Part 2

951 148 4
                                    

Operasi hari ini berhasil, Yuki berhasil menyelamatkan nyawa anak itu.

"Adik ganteng, operasi kamu berjalan dengan lancar, cepat sembuh dan kembali sehat seperti semula ya!" bisik Yuki dengan lembut ke telinga anak tersebut.

Yuki tampak bahagia karena operasinya berjalan dengan lancar.
"Buat semuanya, terimakasih ya atas kerjasamanya." ucap Yuki kepada tim medisnya.

"Sama-sama dok, dr. Yuki memang dokter handal disini." ujar salah satu suster.

Sambil berjalan menuju taman, senyuman di wajah Yuki hari ini tidak  hilang sehingga membuat para dokter , perawat, dan pasien ikut tersenyum melihat Yuki.

"dr.Yuki selain handal, cantik, juga ramah, pantas saja pasien disini berebut ingin diperiksa olehnya." ujar para suster yang sedang bergosip ria.

"Tapi sayang ya, dr.Yuki belum punya pacar."

"Huuus, jangan asal ngomong, kita kan ngga tau, siapa tau aja dr.Yuki memang sudah punya pacar."

"Iya juga ya, bisa jadi. Ngga mungkin secantik dr.Yuki tidak ada yang suka."

"Para dokter laki-laki disini banyak yang mendekati dr.Yuki koq, tapi sepertinya belum ada yang bisa menaklukkan hati dr.Yuki."

"Eeehm......masih pagi sudah ngegosip." tegur kepala perawat.

Akhirnya para perawat pun kembali ke tempatnya masing-masing.

Al yang masih berjalan disebelah Yuki membuat Al lupa akan tugasnya hari ini, yaitu mencabut nyawa orang yang sekarat.

Al pun meninggalkan Yuki dan tiba di ruang IGD, disana terdapat seorang pasien yang sedang sekarat dan koma. Pasien yang koma itu adalah seorang wanita renta yang sudah sedang menungggu ajalnya.

Tak pikir panjang lagi, Al pun langsung mencabut nyawa wanita tua tersebut. Dan Al pun sudah melaksanakan tugasnya hari ini.

Ketika Al akan pergi, dia kembali teringat kepada dr.Yuki dan langsung mencari sosok dokter cantik yang dia kagumi.

Kini Yuki duduk di sebuah bangku panjang sebuah taman belakang Rumah Sakit, memang Yuki suka sekali duduk beristirahat sambil menghirup udara segar.

Tak terasa Yuki pun memejamkan matanya yang lelah hingga akhirnya Yuki tertidur dengan posisi duduk.

Al yang melihat Yuki duduk seorang diri di bangku taman pun datang menghampirinya. Al duduk disamping Yuki, kini Al bisa melihat jelas wajah Yuki yang mulus dan cantik.

Al melihat Yuki tertidur, kini sinar matahari mulai menyengat dan Al pun mencoba menutupi wajah Yuki dengan kedua tangannya agar Yuki tidak terkena paparan sinar matahari. Tapi sayang, Al tidak bisa melakukan itu karena Al bukanlah manusia.

Seketika itu juga Al merasakan hatinya kecewa. Al bukanlah seorang manusia melainkan malaikat.

Yuki pun terbangun karena terkena panasnya matahari, "Wah, aku ketiduran disini."

"Terimakasih matahari karena engkau telah membangunkanku." ujar Yuki sambil melihat ke langit dengan menyipitkan matanya.

Al semakin merasakan hatinya berdegup dan kini Al memang telah jatuh cinta, jatuh cinta kepada manusia.

Ingin sekali Al menyentuh wajah Yuki , tapi apa daya Al tidak bisa melakukan itu karena Al tidak pernah terlihat oleh Yuki dan orang-orang.

Akhirnya dalam waktu bersamaan, Al dan Yuki beranjak dari bangku itu, dan berjalan bersama. Tapi kali ini Al dan Yuki berjalan berlawanan arah.

                               ***

Di atas gedung pencakar langit, Al yang sedang duduk dan melamunkan Yuki. Semenjak melihat Yuki, Al telah jatuh cinta dan kini Al berpikir keras bagaimana caranya bisa bertemu dengan Yuki.

Al ingin Yuki melihatnya ,tapi tentu saja sebagai seorang manusia bukan malaikat. Bagaimanapun Al dan Yuki tidak mungkin bisa bersama karena dunia mereka berbeda.

"Apa yang harus aku lakukan agar dokter itu bisa melihatku? Besok aku bisa melihatnya lagi di Rumah Sakit.

                                ***
Osaka di pagi hari, seperti biasa orang-orang melakukan aktivitasnya.

Hari ini, Al sudah berada di National Hospital dan seperti biasa, Al akan melaksanakan tugasnya untuk mencabut nyawa seseorang.

Al yang daritadi berjalan mengitari Rumah Sakit, tidak menemukan sesosok dokter muda yang bernama Yuki.
"Dimana dia , kenapa saya tidak melihatnya?" ucap Al yang sedikit kecewa tidak melihat wanita yang dia kagumi.

Hingga kemudian Al bertemu dengan Pak Nathan yang merupakan pasien di rumah sakit tersebut. Ternyata Pak Nathan sebelum menjadi manusia, dia adalah seorang malaikat.

Al sangat senang mengetahui ada pasien yang ternyata dulu juga adalah seorang malaikat.

"Pa, sebenarnya tadi saya kaget karena bapa bisa melihat saya, dan saya kira saya yang sedang berhalusinasi."

"Haha...asli koq kamu tidak sedang berhalusinasi nak." ujar pria itu kepada Al.

"Tapi bagaimana bisa bapa dulu adalah malaikat dan sekarang menjadi seorang manusia? Rasanya saya tidak percaya. "

Saya yakin, boss kamu tidak akan pernah memberitahukan bagaimana caranya kepada kamu, karena bagaimanapun kamu sudah ditakdirkan sebagai malaikat.

"Tapi, sungguh saya kaget ketika bapa menceritakan kalau malaikat bisa menjadi seorang manusia."

"Lalu bagaimana caranya Pa, saya mohon."

"Kenapa kamu ingin sekali menjadi manusia , nak ?"

"Karena cinta Pa, saya telah jatuh cinta pada seorang manusia."

"Apakah saya tau siapa manusia itu ?"

"Dia Yuki, Pa....dr.Yuki"

"Ternyata dr.Yukilah yang bisa mengubah kamu."

"Baiklah kalau begitu, saya akan memberitahukan kamu bagaimana caranya."

"Dan cara bagi seorang malaikat untuk menjadi manusia adalah “jatuh” dari tempat yang tinggi."

"Apa , harus menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi?"

"Betul nak, kamu harus melakukannya agar bisa berubah menjadi manusia."

Didorong rasa cintanya, kemudian Al mau melakukan hal tersebut.

Yuki yang baru saja tiba di Rumah Sakit, dan betapa bahagianya Yuki melihat orang-orang yang menyapanya.

Al yang melihat Yuki berjalan mendekatinya , semakin yakin memang benar Al jatuh cinta kepada Yuki.

Setelah melihat Yuki, Al pun menghilang dan kini sudah berada di atap pencakar langit menara Bank.

Al sudah berdiri di atas dan kini siap-siap menjatuhkan dirinya ke bawah tanpa sayap.

Meskipun sebenarnya Al merasakan takut untuk menjatuhkan dirinya, tetapi Al membulatkan tekadnya demi bisa menjadi seorang manusia.

Al akan melompat sekarang juga ke bawah dengan pasrah dan ketika sudah tepat diatas tanah, Al membuka matanya.

Ternyata hal tersebut berhasil dan membuat Al menjadi manusia.

"Akhirnya, saya menjadi manusia !!!!" teriak Al dengan girangnya.

Al tidak menghiraukan orang-orang disekitar yang melihatnya berteriak.

Angel of Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang