"Kelas dua yang rumahnya deket sekolah, yang kelihatan berduit, yang suka bunga, nggak ada yang mencurigakan," lapor Daniel, hasil ia menyelidiki dua hari ini.
"Kelas tiga apalagi, mereka semua kan temen ngerumpi gue," sahut Daehwi.
Jinyoung hanya mengangguk mengerti. Ia berganti melirik Jihoon yang kemudian menggeleng.
"Gue juga nggak dapet apa-apa dari kelas satu," ucapnya.
"Yakin?"
Tapi entah kenapa perasaan Jinyoung sedikit ragu.
"Katanya uang jajan aja pas-pasan nggak mungkin buat beli bunga tiap hari," jelas Jihoon lagi.
Dan ucapan Jihoon itu semakin menguatkan dugaan Jinyoung sebelumnya.
"Kalau dia nggak beli bunga, apa mungkin dia yang jual bunga?" gumamnya.
Teman-temannya langsung mengernyit bingung.
"Ha?"
Guanlin menggaruk-garuk kepalanya sendiri.
"Maksudnya?" timpal Daehwi sama tak mengertinya.
"Dia jual bunga ditaruh di meja lo?"
Jihoon juga sama, tiba-tiba jadi selemot Guanlin.
"Gimana sih gue nggak ngerti," imbuh Woojin.
Dan Jinyoung hanya bisa mendesah berat.
"Lo curiga sama orang?" tanya Daniel kemudian.
Akhirnya ada yang paham.
"Florist di ujung jalan itu punya siapa? Sekolah di sini bukan?" tanyanya.
Yang membuat Jihoon langsung menepuk jidatnya sendiri.
"Kenapa gue baru kepikiran," sesalnya.
Ia mengangguk-angguk yakin.
"Anaknya yang jual bunga itu anak kelas satu," lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gerbera | BJY✔
Short StoryGimana kalau seorang cowok misterius punya secret admirer?