23

184 5 0
                                    

Narhi dengan senandung yg gembira melangkahkan kakinya dikampus tercinta.

Namun ia melihat ridho dengan seorang perempuan.
Alhasil narhi pun penasaran dan mengendap-endap untuk mendengar pembicaraan antara ridho dengan perempuan itu.

"Gedung pernikahannya aku percayakan sama kamu Ci " ucap ridho.

"Ok cinta" ucap perempuan itu.

Sontak pembicaraan mereka berdua membuat hati narhi sakit.
Narhi langsung meninggalkan tempat itu dan langsung pergi kekelas.

'Kini mencoba tidak pernah ada kejadian apa-apa bukan amnesia,mungkin karena rasa sakit yg tergores begitu dalam' -quote

'Buat apa waiting kalo hasilnya nothing?,"-batin narhi

Skip

"Nar kita kumpulan rohis dulu yoo" ajak arsen

"Hmm iya deh" jwb narhi pasrah.

Akhirnya arsen dan narhi pun menuju masjid.

Arsen saat berjalan berdampingan dengan narhi merasakan jantungnya tidak berdetak dengan normal.

'Astaghfirullahalaadzim'batin arsen

"Woi nar mau kemana lo " ujar cemen aga teriak.

"Mau kumpul rohis dulu" jelas narhi.

"Nar ko ga ngajak gw sih" rengek sasa.

"Tinggal ikut aja" ucap narhi singkat.

Skip.

Setelah selesai kumpulan rohis narhi,sasa,dan cemen pun beranjak pulang.

"Nar kayanya Asem itu suka deh sama lo" ucap cemen.

"Arsen bkn asem -,- duh, ga mungkin kita temenan ko" jelas narhi meyakinkan cemen.

"Iya awalnya si temen bentar lgi juga demen hahahaha" tawa cemen membuat narhi naik pitam.

"Cemennnnnn awas lo ya gw jammbaakkkk" narhi jambak rambut cemen sampe rontok...

"Udah nar kasian cemen," kini sasa yg mulai khawatir, tumben bangetkan sasa khawatirin cemen.

"Sa lo ko malah bela cemen si" rengek narhi minta digebuk :v

"Maksih eneng sayang udah belain aa," ucap cemen membuat sasa bergidik ngeri.

"Ihhh nar gw cabut dulu ya," setelah itu sasa lari secepat mungkin menjauh dri cemen.

"Eneng tungguin aa atuh" kini giliran cemen ikut lari ala
kebanci-bancian eh salah ding kelaki-lakian :v

"Hmm gini nih jones, nasib pun ikut ngenes, gw ditinggalin kan -,-," keluh narhi ketika ditinggal oleh kedua sahabatnya.

Kini narhi pun menyusuri trotoar yg mulai sepi. hanya ada pedagang kaki lima yg masih setia bertengger dipinggir trotoar.

Narhi masih memikirkan percakapan antara ridho dan perempuan itu.

'Apakah mereka benar2 akan menikah?' -batin narhi

Tiba2 ttrdengar suara bising seperti ada kecelakaan.
Narhi buru2 berlari untuk memastikan.
Saat berada dilokasi kecelakaan.
Narhi terkejut tubuhnya lemas seakan batu besar menghujamnya.
Narhi tak percaya bahwa orang dihadapannya adalah ridho yg tengah berlumuran darah.
Segera narhi menghampiri ridho dan meminta tolong kpd orang2 yg ada di lokasi, alhasil ada seorang bapak2 yg mau menolong.

Skip.

Narhi gelisah ia khawatir ridho tidak bisa diselamatkan lagi.

Ia pun mengambil air wudhu, lalu dilanjutnya dengan sholat malam.
Ia memohon kpd Allah agar orang yg selama ini ia cintai agar diberi kesembuhan. Butiran bening dgn sombong nya lolos dari kelopak mata narhi. Ia tak bisa membayangkan jika ia harus kehilangan (lagi).

.
.
.
Ayah dan ibu dari ridho pun khawatir dengan keadaan putranya yg mulai kritis.
Terutama ibunya yg sangat khawatir akan putranya itu.

"Tante jgn khawatir ada narhi disini tan" narhi berusaha menenangkan tante anes.narhi memeluk punggung tante anes yg mulai gemataran.

Dokter pun keluar dari ruang operasi, dgn jas yg dihiasi oleh bercak darah.

"Operasi berjalan dgn lancar akan tetapi anak ibu dan bapak kemungkinan tidak akan bisa melihat dikarenakan benturan hebat dikepalanya membuat sebagian syarafnya tdk berfungsi,namun masih bisa melihat jika ada pendonor mata." jelas dokter dengan perawakan jangkung tersebut.

"Ga dok ga mungkin anak saya tdk bisa melihat lagi dokk....." sang ibu tidak percaya bahwa putranya tdk bisa melihat lagi. Air mata yg sejak tadi ia tahan sekuat kuat nya akhirnya jatuh begitu saja, hingga jatuh pingsan.

Selama berminggu minggu bahkan berbulan bulan narhi bolak balik RS dan kuliah....itulah kegiatan narhi akhir2 ini.
Namun ridho tak kunjung bangun dari tidurnya.

"Kk bangun,apa kk tak ingin melihat dunia ini lagi?disini bnyk orang2 yg sayang kk?apa kk akan secepat itu meninggalkan kita, tanpa berpamitan terlebih dahulu?," ucap narhi disamping ridho yg masih terbujur lemas diranjang Rumah sakit. bahkan Infus dan selang oksigen. Infus dgn anggun nya bertengger ditangan kekar milik ridho dan selang oksigen yg masih asik menangkup hidung mancung milik lelaki berperawakan jangkung ini.

"Kenapa disaat seperti ini calon istri kk tak kunjung datang?apa dia sudah tak peduli pada kk?," tanya narhi,walau ia yakin ridho tak mungkin menjawabnya karena ridho masih asik memejamkan matanya.

Tiba-tiba pintu ICU terbuka.....

BERSUMANG.

Siapa perempuan itu?
Siapa yg masuk keruangan ICU?

Salam butiran ampas.

Junior Vs SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang