Mimpi yang indah

3.1K 221 4
                                    

Liburan musim panas telah berlalu kini berganti dengan musim semi dimana sekolah akan di buka kembali dan juga semester baru akan menyambutku, ku langkahkan kaki ke terotoar yang sebagian tertutup oleh kelopak bunga sakura yang gugur di musim ini, sesaat aku terdiam dan menikmati setiap kelopak bunga yang mengenai kulitku aahh tenangnya, momen ini membuatku sangat merasa bahagia dan tenang walau ini hanya sekedar kumpulan kelopak bunga yang berhamburan layaknya hujan yang menjatuhiku

Kulangkahkan lagi kakiku melanjutkan misi ke sekolah, berharap ada murid baru yang masuk kekelasku hari ini, sejenak aku terhenti kembali, mataku menangkap sesosok pemuda yang tengah asik membaca buku, hal yang biasa bagi orang lain, tetapi kenapa aku sangat tertarik dengannya, seperti seseorang yang ku ingat, degupan jantungku pun mendukung apa yang aku pikirkan,

pria itu menatapku dengan datarnya kacamatanya menghiasi wajah indahnya membuatku terpesona, entah apa yang dia baca aku tidak tahu aku hanya tertarik dengan wajahnya, syal merah miliknya sangat cocok tak sadar aku melambaikan tanganku padanya yang hanya di balas dengan tatapan datarnya, aku langsung menarik tanganku dengan malu

'Aaapa yang aku lakukan!!!' dengan wajah memerah aku meliriknya yang sudah tak ada di tempat dimana aku melihatnya 'eeehhh pergi???, aahh padahal aku mau tanya tentang namanya' dengan kecewa walaupun sedikit ada rasa senang aku melanjutkan perjalananku menuju sekolah  'kenapa yah aku merasa sangat mengenalnya, tapi dimana?' aku mulai berpikir keras tentang pemuda itu, kenapa sangat familiar dengan seseorang yang ku kenal

"Eren!! ohayou~!" sapa armin dengan semangatnya dan disampingnya ada mikasa dengan syal khasnya berwarna merah mengingatkanku pada pemuda tadi

"ohayou armin, ohayou mikasa" sahutku dengan senyuma

"ohayou mou eren, kau tidak lupa makan pagi kan?" tanya mikasa dengan posesifnya

"ya ampun tentu saja mikasa"

"ara?  kau terlihat bahagia ada apa? kau menang lotre hn?" goda armin

"ada ada saja kau armin, kau tahu aku payah kalo soal lotre" jawabnya dengan tertawa kecil
.
.
.
.
.

Setelah sampai di depan kelas aku sudah mendengar ocehan dari jean aku pun membuka pintu dengan sedikit lambat

"Aku memasuki ruang kelas bersama armin dan mikasa disambut dengan ocehan dari siswa yang 7 cm lebih tinggi dariku dan parahnya dia mirip kuda" ujarku dengan percaya diri

"Siapa yang kau sebut kuda sialan!" teriaknya kepada pemuda surai coklat itu

"yah mulai lagi deh," armin memegang dahinya sambil menghela nafas panjang karna melihat tingkah eren dan jean

aku menduduki bangku dekat jendela, alasannya karna jika aku bosan aku bisa melihat pemandangan luar jendela, aku memandang keluar jendela tetapi yang terbayang di benakku adalah wajah orang itu, aku memegang dadaku yang seakan jantungku ingin lompat dan mencarinya, seandainya dia salah satu murid di sekolah ini pasti sudah aku cari dari tadi, tapi sayangnya dia sudah lulus duluan, mungkin saja dia sedang belajar untuk ujiannya,

belajar mengajar berjalan seperti biasa hanya saja aku yang tidak fokus untuk hari ini karena orang itu, dan mulai saat ini aku akan memutuskan selalu pergi sekolah menggunakan alur perjalanan tadi, karna aku tahu pasti dia selalu lewat disitu entah dari mana

.
.
.
.

Bunyi bel menandakan jam pulang telah tiba, aku segera pulang tanpa menunggu yang lain, langkah kakiku bergerak cepat seperti sedang berlari kecil, aku melewati jalan tadi dengan sedikit degupan jantung yang tak mau tenang, lalu aku berhenti dan berdiri tepat dibawah bunga sakura sehingga kelopak bunga yang berjatuhan dengan bebas mendarat di rambutku, orang berlalu lalang di sekitarku dengan cuek aku sedikit mengamati satu persatu orang yang lewat,

Secret loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang