Ini bukan salahmu

4.5K 292 37
                                    

Hujan turun dengan kejamnya menghantam atap kastil dengan kasar seolah berusaha untuk menghapus peristiwa yang masih kental dalam pikiran, peristiwa dimana anggota pilihan Levi telah dibantai oleh female titan

Eren berdiam diri dalam kamarnya sambil melamun dan sesekali merutuki kebodohannya atas ketidak mampuannya memilih pilihan yang tepat dan membuat teman temannya meninggal selain itu eren belum sepenuhnya percaya bahwa female titan yang hampir saja menculiknya adalah seangkatan dengannya yang sekarang dia berada pada bagian anggota kepolisian dia adalah Annie leonhardt

Setelah rencana penangkapan annie telah direncanakan dengan sempurna, para anggota lain pun bubar tetapi tidak dengan eren dan levi, mereka berdua sedang terduduk dengan keheningan yang menyelimuti keduanya, tak ada kata kata yang terlontar dari mulut masing masing, berusaha sibuk dengan menyeruput tehnya hingga eren memberanikan diri untuk mengangkat suara

"u-um Heichou"

"....." tak ada jawaban dari levi dan masih menatap lurus kedepan

"maafkan aku"

"Atas apa?" wajahnya tak berbalik untuk melihat wajah murung eren tetapi matanya melirik ke arah pemuda emerald itu, memperhatikan wajah itu dengan posesif

"atas kakimu yang cedera dan juga anggota Tim mu" eren menundukan kepalanya dengan ekspresi sedih "jika saja aku memilih untuk berubah dan melawan female titan itu, mungkin mereka semua masih berada disini" lanjutnya dengan intonasi suara menyesal

Levi berdiri dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah eren lalu berhenti dan menatap surai cokelatnya dia menepuk kecil di kepala eren membuat pemuda emerald itu sedikit terkejut dan mengangkat sedikit wajahnya untuk menatap levi dengan wajah yang sedikit memerah dan terpampang raut wajah menyesal

"Itu bukan salahmu, kau tak salah mengambil keputusan, lagi pula semua itu sudah menjadi takdir yang tidak bisa kau tarik kembali" menatap eren lekat lekat

Eren memendam sebuah pertanyaan yang ingin dia lontarkan kepada levi tetapi takut jika dia bertanya akan pertanyaan itu, pasti hal buruk akan terjadi, layaknya peramal levi mengetahui ada sesuatu yang ingin di katakan oleh eren

"katakan saja bocah, apa yang kau ingin sampaikan?"

"E-etto,, t-tidak ada" sedikit gugup

"Aku tidak suka dengan kebohongan"

eren menunduk "Maafkan aku Heichou, aku hanya merasa sangat menyesal" butiran airmatanya terjatuh dari sela sela kelopak matanya yang tertutup, yang menyembunyikan warna emerald yang indah

"Sudah ku bilang, itu bukan salahmu bocah, saat itu pun aku tak tahu harus apa yang dilakukan, maka dari itu aku ingin mendengar jawaban darimu, apakah kau ingin bertarung atau tetap maju tanpa melihat kebelakang" Menatap eren dengan sedikit khawatir

'tidak, jangan seperti ini' batinnya sedangkan tangannya masih berada pada surai cokelat milik eren

"Aku membuat orang yang kau sayangi pergi, maafkan aku heichou"

'apa maksudnya yang aku sayangi?' batinnya mulai bingung

"Maafkan aku heichou hiks, aku membuat petra san hiks meninggalkan heichou, maafkan aku hiks" Eren tertunduk sambil menangis

Ingin rasanya levi memeluk bocah itu, tangannya hampir menangkup wajah yang telah basah oleh air mata itu terhenti dan memilih untuk mengelus rambut eren dengan lembut, dan sekali lagi eren berhenti menjatuhkan airmatanya lalu melihat levi seutuhnya

"sudah ku bilang jangan menyalahkan dirimu, kau adalah perioritas utama bagi kita semua, dan jangan membuatku kecewa untuk rencana nanti" dan berlalu meninggalkan eren sendiri yang masih terpaku di tempat

Secret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang