Bad Dream

1K 156 87
                                    

"Hana ya"

"Hana..."

"Cho Hana"

Suara itu, suara yang selalu Hana dengar setiap malam. Suara yang selalu datang setiap malam. Berteriak, membuat keributan dan berakhir dengan suara kesakitan ibunya.

Suara yang selalu muncul di malam hari, suara sang pengantar mimpi buruk. Boogeyman, ada di sini, dan sekarang dia memanggil Hana.

Takut... Hana takut sekali di buatnya. Ini masih siang, dan Hana juga belum tidur tapi mengapa ia bisa mendengar suara boogeyman begitu nyata.

Atau jangan-jangan, boogeyman datang dari alam mimpi dan mencoba untuk membawa ibunya, dan membuat ibunya menangis.

"Andwee, Andwee, Umma ayo lali, lali umma, kalau kita tidak lali nanti boogeyman akan membuat umma menangis. Pak doktel, buka jendelanya, buka cepat bial boogeymannya tahu ini masih siang"

"Umma, huaaaaaaaa,hiks, hiks, jebal jangan sakiti umma, Hana janji akan selalu baca doa sebelum tidul , Hana Janji...."

Hana terisak, masih memeluk erat ibunya yang kini terlihat mengkerut ketakutan. Ayolah, bukan hanya Hana saja yang begitu takut setengah mati padanya, tapi ibunya juga...

"Tidak, tidak, siapa yang bilang begitu, Hana ya kibum umma...."

"Ini appa sayang, ini appanya Hana sayang..."

Ucapan Kibum terpotong, ketika Kyuhyun berkata spontan, memberitahu siapa dirinya kepada Hana.

Terang saja, hal tersebut membuat otak gadis kecil tersebut berpikir lima kali lebih keras. Suara yang ia kenal sebagai suara sang pembawa mimpi buruk tiba-tiba berkata jika dirinya adalah ayah Hana.

Hana memang punya keinginan untuk bertemu dan melihat ayahnya. Dalam benaknya, sosok ayah yang ia rindukan adalah sama seperti dokter Choi yang humoris.

Ayah yang selalu memberikannya permen kapas rasa stroberi, ayah yang menggendongnya lalu mengajaknya berjalan jalan ke taman. Melihat air mancur, bermain ayunan, beli ice cream. Ayah yang membacakan dongeng sebelum tidur, dan ayah yang mengajarkannya untuk berdoa.

Hiks...

Tidak, tidak mau!!! Hana tidak mau ayah yang membuat dirinya ketakutan setiap malam. Hana tidak mau ayah yang membuat ibunya menangis, menjerit kesakitan setiap malam. Hana tidak suka ayah yang selalu berteriak, berbicara kata-kata keras yang tidak ia mengerti.

.
.
.

"Bangsat!" umpat Kyuhyun pada sosok wanita yang bersimpuh di kakinya. Malam ini terjadi lagi, seperti malam-malam sebelumnya.

Di saat Kyuhyun mabuk, ia melampiaskan rasa kekecewaan, bersalah, amarah, dan dendamnya pada sosok rapuh yang kini meringkuk di bawah kakinya.

PLAK, satu tamparan di pipi sebelah kanan.

PLAK, dua tamparan di pipi sebelah kiri.

PLAK, tamparan ketiga yang Kyuhyun layangkan ke bagian selatan istrinya.

"Ahhhh, sudah Kyuhyunssi, ku mohon berhenti. Ku mohon, ugghh agghh!"

Sungmin mengerang merasakan jari jemari Kyuhyun yang kini masuk, mengobrak abrik bagian analnya.  Rambutnya dijambak Kyuhyun, membuat kepala wanita itu mendongak.

"Sudah kau bilang, cih di kiranya aku tak tahu kau juga menginginkannya kan jalang!" Kyuhyun tersenyum meremehkan, ia sedikit menunduk, lalu mencium bibir miliknya. Sungmin mengerang tertahan, ketika bibirnya di gigit Kyuhyun dengan kasar. Apalagi ketika jari jemari Kyuhyun bergerak kasar, keluar masuk menerobos bagian analnya.

HANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang