Soo-yeon yang masih terkejut mendengar ucapan Jung-kook langsung beranjak dari kursinya dengan pandangan horror, "Kau ingin membuat apa?"
"Sebuah lagu untuk Soo-jung." jawab Jung-kook kembali dengan desahan lemah.
Soo-yeon masih tidak memercayai telinganya sendiri, si Jung-kook yang senang mempermainkan wanita, tanpa angin badai dan topan tiba-tiba ingin membuat lagu untuk kakaknya sendiri.
"Baiklah, aku akan membantumu. Tetapi aku tidak yakin Bang PD-nim akan menginjinkanmu untuk me-release lagu itu. Sebuah scandal pasti akan keluar setelah para fansmu menyadari tujuan lagu itu." ujar Soo-yeon mengernyit.
🌵🌵🌵
"Ayolah Soo-jung. . . ini bukanlah ide yang terlalu buruk. Tidakkah kau ingin balas dendam?" tanya Ji-min yang sedari tadi terus menerus menghalangi jalan Soo-jung.
Soo-jung terus menghindarinya tanpa menjawabnya sedikitpun, namun setiap langkah kakinya pada akhirnya terus dihalangi Ji-min si mesum.
Dengan kesal, ia berhenti di posisinya dan mengeluarkan desahan lemah, "Aku tidak ingin menjadi seseorang yang dengan mudah mempermainkan perasaan orang yang sedang sakit. Aku tidak sepertimu maupun Jung-kook yang dengan mudah mempermainkan perasaan pasangannya. Pergilah Park Ji-min, sebelum kuusir kau dari gedungku."
"Percayalah padaku bahwa rencana ini pasti akan berhasil. Ayolah, kau bahkan tidak pernah membuatnya panas marah karena jealous. Ini kesempatanmu," lanjut Ji-min dengan seringai licik.
"Baiklah, pergilah ke basement dan naiki mobilku. Aku akan menyusulmu," ujar Soo-jung kesal setelah bolak-balik di desak terus. Kali ini sejujurnya ia tidak ingin menurut pada Ji-min, tetapi sepertinya tidak ada salahnya baginya untuk bersenang-senang.
Jung-kook juga sepertinya menyerah dengan hubungan mereka, buat apa ia terus berharap jika pada akhirnya Jung-kook juga tidak berjuang sekerasnya. Ia ingin Jung-kook bahagia lagi, seperti dulu. Dengan reputasinya dan jumlah wanita yang mengelilinginya, Jung-kook pasti senang.
🌵🌵🌵
—Jeon Jung-kook—
Menulis lagu tentunya bukan sebuah perkara yang mudah, setelah tiga jam berjuang bersama Soo-yeon aku ingin istirahat sebentar. Semua pikiran di dalam kepalaku masih tertuju pada Soo-jung. Aku ingin membuat lagu yang dapat mengikat kita kembali. Tiba-tiba sebuah notifikasi muncul di ponselku—dari Ji-min hyung lebih tepatnya.
Kubuka gambar yang ia kirim dan langsung beranjak berdiri dengan terkejut. Air mata langsung mengalir turun deras dari mataku. Inilah mimpi buruk yang selalu kucegah, namun pada akhirnya malah terjadi tepat di bawah pengawasanku.
Aku berlari ke luar studio ini secepat mungkin membawa kunci mobilku, dan sialnya di luar sedang hujan. Namun, aku sudah tidak bisa menahan diriku sendiri. Aku menginjak gas sekencang mungkin dan melaju cepat menuju lokasi Soo-jung.
Meskipun jalanannya licin karena hujan, hatiku yang sudah berdebar gugup ketakutan sudah tidak memedulikan itu dan terus menginjak gasnya kencang.
Melihat gambar yang dikirimkan Ji-min hyung membuatku frustasi. Ini kedua kalinya aku melihat Soo-jung mencium pria lain, tetapi anehnya kali ini, aku bukannya marah, aku malah khawatir. Pasti ada sesuatu yang tidak beres dengan Soo-jung hingga membuat dirinya disentuh dan dicium bebas oleh seorang pria awam.
Apakah ini karena diriku?
Apakah ia membenciku?Sepanjang perjalanan, hanya ada dua pertanyaan itu yang berputar-putar dalam benakku. Konsentrasiku bahkan hilang, dan aku juga tidak menyadari bahwa mobilku sudah berada di jalur yang salah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imperfection🌵jjk [2/7]
FanfictionSetelah berbaikan dengan Jung-kook, akhirnya Soo-jung memutuskan untuk kembali menjalin hubungan dengannya. Namun entah kenapa, yang Soo-jung dapatkan selama dua tahun terakhir hanyalah sosok prianya yang terus tidur dengan wanita lain. Menahan rasa...