22

180 9 5
                                    

"Ka nih dapet undangan dari ridho"narhi memberikan undangan tersebut dengan wajah yg tak bisa diartikan.

"Lo knp dek mukanya?" tanya nando penasaran.

"Gpp,kaka aja yah yg dateng kepernikahannya narhi dirumah aja deh" narhi ingin beranjak menuju kamarnya namun lengannya ditahan oleh sang kakak.

"Lo takut yah kalo yg nikah itu ridho tetangga depan?" pertanyaan tersebut sontak membuat tubuh narhi mematung ditempat.

"Lo juga si dek ga teliti.ini yg tertera disini itu namanya Ridho mulyono bukan ridho andrea hahaha" nando terkekeh geli.

"Masa si ka,sini coba gw baca lagi" dan ternyata benar yg tertera itu ridho mulyono bukan ridho andrea.

"Makannya baca yg teliti,jgn baper dulu.jgn ngambil kesimpulan seenak jidat lo.pokoknya lo harus nemenin kakak kondangan titik" ujar sang kakak lalu pergi menuju dapur.

'Setidaknya masih ada secercah harapan' batin narhi.

Skip

Narhi bersiap-siap untuk mendatangi acara pernikahan teman kantor nando.
Kini narhi memakai gamis berwarna mocca dan jilbab yg menjulur panjang. Narhi hari ini sangat cantik.

Acara pernikahan pun berjalan lancar,walau dengan kesederhanaan.

"Selamat MUL lo akhirnya nikah juga"ucap nando sambil menyalami sang pempelai pria.

"Haha lo kapan nyusul nan?" ejek ridho mulyono

"Kalem kalo ada jodoh gw nyusul hhhh"

Ditempat lain narhi masih sibuk dengan acaranya dikamar mandi.
Ya dia seperti biasa kebanyakan makan seblak jadi bolak balik wc.

"Huh akhirnya selesai juga" ucap narhi sambil menghapus keringat yg sudah bercucuran.

Ketika diperjalanan dari kejauhan narhi melihat ridho yg sedang bercengkrama dengan kakaknya.
Narhi pun menghampiri mereka berdua.

"Dek dari mana aja lo?" tanya nando membuat ridho menoleh kearah narhi dan itu membuat narhi gugup.

"Mmm anu..."

"Anu apa...?"

"Abis dari wc hehe" ucap narhi sambil nyengir kuda.

Ridho dan nando hanya ber OH ria mendengar penjelasan narhi.

"Eh dho tau ga adek gw ngira kalo lo nikah hari ini?" ucap nando membuat semburat merah dipipi narhi. Bagimana tidak memerah orang yg disebut kakanya itu adalah orang yg narhi cintai.

"Semacam tidak memiliki namun takut kehilangan" -quotes


"Haha ga ko,yg nikah itu sepupu gw ka." jelas ridho

Nando hanya ber OH ria,lalu pamit pergi ke wc katanya dan meninggalkan narhi dan ridho berdua. Ya ga berdua juga si masih ada banyak orang yg kondangan ko.

"Nar gw mau khitbah seseorang." ucap ridho memulai pembicaraan.

"Terus apa hubungannya sama narhi" ujar narhi sok jual mahal.padahal dihati sih 'ka rido mau khitbah siapa?jgn bilang itu orang lain'

"Ya ada lah" jelas ridho.

"Ya apa?" ucap narhi heran.

"Udah ntar juga kamu tau nar,dan malam ini kaka akan mengkhitbah perempuan yg kaka sayang" jelas ridho mantap.

"Yaudah terserah kaka,narhi pamit dulu" setelah itu narhi pergi meninggalkan ridho.

'Narhi cemburu apa gimana? Knp hati ini seakan bahagia melihat orang yg aku cintai cemburu, apa dia memiliki rasa yg sama? Ah entahlah (:' batin Ridho

'Sekarang apalagi. Apa dia akan benar-benar ingin mengkhitbah perempuan itu. Lalu perasaan ku ini bagaimana?aku doaakan semoga Ridho tidak mengkhitbah perempuan itu dan tidak jadi menikah dengan perempuan itu,hmmm jgn deh kalo aku doanya kaya gituh jahat banget kan,aku tarik lagi deh kata2nya' batin narhi.

"Belajarlah menyadari bahwa apa yg kamu inginkan tentang hidupmu tak selalu bisa kamu dapatkan" -mr R.

"Pada akhirnya aku tau kau hanyalah bintang yg tak akan jadi milikku, namun setidakmya aku mampu melihat indah sinarmu setiap malam, walau aku tau kau bersinar bukan hanya untukku"
-ms. Xxx


Skip.

Kini ridho dan ayah ibunya begegas kerumah sang pujaan hati ridho.
Tak seperti biasanya ridho kini sangat tampan menggunakan jas hitam dan baju kemeja putih tak lupa memakai celana bahan dan juga dengan rambut yg dibaluri pomadic membuat rambutnya kinclong bin klimis. Kumis tipis, tinggi, warna kulit merah kuning hijau dilangit yg biru *lah paan si -,-
memang orang ganteng digimana pun tetep ganteng :v

Tak perlu waktu lama untuk sampai ketempat rumah yg dituju kurang dari lima menit pun sudah sampai.

Ayah ridho pun memulai pembicaraan maksud kedatangannya dirumah pujaan hati anaknya ya dia adalah putranya yg bernama ridho ingin mengkhitbah seorang gadis.

Dan ayah dari sang gadis pun menyetujui.

Kini kedua belah pihak merencanakan tanggal pernikahan dan sebagainya.

Skip

Seperti biasa narhi pergi kuliah dengan kakanya,setelah sampai dikampus ia bertemu arsen.

"Nar hari ini kamu detensi ya?" tanya arsen

"Iya muhamad Arsen nur faisal" jwb narhi aga kesel. Udah tau hari ini narhi detensi pake nanya segala.

"Hehe,o ya aku udah masukin kamu keRohis pulang kuliah nanti kumpul aja dimasjid kampus ok " setelah itu arsen lari pergi begitu saja.

"Hei seenaknya aja lo yah masukin gw kerohis asgsgwgwugwbgms" ujar narhi komat kamit gaje.

Kini arsen meninggalkan narhi yg sedang komat kamit gaje. Arsen tersenyum simpul ketika melihat narhi yg memarahinya

'tambah cantik kalo marah' -batin Arsen

"Aduh ukhti udah cantik ko gitu hahaha" ucap sasa dari belakang

"Hehe,maap masih ga bisa kontrol emosi" ucap narhi sambil nyengir kuda.

Skip

Bel istirahat berbunyi.

Bukannya istirahat narhi harus mengisi soal-soal detensi.
Setelah beberapa jam.
narhi akhirnya selesai mengerjakannya.

"Ini pak udah selesai" ucap narhi sambil tersenyum ramah.

"Yaudah taro aja tuh dimeja" ucap ridho

Narhi membereskan alat tulisnya ingin bergegas pergi dari kantor dosen ini.

"Nar...." narhi hendak melangkahkan kaki nya namun ridho memanggilnya.

"Iya pak" ucap narhi

"Kamu sudah tau belum?" tnya Ridho.

"Tau apa?" ucap narhi bingung.

"Ya sudah,nanti kmu juga tau" jelas ridho.

'Tau apa?'batin narhi

Bersumang.

Gimana masih penasaran?
Masih bingung ending nya happy ending apa sad ending?
Komen nya ditunggu yah (: aku butuh masukan nih.
Otak aku lagi butekk minta dikuras :v

Junior Vs SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang