Ia mulai menggambar pola dengan pilox tipis yang akan dijadikannya mural di tembok bekas bangunan pabrik gula, dipilihnya warna hitam sebagai warna dasar.
"wihh bagus nih jadinyaa... Siapa lagi kalo bukan gua!"
Lalu ia memberi huruf Z di pojok kanan bawah sebagai tanda kalau itu karyanya. Setelah itu ia menatap benda bulat yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan pukul 21.00,
mungkin waktunya pulang, batinnya.
Ia bergegas membereskan benda lonjong itu kedalam tas slempang yang selalu ia kenakan.
Nata adalah cewek satu-satunya dari anggota YMC (Young Mural Club), Nata punya bakat menggambar sejak ia duduk di bangku SD, beberapa perlombaan ia ikuti dan menyambar beberapa piala.
Nata dianugerahi paras yang cantik dengan mata bulat dan hidung mancung sehingga ia terlihat mirip layaknya perempuan turki, Ia juga punya postur tinggi dan rambut hitam panjang yang selalu diikat satu kebelakang.
Setelah membereskan semua peralatan ia bergegas pulang, Nata tinggal dengan ibunya semenjak perceraian terjadi diantara kedua orang tuanya, ibunya seorang designer ternama di daerah mereka sehingga ia sangat sibuk, sampai-sampai mereka jarang bertemu, pagi sebelum Nata bangun ibunya sudah pergi bekerja, malam pun juga sama, ibunya pulang saat Nata sudah memejamkan mata dan memulai petualangan alam bawah sadarnya. Nata merasakan kesepian yang amat mendalam, dan ia melampiaskan kesepiannya dengan menggambar mural dijalanan sampai-sampai fasilitas kota pun jadi targetnya. Ia berharap ada seseorang yang dapat membuat hidupnya lebih berwarna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senja Jalanan
Teen FictionAkan aku rawat cintamu seperti aku merawat bunga mawar ini, kulepaskan duri-duri kebencianmu agar menjadi indah nan anggun, sakit? Itu sebuah rasa yang terbiasa ku terima. Jadilah seperti senja yang anggun, menorehkan warna eksotis di dalam nya. Co...