MPG // Three

60.3K 3.7K 98
                                        

Gabriel memandang seorang perempuan yang berdiri didepan gerbang sekolahnya dari balik kaca helmnya. Keningnya berkerut seakan bertanya-tanya, mengapa cewek itu ada disini si? Disekolahnya. Dia ngapain?

Gabriel dengan sedikit rasa kesal mendekati cewek itu. Nata.

"Ngapain?" tanya Gabriel, cewek itu tersenyum lebar.

"Kan mau ikut kamu latihan basket.. Kamu lupa?" kata Nata.

"Ya gak kesekolah gue juga kali, kan bisa gue jemput." kata Gabriel, ia mendengus kesal.

"Ah udah terlanjur, tapi jadikan latihannya?"

"Jadi. Udah cepet naik,"

Nata memandang motor Gabriel sebentar, lalu menaikinya dengan ragu.

"Kenapa?" tanya Gabriel, seakan mengerti gerak gerik Nata.

"G-Gak biasa naik motor, tapi nggak papa." kata Natasha.

"Kenapa gak bawa jaket?" tanya Gabriel.

"Kan dikiranya naik mobil..."

"Dasar nyusahin, baru kenal udah nyusahin."

Gabriel mendengus, ia melepas jaket yang ia kenakan dan memberikannya pada Natasha.

"Kan aku nggak min-"

"Tinggal pake ribet,"

Setelah Natasha memakai jaketnya, Gabriel segera menjalankan motornya. Sepanjang jalan ia merasa aneh saat melihat wajah Natasha di kaca spion, dia keliatan takut. Jatuh.

"Gab berenti.." kata Natasha tiba-tiba, tapi Gabriel tidak menghentikan motornya.

"Kenapa si?" tanya Gabriel kesal.

"Takut jatuh,"

"Pegangan."

Dengan ragu Nata melingkarkan lengannya di pinggang Gabriel, jantungnya tiba-tiba saja berdetak sangat kencang. Bahkan Gabriel bisa merasakannya walaupun ia hanya terkekeh saat mengetahuinya.

Mereka sampai disebuah lapangan basket outdoor yang ada disebuah gelanggang olahraga, terdapat dua lapangan basket disana. Salah satunya dipakai tim SMA Bangsa untuk latihan.

Gabriel turun dari motornya, lalu pergi masuk kedalam lapangan itu. Sementara Natasha hanya mendengus kesal karena Gabriel begitu cuek padanya.

"Cie Gab bawa siapaaa kiw kiw." kata salah satu teman Gabriel yang berambut keriting. Keenan.

Gabriel tidak menanggapi itu, ia langsung menaruh tasnya dibangku lalu pergi keruang ganti yang tak jauh dari sana untuk mengganti bajunya.

Natasha hanya tersenyum kikuk, ia lalu duduk disalah satu tempat duduk disana.

"Duh, Gab emang begitu. Siapa namanya btw?" tanya salah satu dari teman Gabriel yang berwajah arab, Ervan.

"Natasha," jawab Nata.

"Kok tumben Gabriel bawa cewek yak?" tanya lagi salah satu teman Gabriel yang memiliki alis tebal, Adrian.

"Aku yang minta, kok. Cuma mau liat latihan basketnya aja," jelas Natasha.

"Kenapa nggak ikutan aja? Gak papa lagian Adrian wakil ketua basket," kata Keenan, yang sedang mendrible basket disekitar ring.

"Eh.. Nggak kok, aku gabisa basket." jawab Nata.

Saat itu, Gabriel yang sudah mengganti bajunya datang. Ia menatap Natasha dengan tatapan kurang bersahabat, tapi apa salah Nata?

"Udah lengkap nih, yok latihan!" kata Adrian.

MGS [2]: She's NatashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang