naruto-kun dan sasuke-kun" gumam sakura, hinata menarik kopernya agak kesusah saat ditangga karna salah satu rodanya ada yang nyangkut "uuh Sakura-chan kau duluan saja rodanya nyangkut" hinata menunjuk kerodanya yang nyangkut karena susah dia harus mengeluarkan tenaganya "haaah ini susah sekali" hinata menggebrak gebrak kopernya dan "kyaaaaaa" hinata jatuh kelantai bawah tapi tidak ada rasa sakit disekujur tubuhnya malah dia merasa seperti sedang digendong ala bridal style, mata hinata yang tadinya terpejam akhirnya terbuka, sasuke!. Hinata membenarkan posisinya "aah gomen sasuke-kun" hinata membungkuk kan badannya dan langsung menyambar kopernya yang ikut jatoh untungnya kopernya tidak apa apa "sini biar aku bantu" sasuke membawa kopernya masuk kebagasi mobil miliknya "hinata kau duduk didepan" hinata yang ingin membuka pintu kedua dihentikan dengan suara sasuke "naruto yang akan duduk didepan" sasuke berdengus lalu menggiring hinata duduk didepan dia menoleh kebelakang ada sakura dan naruto yang sedang bermain ponsel masing masing "hn, kita berangkat" sasuke langsung melajukan mobilnya diperjalanan terasa hangat saat sedang menyanyi nyanyi, mobil sasuke berhenti di depan villa berwarna ungu dan putih "kalian perempuan masuk duluan saja biar aku dan naruto urusan kopernya, eits tapi kalian harus masak untuk kami karena aku lapar" sasuke menatao hinata seakan akan fia yang harus memasaknya, hinata memutar bola matanya bosan dengan tingkah menjijikan uchiha yang satu ini, menurut Hinata. Hinata dan sakura segera masuk dan membuat beberapa cookies dan sushi tak lupa minuman jus orange yang menyegarkan. Sasuke menaruh koper hinata disamping kamarnya sedangkan koper sakura jauh dari kamarnya "teme aku disni ya?" naruto yang sedang membantu sasuje memohon agar mereka sekamar "tidak kau disana, kamar disampingmu itu kamar sakura kau menyukainya kan? Dasar bodoh" sasuke menunjuk kamar yang ada disebelah kiri no.3 kamar sakura dan no.4 kamar sakura, mata naruto berbinar "aaah asiiik yasudah ya ju menaruh koper sakura dan milikku dulu" naruto langsung pergi menaruh kopernya, sasuke yang dasarnya tidak suka menunggu langsung kelantai bawah melihat hinata dan sakura yang sedang asik memasak, sasuke berjalan dan berhenti dipintu dapur melipat kedua tangannya didada dan menompang tubuhnya didinding "masaknya yang enak ya" ucap sasuke sambil sedikit berteriak, sasuke menatap hinata yang sedikit sebal kepadanya "cih dasar" dengus hinata melanjutkab memasaknya, sasuke mendengar perkataan itu dia berjalan mendekat hinata yang sedang memasukan adonan nya kedalam oven "kau bilang apa sayang? Aku tidak mendengar nya" sasuke meletakkan tanganya dipinggang langsing hinata, sakura yang melihat itu hanya bisa tersenyum kecut, hinata membalikkan badannya karena kaget akan sentuhan sasuke "ka..kau pergi aku sedang memasak!" cetus hinata sambil mendorong dada sasuke, tapi itu tidak mempan bagi sasuke "kau memberontak seperti itu aku merasa di gelitiki tau" sasuke menaruh wajahnya dileher hinata dan memberi kissmark disana, wajah hinata merah padam, baru kali ini dia dilakukan seperti itu oleh orang lain apa pagi orang yang bikin kacau hidupnya "le...lepas uchiha-san!" Hinata terus memberontak, setelah memberi kissmark disana sasuke menatao wajah hinata yang merah kaya tomat kesukaannya "hoi sasuke jangan mengganggu mereka! Kalau tidak kau tidak makan" suara cempreng naruto membuat sasuke mengumpat kesak padanya "cih pengganggu" hinata mengatur detak jantungnya yang seakan akan ingin meledak Sakura hanya tersenyum geli melihat ekspresi hinata yang semakin lucu "hahaha hinata wajahmu, hahaha" sakura memgang perutnya yang sakit kebanyakan tertawa, hinata? Wajah merah keringat sebesar biji jagung dengan mata menatap kosong ke depan "apa ini sakura? Jantungku tidak ingin tenang" Hinata meremas dadanya yang terasa aneh, sakura menghapus air matanya yang ada disudut matanya "kau sepertinya mulai menyukai sentuhannya hinata, bahkan jantungmu meminta lebih" sakura masih menahan tawanya, Hinata menggelengkan kepalanya dan memastikan adonannya sebentar lagi selesai.

the princess coolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang