Worry

1.5K 168 8
                                    

Title : Worry

Summary : Seungkwan itu punya fanboy, fanatik pula. Makannya Hansol suka diam-diam khawatir kalau Seungkwan jalan keluar sendirian.

Rate : K

Warn : yaoi, typo in your areah

...

Seungkwan itu punya sifat yang idaman sekali. Baik hati, ramah ke semua orang, manis yang cenderung menggemaskan, peduli sekitar, sayang keluarga. Iya Seungkwan saayaaaang sekali pada keluarganya, jadi tidak heran jika hubungan Seungkwan dengan kedua kakak perempuannya masih sangat erat meskipun mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing dan perbedaan lokasi tempat tinggal. Seungkwan masih cukup sering bertemu saudaranya itu dibanding dengan member lain, kakak Seungkwan yang paling tua bekerja di Seoul sementara yang satu lagi kuliah di Busan jadi jika memang sedang ada waktu mereka masih bisa bertemu walau sebentar, seperti sore ini.

"Noona, jadwalku kosong kan setelah ini?"
Tanya Seungkwan kepada managernya, memastikan bahwa rencananya bertemu Boo Seungjoo -kakaknya- tidak akan terinterupsi.

"Iya, tapi besok kalian perform di Music Bank jadi mungkin nanti malam akan ada latihan, aku tidak tahu, tanyakan pada Soonyoung"

"Nde, terimakasih Noona"

"Apa kau berencana untuk keluar?"
Tanya si manager berambut pendek dan berkacamata itu.

"Iya aku akan menemui noonaku sore ini, tidak lama, mungkin hanya 2-3 jam"

"Jja, kalau begitu hati-hati Seungkwan ah, kau tidak sadar kan seberapa terkenalnya dirimu"

Seungkwan menggangguk acuh karena sebenarnya ia lebih fokus ke ponselnya dimana ia sedang chatting dengan kakaknya, memberitahu bahwa ia benar benar bisa keluar sore ini.

Setelah mendapat respon positif dari sang kakak, Seungkwan buru buru mandi, memakai sabunnya yang beraroma grapefruit dan menata rambutnya yang kepirangan dengan model poni depan yang membuatnya terlihat manis apalagi ditambah baju turtleneck berlapis mantel berwarna pink pastel yang dikenakannya.

"Where are you heading out Boo?"

"Eh"

Hansol sebenarnya sudah hapal, kalau perhatian Seungkwannya pada lelaki blasteran itu berkurang maka bisa dipastikan itu karena perhatian Seungkwan terfokus ke hal yang lebih penting, dalam hal ini kalau tidak pekerjaan ya keluarganya.

"Aku akan menemui Seungjoo nuna, dia berjanji mentraktirku es krim jadi aku sangat semangat, aku akan membawakanmu oleh oleh nanti" jelas Seungkwan sambil tetap fokus membenarkan riasannya di cermin, ya walau cuma krim wajah dan lipbalm tapi itu sudah terhitung riasan kan. Dasar uke pesolek. eHe

"Dimana? Bukankah Seungjoo nuna kuliah di Busan? Jangan bilang kau mau ke busan, kita ada latihan jam 8 nanti"

"Di kedai es krim dekat stasiun kok Vernonie, kakakku yang kesini dan nanti malam dia akan menginap dirumah temannya yang di Seoul"

"Ohh, hati-hati"

"Arraseo aku pergi dulu, Vernonnie"

Seungkwan terlihat begitu bahagia dengan senyum yang bahkan tidak pudar ketika dia berbicara, tidak lupa juga Seungkwan menyempatkan diri untuk memberi cubitan gemas di pipi dongsaeng kesayangannya itu.

...

Baru lima menit berlalu, dan Hansol tahu stasiun kereta tidak sejauh itu, bahkan bisa ditempuh hanya dengan jalan kaki 15 menit dari dorm Seventeen tapi...

"I have to go..."

Vernon memakai mantelnya yang berwarna denim, model yang sama dengan punya Seungkwan karena mereka memang membelinya bersama, Vernon dan Seungkwan punya seabrek barang couple, jika kalian mau tahu. Ia juga mengenakan topi dan masker berwarna hitam serta sepatu semi boots yang melindungi kakinya dari salju di jalanan.

Verkwan drabble collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang