prolog

12.8K 674 4
                                    

Kim Taehyung baru pulang dari kantor, waktu sudah menunjukan pukul 10:00 wita. Ia duduk dibelakang dengan wajah yang sudah mengantuk. Tiba-tiba mobil yang disetir oleh sopirnya itu menanbrak sesuatu.

BRUKKK....

terdengar begitu kencang, membuat pak sopir menghentikan mobil yang disetirnya secara mendadak, sementara sang Direktur hampir terjetot kursi pegemudi yang ada didepannya, kalau saja Ia tidak memakai sabuk pengaman. Taehyung memperbaiki posisi duduknya dengan wajah yang setengah mengantuk, lalu menatap kearah sopirnya.
"Apa yang terjadi?" Tanya Taehyung sambil membuka sabuk pengaman.

"Sepertinya kita telah menabrak seseorang" jawab sang sopir sambil membuka pintu mobil. Taehyung dan sopirnya sudah berada diluar mobil, dan keduanya terkejut saat melihat seorang wanita yang tergeletak di aspal kini telah bersimbah darah.
Taehyung menatap dingin wanita yang ada di hadapannya. Sopir melirik Taehyung.

"Direktur, Ku rasa kita harus membawah wanita ini kerumah sakit". Kata sopir dengan hati-hati. Sementara Taehyung masih berdiri dalam keadaan diam. Entah dia sedang syok atau terkejut saat melihat wanita dihadapannya yang tengah sekarat itu, yang pasti wajah Taehyung begitu mengeras.

Dua jam sebelum kejadian'

Ditempat hiburan malam, tempat para PSK bekerja terlihat begitu ramai. Tempat itu dilengkapi dengan suara dentuman musik yang keras. Para wanita nan seksi yang memakai baju bak kekurangan bahan mengantri didepan rumah pendopo menanti pria hidung belang.
Tapi ada sebuah pendopo yang terletak paling ujung, dari puluhan deretan pendopo yang ada.  Seorang wanita yang berusia 40 tahun bernama Lee Sora, tiba-tiba dilempar keluar oleh dua orang pemuda yang berbadan besar dan tegap. Keduanya memakai pakaian serba hitam dan kulitnya juga hitam. Diantara keduanya muncul ditengah-tengah seorang pria hidung belang, sambil tersenyum sinis.
"Dasar tidak tahu diri". Dengan geram,pria hidung belang tersebut menjambak rambut Lee Sora. Lee Sora memegang rambutnya yang di jambak oleh pria hidung belang tersebut sambil menahan rasa sakit yang ada dikepalanya.

"Kalau kau tidak mau bekerja di tempat kotor ini lagi, gantikan saja dengan putrimu" kata pria hidung belang tersebut sambil mendekatkan wajahnya kearah Sora. Sora menatap tajam pria hidung belang teraebut.

PLAAAKKK....

Pria hidung belang tersebut mendaratkan telapak tanganya dengan mulus di wajah Sora.

"Kenapa kau menatapku seperti itu hah?". Tanya si hidung belang dengan geram. Sementara Sora hanya menahan rasa sakit yang ada di wajahnya. Dan memilih menundukkan wajahnya, tak ingin menatap pria bejat yang ada dihadapannya.

"Ku dengar, putrimu yang bernama Lalisa Manoban keturuna Thailang itu sekarang sudah beranjak dewasa dan kini usianya sudah 15 tahun" mendekatkan wajahnya kearah Sora, sementara Sora hanya menundukkan kepalanya sambil mengutuk pria yang kini membelai helai rambutnya dengan lembut. Tentunya dengan maksud yang bejat darinya.

"Bagaiman kalau buat Aku saja. Aku akan memeliharanya sampai Ia berusia 17 tahun, setelah itu akan Ku jadikan istriku yang sah" berbisik pelan ke telinga sora.

"Jangan bermimpi. Kau tidak akan mendapatkan apa-apa. Meskipun kau membunuhku sekalipun, kau tidak akan mendapatkan apa-apa. Pria hidung belang sepertimu,cocoknya hidup bersama waria" ucap sora sambil tersenyum sini, tapi senyum sinisnya tak dapat di lihat oleh si pria belang tersebut.
Kini kesabara si pria belang sudah habis, ia langsung menyuruh kedua bodyguardnya untuk menghajar Lee Sora. Bodyguard berbadan besar itupun menghajar Lew Sora hingga babak belur, sampai-sampai Lee Sora pingsan di tempat.

Satu jam sebeleum kejdian

Setelah sejam, Lee Sora membuka matanya perlahan-lahan, dan kini Ia telah berada didalam ruangan gelap dan kosong tanpa suara apapun. Rasa takut menyelimuti dirinya. Perlahan-lahan Ia mencoba bangun dan berjalan merangkak, berharap mendapatkan cahaya dan akan lebih baik jika menemukan jalan keluar. Setelah beberapa menit merangkak, akhirnya Ia menemukan jalan keluar. Sebuah lubang kecil yang bisa dilewati oleh tikus. Lee Sora mencoba melihat kearah luar dengan sebelah bola matanya, nasib mujur sedang menghampirinya saat ini. Ia melihat seorang bapak dan anaknya yang tengah memulung sampah. Dengan kekuatannya yang tersisa, Lee Sora mengendor dinding yang terbuat dari triplek tersebut.
Bapak dan anak yang mendengar bunyi gedoran kecil tersebut menoleh kearah lubang kecil tersebut.

"Sepertinya di dalam sana ada orang?" Kata bapak pemulung sampah.
"Tolong Pak" teriak Sora dengan suara yang agak kecil.
"Sepertinya memang ada orang" kata bapak pemulung sampah itu yakin. Bermodal dengan keyakinan, bapak pemulung  sampah tersebut membongkar dinding triplek itu dengan parang yang di bawah putranya untuk mengais sampah, jika ada sampah atau kayu bongkahan rumah tua yang memerlukan parang. Hanya 4 kali tebas, dinding triplek itu sudah terbuka lebar. Bapak dan anaknya terkejut saat melihat ada seorang wanita yang terkurung di dalam rumah triplek dengan wajah babak belur dan pakaian mewahnya sudah terlihat acak-acakan begitupula dengan rambutnya. Lee Sora langsung turun dari rumah triplek itu dan di bantu bapak pemulung dan anaknya.

"Terimah kasih Pak sudah menolongku, semoga kebaikan bapak dan juga putra bapak akan dibalas oleh yang kuasa" ucap sora dengan raut wajah yang masih sedih.
"Iya, sama- sama". Kata bapak pemulung tersebut.
Lee Sora kemudian melarikan diri, berlari dan terus berlari tanpa mengetahui arah tujuannya. Hingga pada akhirnya ada sebuah mobil sedan hitam melaju kearahnya dan tidak sengaja menabraknya.

See you next time
       My lovely Husband 🌻🌻🌻

my lovely husband(END)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang