Gym

2K 187 6
                                    

Title : Gym

Summary : possesive boyfriend AU, cuz we need possesive!top au for every pairing XD

Rate : M

Warn : implicit mature content, implicit bdsm

...

Hari ini Seungkwan tidak sibuk, kuliahnya tak ada jadwal, pekerjaannya --broadcast di radio-- dimulai jam delapan malam, dan tak ada ajakan makan dari teman-temannya. Jadi ia berniat untuk pergi ke gym, bukan untuk olahraga tapi hanya untuk membawakan makan siang bagi pacarnya, Vernon yang akhir-akhir ini sedang berusaha membentuk otot demi menunjang penampilannya sebagai entertainer.

Setelah menyiapkan sekotak bekal makanan berprotein tinggi, dan sebotol infuse water yang kesemuanya ia buat sendiri. Seungkwan mengganti bajunya dengan kaos lengan panjang dan celana jins yang sama sama berwarna putih serta sama sama ketat, ia bukannya tidak tahu jika Vernon akan memarahinya nanti jika ia melihat Seungkwan memakai pakaian yang menunjukkan lekuk tubuhnya begini ditempat umum tapi sesekali menjadi nakal tidak apa kan?

Setelah memasukkan bekalnya kedalam tas selempang berwarna merah, memakai mantel hitam, dan sepatu kets putih ia berangkat dengan menaiki sepeda. Tak sampai lima menit dan ia sudah sampai gym, kadang ia bingung sendiri kenapa ia tak pernah menyempatkan diri datang kesini padahal lokasinya sangat dekat dan sudah lebih dari satu bulan Vernon berada disini dua kali seminggu bahkan kadang tiga kali.

"Permisi, apa Vernon ada didalam?"

Ia bertanya pada seorang instruktur disana.

"Iya dia ada disebelah sana"

Jawab instruktur itu sambil menunjukkan sebuah alat angkat beban, Seungkwan membungkuk berterimakasih sebelum mendekat kearah Vernon, ia mengamati punggung Vernon yang sedang half naked dan berlumuran keringat itu membuatnya merasa err panas? Entahlah yang jelas Seungkwan jadi ingin melepas mantelnya. Jadi ia melepasnya, tidak bermaksud sebenarnya tapi mungkin untuk beberapa orang gerakannya melepas mantel dengan perlahan terlihat seduktif.

Bug

Seungkwan mendengar suara gedebug(?) Yang ternyata adalah barbel yang jatuh dari tangan salah seorang yang ada dibelakangnya, berhubung barbel itu jatuh didekat kakinya Seungkwan membungkuk dan mengambilnya.

Wrong move

Karena ketika ia membungkuk pria yang menjatuhkan barbel itu menatapnya --lebih tepatnya menatap bokongnya-- penuh nafsu sambil membasahi bibirnya dengan jilatan seduktif, sementara Vernon yang juga mendengar suara gedebug(?) tadi jadi tahu jika Seungkwan ada disana dan sedang ditatap buas oleh salah seorang rekannya disini.

"Ini"

Ucap Seungkwan dengan polos ditambah senyum manis.

"Te-terimakasih"

"Sama-sama"

"Err apa kau juga akan berolah raga?"

"Dengan pakaian seperti ini? tentu saja tidak"

"Ohh, lalu apa yang sedang kau lakukan disini?"

"Umm aku sedang mengunjungi seseorang"

"Begitukah? Siapa?"

"Vernonnie"

"Ahh... kau pasti Seungkwan kan?"

"Geurae, Seungkwan imnida"

Seungkwan mengulurkan tangannya, mengajak berkenalan.

"-"

Belum sempat bicara apalagi menjabat tangan, Seungkwan sudah ditarik dengan kasar oleh seseroang yang ternyata Vernon. Ia dibawa masuk ke kamar mandi gym dimana disana terdapat bilik-bilik kecil yang hanya ada showernya.

"Yak! Neo! Wae?!"

Brak

"Ughh"

Seungkwan mendapati tubuhnya terhimpit diantara dinding kamar mandi dan tubuh berkeringat Vernon.

"Apa yang kau lakukan disini?"

"Tentu saja mengunjungimu pabo, aku bahkan membuatkan makan siang untukmu dan lihat apa yang kau lakukan?"

"Hey baby boo jangan menyalahku, kau sendiri kenapa berpakaian seperti ini hm? Ingin menggoda pria-pria bertubuh kekar disini?"

"Aku tidak berniat menggoda siapapun, lagipula apa salahku? Aku berpakaian tertutup kok"

"Tertutup iya, tapi pakaian ketatmu tak menutupi apapun Seungkwannie. Apa kau tahu bagaimana mereka menatap bokongmu tadi? Mereka menatapmu dengan tatapan menelanjangi dan ekspresinya seolah ingin langsung memasukkan miliknya kedalammu"

Vernon mengatakannya sambil meremas bokong sintal Seungkwan dan menyelipkan kakinya diantara kaki Seungkwan.

"Uggh Vernon itu hanya delusimu saja, dan berhenti bernafas ditelingaku itu-itu-"

"Hm? Apa nafasku membuatmu terangsang?"

Vernon menekan kakinya ke adik kecil Seungkwan, merasakan bagaimana dia sudah menegang mungkin karena kontak fisik mereka, mungkin karena dirty talk Vernon, mungkin karena nafas Vernon ditelinganya, atau mungkin juga karena semua itu.

"Kau nakal Seungkwannie, aku akan menghukummu nanti~"

...

Keesokan harinya

Seungkwan masih cemberut ditempat tidur, ia hanya mengenakan atasan piyama milik Vernon ditambah selimut tebal yang menutupi tubuhnya hingga sebatas dada.

"Baby, aku buatkan kau sarapan"

"hmph!"

"Kau marah padaku?"

"Kau berharap aku tidak marah padamu? Vernon look! tubuhku penuh dengan hickey, pergelangan tanganku merah karena semalam kau memborgolku, pantatku sangat sakit karena kau tak hanya bermain kasar tapi juga menampar dan mencambuknya berkali kali, aku bahkan tak bisa berjalan, bibir dan 'adik'ku lecet, dan nippleku juga sakit karena semalaman kau memasang toys bodohmu, sekarang bagaimana aku bisa bekerja bagaimana aku bisa kuliah?!"

"Shhh, aku minta maaf ok, aku hanya tak ingin kau memakai pakaian seperti kemarin lagi. Bagaimana kalau ada yang melecehkanmu --selain aku-- Kau kapok sekarang heum?"

Vernon memeluk tubuh kekasihnya, menyandarkan kepalanya diatas kepala Seungkwan dan mengecup surai kecoklatan itu beberapa kali, ia bisa merasakan Seungkwan mengangguk dalam pelukannya.

"Baguslah, karena mungkin jika kau nakal lagi aku akan memasukkan silet dalam daftar hukumanmu"

Seungkwan menatap horror kekasihnya.

"Bercanda"

Seungkwan bernafas lega sementara Vernon meneruskan kalimatnya dalam hati.

'atau mungkin tidak'

...

END

a/n : nope, i wont say anything.. you should say something tho reader-nim, bc im not usually write rate m stories and im not sure with this one either..

Badakjawaⓒ2017

Verkwan drabble collectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang