BAB 2

112 9 2
                                    

"Pengantin siluman."

"Maaf tuan?" Kata alana yang tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang pria itu katakan.

Derex tersadar kalau dia telah memanggil gadis pelayan itu dengan sebutan yang tidak dapat di mengerti oleh manusia.

"Maaf tuan apa yang anda katakan tadi saya tidak bisa mendengarnya karena suara anda sangat pelan." Kata alana.

"Aku ingin secangkir teh hijau dan biskuit. Tapi sepertinya tidak ada meja kosong untukku" Kata derex dia merasa lega karena gadis pelayan itu tidak mendengar apa yang telah dia katakan.

"Jangan khawatir tuan kami menyediakan tempat khusus di lestaurant ini untuk para tamu yang tidak mendapatkan tempat jika tuan bersedia saya akan mengantarkan tuan." Kata alana berbicara dengan ramah dan suaranya yang lembut membuat derex gelisah dia sendiri tidak tahu mengapa dia gelisah ketika mendengar suara gadis di depannya ini.

"Baiklah." Jawab derex sambil sedikit mengangguk.

Alana meminta derex untuk mengikutinya menaiki anak tangga yang berada di samping pintu masuk lestaurant, ketika sampai derex melihat kesekelilingnya dan ternyata tempat khusus yang di maksud gadis pelayan itu adalah gajebo yang terlihat indah karena di tata sedemikian rupa agar orang-orang merasa nyaman.

"Silahkan tuan." Kata alana sambil menarik kursi untuk derex duduk.

"Teh hijau dan biskuit." Kata shin jin teman kerja alana yang bertugas mengantarkan pesanan.

Alana mengangguk dan membantu shin jin menata pesanan derex setelah selesai mereka pamit untuk kembali bekerja namun suara derex menghentikan langkah mereka.

"Bolehkan aku meminta untuk di temani? Olehmu." Kata derex sambil menatap alana.

Shin jin dan alana menoleh bersamaan melihat derex dengan tatapan bingung karena mereka tidak pernah menemani pengunjung apa lagi pengunjung yang menempati gajebo karena biasanya mereka membutuhkan privasi.

"Maaf tuan, tetapi kami tidak bertugas untuk melayani pengunjung." Kata shin jin, entah mengapa derex tidak suka melihat kedekatan alana dan shin jin apa lagi setelah dia tahu kalau alana adalah pengantinnya.

"Aku akan bicara dengan bos kalian." Kata derex lalu dia berdiri kemudian berjalan melewati shin dan alana yang bengong melihat kepergian derex.

"Apakah dia mengenal bos kita?" Kata alana kepada shin sambil menyikut pinggangnya.

"Entahlah, yang ku tahu kita dalam masalah karena membuat pengunjung menemui bos." Kata shin yang membuat alana cemas.

"Tapi kita tidak salah apa-apa jadi bos tidak mungkin memarahi kita." Kata alana sambil melihat shin dengan bingung.

"Kita tidak melayani pengunjung dengan baik, bos akan marah karena itu." Kata shin lalu menarik napas kasar.

"Masalahnya bos tidak pernah mengatakan tentang menemani pengunjung, lagi pula selama kita bekerja disini tidak ada pengunjung yang minta di temani." Kata alana mengomel.

"Mungkin dia menyukaimu?" Kata shin menebak.

"Bagaimana bisa kamu bicara seperti itu? Aku tidak mengenal dia." Kata alana sambil berjalan menuju bangku yang tak jauh dari gajebo lalu dia duduk dan shin pun duduk di samping alana.

"Tatapan dia padamu persis seperti seorang pria yang menyukai wanita, karena aku pria jadi aku tahu apa arti dari tatapannya ketikan menatapmu." Kata shin, dia sudah lama mengenal alana mereka berteman semenjak mereka masih school jadi shin sudah menganggap alana seperti saudaranya sendiri dia tidak ingin alana mendapatkan pria yang tidak baik.

THE STEALTH BRIDEWhere stories live. Discover now