Bagian 12- Satu Langkah Tegas

1.3K 235 56
                                    

Semenjak insiden Hana mencium pipinya kemarin, senyuman tak pernah lepas dari bibir Kyuhyun. Lelaki kelahiran Febuari itu bahkan sampai rela tidak tidur hanya demi memperhatikan bagaimana pulasnya Hana tidur semalaman.

Anehnya, Kyuhyun pun sama sekali tidak merasa mengantuk. Tak lelah juga ia berlutut di samping kasur Hana. Mengelus betapa halus dan hitamnya surai rambut gadis kecilnya.

Kyuhyun juga semakin bahagia, ketika Hana tidur dalam posisi mendekap bantal stroberi yang ia belikan.

Kyuhyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar, tampaknya Kyuhyun harus menyewa arsitek untuk mendesain kamar Hana agar menjadi lebih istimewa.

Apalagi, mengingat besok Hana sudah harus menginap di rumah sakit untuk menjalani serangkaian test kesehatan, sebagai syarat operasi.

Menatap manik yang terpejam itu, membuat rasa haru membuncah dalam hatinya. Kyuhyun mengecup pelan kedua mata putrinya bergantian. Seraya berdoa, memohon kepada Tuhan agar diberi kelancaran untuk semuanya.

"Kyuhyun ssi, ada yang hal penting yang ingin kubicarakan denganmu"

Itu Sungmin berdiri di daun pintu, raut wajah lelah tampak kentara sekali di sana. Kyuhyun tahu, selama ini Sungmin telah melewati banyak masalah karenanya. Ada banyak sekali beban di pundak sempit miliknya.

Setelah merapihkan kembali selimut Hana, Kyuhyun pun berlalu. Menghampiri Sungmin yang duduk menunggunya di meja makan.

Ia melihat wanita itu duduk dalam keadaan tertunduk dan merenung. Biku biku jarinya memutih. Kyuhyun jadi merasa tidak enak. Belum lagi ada sebuah map berwarna coklat di meja.

Sungmin menoleh, saat merasakan kehadiran Kyuhyun. Lantas ia menyuruh pria tersebut untuk duduk berhadapan.

"Ini..." ucapnya sembari memberikan sebuah amplop coklat pada Kyuhyun.

Kyuhyun pun membukanya, dan alangkah terkejutnya dia saat melihat isinya. Beberapa salinan dokumen tentang akta kelahiran Hana, kartu keluarga, rekam medis dari rumah sakit, dan beberapa salinan berkas lainnya.

Kyuhyun melihat dan membaca setiap dokumennya betul-betul. "Hana butuh persetujuan mu untuk melakukan operasi" ucap Sungmin.

"Karena dalam akta tersebut tertulis kaulah ayahnya, jadi.... "

"Mengapa bukan kau saja yang menandatanganinya?" tanya Kyuhyun.

Sungmin menggeleng, "Tidak bisa, meskipun aku adalah ibunya, namun Hana masuk dalam daftar keluargamu. Secara hukum kaulah yang berhak penuh atas Hana.  Sedangkan aku..."

Kyuhyun baru ingat, jika dahulu ia telah membuat Sungmin tidak akan pernah bisa pergi darinya. Salah satunya dengan membuat dirinya memiliki kuasa penuh atas Hana, sehingga Sungmin tidak akan mau pergi darinya.

Bahkan dirinya sampai tega mengeluarkan surat kematian atas nama Lee Sungmin. Sehingga publik tahunya jika Sungmin sudah meninggal. Dan Kyuhyun bisa dengan bebas memperlakukan Sungmin dengan seenaknya, hingga tak jarang menyiksanya, tanpa khawatir akan diketahui oleh polisi.

Maka dari itu wajar saja, jika selama bertahun-tahun ini ia terkekang, tidak bisa kemana mana atau berbuat sesuatu lantaran pengaruh Kyuhyun.

Sungmin pun jadi ingat saat Hana terluka terkena pecaha beling, ia nekat membawa Hana ke rumah sakit. Untungnya ia bertemu dengan dokter Choi, belum lagi ada tuan Kim serta Presdir yang membantunya.

Namun saat Kyuhyun kembali lagi padanya, membuat wanita itu gusar. Rencana kabur yang telah ia susun apik malah berantakan.

Kita kembali lagi pada dua orang yang duduk di sana. Kyuhyun masih bersikap tenang, namun sebenarnya dalam hatinya terukir rasa bersalah yang amat dalam. Ia tidak pernah memikirkan bagaimana nasib Sungmin selanjutnya, atau yang paling sederhana adalah bagaimana jika Hana sampai tahu jika orang tuanya tidak pernah hidup normal seperti pasangan kebanyakan.

HANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang