BAB 4

92 8 4
                                    

"Kenapa kamu membiarkan mereka jatuh cinta sedangkan kamu sendiri yang memberikan takdir tragis kepada mereka."

"Karena memang seperti itulah takdir mereka di kehidupan ini dan aku sendiri tidak bisa merubah takdir yang telah ku berikan."

"Siluman itu telah mencari pengantinnya selama seribu tahun dan sekarang dia sudah bertemu dengan pengantinnya, aku penasaran. Apa yang akan terjadi setelah ini."

"Kita lihat saja bagaimana siluman itu melindungi pengantinnya, karena jika dia tidak mati maka pengantinnya yang akan mati. Takdir mereka di kehidupan ini untuk bersama dan mati bukan untuk bersama dan bahagia."

"Kamu menghukum dan mengutuk ciptaanmu sendiri."

"Karena aku memberikan mereka takdir seperti itu."

Dewa dan dewi menjelma sebagai manusia untuk melihat siluman dan pengantinnya yang sedang berjalan bersama memasuki sebuah apartemen mewah, sang dewa melihat mereka sambil tersenyum takdir mereka akan di mulai dan dia akan menyaksikan bagaimana siluman dan pengantinnya akan berakhir.

"Kurasa pengantin siluman akan memakimu ketika dia tahu takdir yang telah kamu berikan untuk dia." Kata sang dewi.

"Para manusia akan mengutukku ketika mereka dalam kesulitan dan mereka akan melupakanku ketika mereka berbahagia mereka tidak pernah bersyukur dengan kehidupan yang telah aku berikan jadi aku sudah terbiasa menjadi pihak yang salah." Kata sang dewa dengan tenang.

"Kurasa memang seperti itu." Jawab sang dewi lalu pergi meninggalkan sang dewa yang masih berdiri di atap gedung sambil memperhatikan siluman dan pengantinnya.

Derex tahu kalau dewa sedang memperhatikan mereka karena itu dia membawa alana masuk ke apartemen dengan cepat.

"Derex pelan-pelan kamu membuatku tersandung terus." Kata alana ketika derex berjalan cepat sambil menarik tangannya.

Derex berhenti dan melihat alana dia melihat gadis itu menggunakan sepatu tinggi karena itulah gadis itu tersandung berkali-kali, tanpa mengatakan apa-apa kepada alana dia mengangkat alana dan menggendongnya menuju apartemen yang telah dia siapkan untuk alana.

Alana menutup mulutnya ketika tiba-tiba tubuhnya melayang, dia melotot kepada derex yang hanya menatapnya dengan tenang sepertinya pria itu tidak akan perduli jika dia berteriak dan menarik perhatian penghuni apartemen itu. Derex membawa alana masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka langsung ke apartemennya, dia tidak tahu apa rencana dewa setelah mengetahui kalau dia telah bertemu pengantin siluman.

Setelah masuk ke dalam apartemen, derex menurunkan alana di sofa dia meminta alana untuk menunggu sementara dia masuk ke dalam kamar untuk mengambil switer agar alana memakainya.

"Pakai switer ini, tutupi juga kepalamu dengan ini." Kata derex sambil memberikan alana switer dan sebuah syal.

"Untuk apa?" Kata alana yang merasa bingung karena derex memintanya memakai switer dan syal.

"Pakai saja itu penting untukmu." Kata derex dan alana memakainya tanpa berniat membantah perkataan derex karena dia tidak ingin membuat derex kesal apa lagi alana melihat kekhawatiran di mata derex seolah mereka sedang dalam masalah.

"Dengarkan aku baik-baik." Kata derex sambil berlutut di hadapan alana dan memandang alana dengan sendu, dia menarik napasnya lalu meraih tangan alana dan menggenggamnya.

Alana menatap derex, dia diam. Menunggu derex mengatakan apa yang ingin  dikatakannya  karena sepertinya ada sesuatu yang penting yang ingin pria itu katakan kepadanya.

THE STEALTH BRIDEWhere stories live. Discover now