AUTHOR
Sesampainya di rumah, kesya mengucapkan salam lalu pergi ke dalam kamarnya.
"Dasar ngeselin... emang tu cowok siapa sih? Semua orang takut kayak preman aja di takutin." Ucap Kesya dengan wajah kesal.
Tiba-tiba ponsel Kesya berbunyi tanda telepon masuk. Kesya tak melihat nama si penelepon dan tanpa khawatir menekan tombol hijau di ponselnya lalu mendekatkannya ketelinga Kesya.
"Halo... ini siapa ya?" Ucap Kesya sopan.
"Halo. Ingat gue kan??"ucap seseorang dari seberang sana
KESYA
DEG... suara itu bukannya suara Chris? Suara iblis itu!!
"Apaan lagi kan gue udah minta maaf. Jadi, gak usah ganggu ganggu hidup gue lagi." Ucapku emosi
"Lo masih inget ancaman gue kan!? Gue kasih pilihan ke lo. Pertama gue akan buat lo menderita selama lo di sekolah atau pilihan kedua..."ucapnya terputus.
"A.. apa pilihan ke.. keduanya?" Ucapku bingung.
"Pilihan keduanya simple. Lo hanya harus menjadi pacar gue selama sebulan... tentukan pilihan lo sekarang" ucapnya.
'Pilihan bodoh apa ini?' Batinku
Sekarang gue harus gimana? Kalau pertama kelar hidup gue. Tapi kalau kedua kelar hidup gue di tangan fans alaynya Crish. Huuuuhhh... gue harus milih."Gue milih pilihan yang... kedua. Tapi cuman sebulan doang kan?" Ucapku.
"Pilihan yang bagus. Emang lo maunya selamanya apa??" Godanya.
MENJIJIKKAN...
"Ya.. ya.. enggaklah gue sehari aja udah malas bat ama lo. Kalau sampai gue jatuh hati sama lo masa depan gue kayaknya ancur dehh.. "ucapku sepertinya menyakitkan.
"Ou.. seburuk itu ya gue dimata lo. Ok besok gue jemput. Kita bareng ke sekolah. Gue gak terima PENOLAKAN." Ucapnya dan langsung memutuskan sambungan telepon.
"Iiihh nyebelin dasar cowok aneh. Tapi kasihan juga sih... aahhh bukan urusan gue itu mah." Ucapku cepat dan kesal.
*******
AUTHOR
Pagi hari Kesya sudah siap dengan baju dan perlengkapan sekolah lainnya. Dia juga sedang sarapan dengan keluarganya. selesai sarapan dia pamit kepada kedua orang tuanya dan langsung kedepan rumah untuk menunggu Chris yang notabenenya sekarang merupakan pacar dari Kesya.
2 menit...
5 menit...
10 menit..'Dimana sih tu orang? Entar lagi kan masuk. Niat gak sih?' Batin Kesya
"CUKUP gue gak bisa diginiin. Lama lama tu orang makin ngerjain gue lagi." Ucap Kesya kesal
Kesya berangkat diantar oleh supir keluarganya. Sesampainya di sekolah, Kesya melihat mobil sport keluaran terbaru milik Chris sudah terparkir manis. Itu membuat Kesya naik darah.
Sesampainya di kelas Kesya mendudukkan bokongnya di samping Jesia.
"Iiihhh... dasar cowok ngeselin gak punya perasaan! Iblis emang dasar." Ucapnya emosi.
Jesia dan Trisia saling pandang. Oh iya Jesia dan Trisia kembaran ya... Trisia kakak-an.
"Lo kenapa sih? Pagi pagi marah marah gak jelas." Ucap Jesia bingung.
"Iya kenapa sih lo? Chris lagi ya??" Sambung Trisia.
"Yahh.. gimana gue gak naik darah coba Chris bilang mau bareng ke sekolah. Tapi, sampai gue lumutan dia gak dateng dateng dan sampai di sekolah gue lihat mobil dia terparkir manis di parkiran sekolah." Ucap Kesya dengan marah.
"Haah apaan coba pake acara barengan ke sekolah. Lo bikin gue kepo deh. Lo sama Chris ada hubungan apa??" Tanya Jesia penasaran.
"Mmm sebenernya...." Dan Kesya pun menceritakan kejadian kemarin mulai dari pilihan aneh Chris.
"Keren Kes lo bisa jadi ceweknya Chris. Tapi lo juga harus hati-hati dengan fans alaynya Chris. Itu dukanya jadi pacarnya Chris." Jelas Jesia.
"Itu dia yang gue takutin makanya gue harus mikir dua kali buat terima pilihan aneh dia." Jelas Kesya.
"Tapi tenang aja deh dia itu orangnya setia kok gak bakalan selingkuh DIJAMIN." Ucap Trisia dengan menekan kata DIJAMIN.
"Yah... semoga semoga aja dia setia seperti apa yang kalian pikirin." Ucap Kesya dengan sedikit keraguan.
Hai guyss... bagi yang udah baca jangan lupa vote ya. Maaf kalau masih kaku bahasanya.
Selamat Membaca.....
HATI HATI!! TYPO BERTEBARAN
salam manis 😁😁
![](https://img.wattpad.com/cover/113407283-288-k315358.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Most Wanted
Teen FictionBerawal dari kesalahan kecil hingga membuat suatu perubahan yang sangat besar. "Dasar... iblis tetaplah iblis." - Emily Kesya Dalton "Lo gak bakalan gue lepas..." - Christian Andrew Dirgantara