Chapter Bonus

4.4K 279 39
                                    

Suasana yang seharusnya tenang dan damai tidak di dapatkan oleh eren, hari ini dia terus bekerja mengurusi laporan - laporan yang ada, semenjak levi telah memberi gelar "kapten" kepada eren, eren terus mendapati laporan masuk,

Semenjak kemenangan manusia Pasukan pengintai pun masih digunakan untuk mengintai para pelanggar hukum yang berusaha menyelundupkan barang barang ilegal, pekerjaan mereka lebih berat di bandingkan dengan membunuh para titan, Dengan peluh yang mengalir di pepipis eren berusaha fokus untuk menyelesaikan semua laporan yang masuk

"Astaga, ini tidak ada habisnya" keluh eren sembari membaca tiap laporan

Alasan eren tidak tenang menghadapi pekerjaannya adalah Bulan ini adalah bulan ke sembilan dari kehamilan levi, dan itu artinya beberapa menit ataupun hari levi lagi akan melahirkan, dia harus berada di sampingnya di saat saat yang seperti itu, eren mengingat perdebatan yang baru saja terjadi saat dia berada di rumah

FLASHBACK ON

"Aku tidak akan ke kantor!" Seru eren dengan sedikit khawatir

"Oi, aku baik baik saja, jangan memperlakukanku seperti anak kecil!?" gerutu levi yang telah melepaskan gelar ackermannya dan menyandang gelar Jeager

"Aku bukan memperlakukanmu seperti anak kecil, tapi ini bulan kesembilan, aku harus berada disampingmu di saat yang seperti ini"

"Tch, bocah, bukankah sudah kubilang, hanji menjagaku, dia akan mengabarimu jika sudah saatnya" jelas levi

"Walaupun begitu, aku ayah mereka, tidak mungkin mereka melihat dunia baru tanpa ada ayah disampingnya" eren tidak mau kalah, dia terus memaksakan diri agar tidak bekerja dan menemani levi, hingga timbul lah perempatan di dahi levi, dia mengangkat eren dan mengeluarkannya dari rumah

"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu, kau harus bekerja!" levi membanting pintu meninggalkan eren yang sudah merinding ketakutan melihatnya

"O-orang hamil mengerikan" eren pun berdiri dan menepuk nepuk bokongnya yang kotor karna terkena tanah

"Gyahahahaha!!! dia tidak berubah walaupun sedang hamil" Tawa hanji meledak saat melihat eren dengan wajah murungnya

"Ini bukan waktu yang tepat untuk tertawa, hanji san" Eren menatap hanji dengan datarnya

"hehehe gomen gomen, Dan juga, jangan khawatir eren, aku akan menjaga levi, dan mengabarimu jika sudah ada tanda tanda telah muncul" jelas hanji,

"baiklah, tolong yah hanji san, jaa kalau begitu aku akan pergi ke kantor" kata eren sambil tersenyum lalu meninggalkan hanji yang melambaikan tangan padanya

"kerja yang semangat yah~" terdengar kata 'hn' dari eren yang semakin lama semakin menjauh

FLASHBACK OFF

"Eren heichou, maaf mengganggu tapi, ada laporan lagi yang harus di periksa" kata salah seorang kadet yang tengah berdiri di ambang pintu sambil membawa dua folder laporan

"e-ehh.. haah baiklah taruh saja di atas meja" kadet itu menaruh folder laporan itu keatas meja lalu pamit untuk meninggalkan tempat

"setelah ini, akan ku suruh armin untuk mengantarnya ke komandan erwin" dengan setengah mengeluh dia mengerjakan semua itu, hingga terdengar suara ketukan

"Eren kau ada?"

"oyah,, armin masuklah"

Armin masuk beserta dengan mikasa

"Seperti biasa kau punya banyak pekerjaan yah" kata armin sambil menatap setiap laporan

"Kau tidak kelelahan eren?" kini mikasa menghawatirkan kondisi eren yang muram

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang