-Alan- 5

49 13 4
                                    

Aku pernah melihat bunga yang mekar dimusim semi, indah. Seperti itulah saat pertama kali aku bertemu dan melihat mu.

---

Kini ke 4 siswi itu masih terus berbicara mengenai ke jadian tentang Alan&Alana tadi pagi.

"Alana gua salut sama lo" kali ini Key menatap Alana dengan ekspresi takjub.

"gua ga nyangka lu bisa berani minta tumpangan sama pangeran dingin kaya Ka Alan" sekarang Key memutar kepalanya menatap ke arah meja pojok kantin dimana di meja itu sudah diduduki oleh cowok-cowok famous sekolah ini, siapa lagi kalau bukan Alan dan ke 3 teman nya.

Bukan hanya key saja yang kini sedang menatap ke arah cowok-cowok itu tetapi Fanny, Adara, dan bahkan Alana pun menatap ke arah yang sama.

"2 cowok yang sempurna" monolog Fanny, alana yang duduk tepat di sebelah Fanny pun mendengar apa yang tadi di ucapkan oleh sahabat nya ini.

"2 cowok? Perasaan di meja itu ada 4 cowok deh" batin alana sesekali kembali menengok ke arah meja pojok sana.

"2 cowok dari mana? Orang jelas-jelas disitu ada 4 cowok" alana bertanya heran pada fanny bagai mana di bisa mengatakan hanya 2 cowok saja, padahal yang Alana liat disana terdapat 4 cowok yang sedang menikmati istirahat nya.

"sssstttt Alana, ngomong nya jangan keras-keras nanti dia nengok ke arah sini" Fanny menyenggol kaki Alana pelan dengan kaki nya.

"mampus gua! dia ngeliat ke arah sini" Key yang menyadari bahwa Alan menatap ke arah meja mereka pun langsung memalingkan wajah nya lurus, Adara pun melakukan hal yang sama, bahkan Fanny juga sekarang menjadi menunduk, tetapi tidak dengan Alana, dia masih terus menatap Alan dengan intens.

Alan berjalan ke arah meja yang di tempati oleh Alana, dengan menatap dingin ke arah Alana, namun Alana tidak merasa takut malahan dia menatap balik mata Alan. Tatapan yang tidak bisa di artikan.

"udah ngeliatin gua nya?" tanya Alan yang kini sudah berada di samping Alana. Alana yang mendengar ucapan Alan menjadi tersadar.

"eh, ka...ka Alan" Alana memalingkan wajah nya, dia merasa malu kenapa tadi dia sangat asik menatap kaka kelas nya ini.

"lo cewek yang tadi pagi nebeng sama gua kan?" Alan bertanya, dia bertanya dengan raut wajah yang datar tanpa ekspresi, dengan kedua tangan yang berada di dalam kantung celana.

"i..iiya ka" kini Alana semakin menunduk, bukan karna Alana takut, hanya saja Alana benar-benar gugup saat Alan memandangi nya seperti itu.

Alan mengangguk anggukan kepala nya sedikit.

Alana sekarang berdiri dari tempat nya, "ka Alan ada apa ya?" tanya Alana yang kini sudah persis berdiri di hadapan Alan.

"gua mau lo cuciin motor gua" Alan masih memberikan tatapan yang sama pada Alana.

Alana tidak mengerti apa yang dimaksud oleh kakak kelas nya ini. Alana hanya bisa membentukan gelombang di dahi nya. "maksud kakak apa?"

Alan -I Love You-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang