Kembalilah

3.4K 243 20
                                    

Gadis raven itu celingak celinguk mencari seseorang yang belum dia temui sejak pagi buta tadi,
"Armin"

"iya mikasa?"

"kau melihat eren?"

"tidak, kupikir dia bersamamu"

Mikasa menarik syalnya hingga menutup sebagian wajahnya, matanya memancarkan sedikit kesedihan "tidak, dia tidak bersamaku"

"Mungkin dia sedang asik di dalam mimpinya" sahut pemuda yang tingginya sekitar 177 cm dan berwajah mirip kuda

"B-bagaimana dia bisa melupakan hari ini!?" Pemuda berambut blondie itu panik mengingat temannya belum bangun juga, tetapi dia tidak yakin karena erenlah yang sangat berapi api untuk menanti hari ini, kedua tangannya mengacak rambut pirangnya dengan kacau

"sudahlah armin jangan di pikirkan sebentar lagi dia akan muncul" Connie menepuk bahu armin mencoba menenangkannya

"itu bener armin, jangan khawatir, lebih baik kita bersiap siap saja sebelum ketinggalan" sahut sasha sambil memasang sabuknya yang sedikit tak karuan tetapi dibantu oleh connie
.
.
.
.
.

Sementara itu orang yang sedang mereka ceritakan tentu saja sedang bermimpi indah didalam kamar, betapa ironis seorang eren jeager yang dengan berapi apinya ingin menanti hari ini yang telah tiba ternyata dirinya sedang asik asik tiduran, hingga alarm bagus membuatnya bangun

BRAAK!!

Pintu terbuka dan dengan indahnya menempel ke dinding karena tendangan milik levi meninggalkan retakan di sekitar dinding itu dengan perempatan muncul di dahi melihat eren, bagaimana dengan eren? jangan ditanya pemuda surai cokelat itu telah jatuh dari tempat tidur karena kaget

"Bangun kau pemalas atau ku ikat dan kulempar kau ke mulut titan"

"h-hai heichou"

Saking bagusnya alarm milik eren dia sampai kocar kacir berlarian untuk bersiap siap sabuk yang dia pasang pun tak karuan, hendak kakinya melangkah keluar dari kastil bajunya ditarik kembali lalu masuk kedalam kastil, mata emeraldnya terbelalak melihat pelaku penarikan baju

"h-heichou!? b-bukannya kau sudah berada di barisan?"

"kau pikir aku akan membiarkanmu, melihatmu berantakan seperti ini dan mengambil barisan? kau hanya akan membuat dirimu mati duluan saat pertempuran bodoh"

"Sumimasen deshita!!"

"Kenapa kau minta maaf, lagi pula kita saling memiliki" Rona merah samar samar terlihat dipipi pucatnya, tangannya dengan telaten membenarkan sabuk eren yang tidak teratur, bagai anak yang diberi permen gratis Mata emeraldnya berbinar binar dan ingin memeluk levi

"Heichou!! suki- Itte!" Eren berjongkok di depan levi sambil mengusap kepalanya yang benjol akibat hantaman dari levi, sedangkan si pelaku berjalan dengan santainya meninggalkan eren meringis 't-tsundere ka?' batinnya mengamati levi, Eren segera mengikutinya dari belakang sambil tersenyum sendiri dan sampailah mereka berdua pada para pasukan yang telah siap bertempur dengan gagahnya yang dilengkapi bermacam macam senjata yang telah disediakan, tetapi ada sepasang mata yang menatap levi tak suka tidak salah lagi dia adalah mikasa

"Baiklah! Akan ku katakan untuk yang terakhir kali! ini adalah ekspedisi penghabisan titan, Dan mulai saat ini kita akan meraih kebebasan umat manusia lagi!" Seru sang komandan dengan percaya dirinya menyampaikan Semua motivasi agar membangkitkan semangat para prajurit
"Shinzou wa sasageyo!" dengan serentak para pasukan memberikan hormat didada menandakan bahwa mereka mengabdikan jiwa dan juga raga mereka untuk kebebasan umat manusia

Gerbang terangkat dengan perlahan memperlihatkan hamparan rumput yang sangat luas, Kuda yang ditunggangi erwin layaknya mewakili semua pasukan berjalan maju kedepan gerbang yang terbuka sempurna "MAJU!!!" Sontak semuanya menunggangi kuda mereka dengan kecepatan penuh mengikuti komando dari sang komandan

Secret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang