7th [END]

984 112 27
                                    

"Yoona-ya."
Yoona yang sedang menikmati pemandangan sungai han itu menoleh. "Oh Kyuhyun-ssi."
Cho Kyuhyun. Namja itu berjalan mendekati Yoona lalu duduk disampingnya. "Kau sudah lama?"
"Cukup lama. Krystal ingin menikmati sungai han."
Kyuhyun mengangguk dan melihat kearah Krystal yang bermain bersama Hyukjae. "Apa aku mengganggu kencanmu dengan Hyukjae sunba?"
Yoona terkikik. "Aniyo. Tidak masalah. Oh iya kau bilang ada yang ingin kau katakan padaku?"
Kyuhyun terdiam. Namja itu menelan salivanya lalu segera meraih tangan Yoona dan menggenggamnya erat. "Aku menyukaimu, aniyo aku mencintaimu."
"Kyuhyun-ssi."
"Aku ingin menghabiskan waktuku bersamamu dan aku akan melakukan apapun agar kau bahagia meskipun kau tidak bisa melupakan Park Haejin-ssi, aku akan menerimanya. Aku akan menerima apapun yang ada pada dirimu. Aku.. aku benar-benar mencintaimu dan ingin hidup bersamamu Yoona-ya."
Yoona tersenyum namun dengan berlahan yeoja itu menarik tangannya lalu menepuk punggung tangan milik namja itu. "Arrayo Kyuhyun-ssi. Aku tahu kau begitu menyukaiku tapi..." Yoona menatap Krystal lalu menunduk. "Aku..."
"Aku mengerti." ujar Kyuhyun kemudian. "Aku sudah bertemu dengan ayah Krystal dari masa depan dan dia menceritakan semuanya padaku. Tapi... aku hanya ingin mencoba, aku ingin buktikan padanya apa yang dia katakan itu belum tentu terjadi. Aku mencintaimu dengan tulus bukan karena obsesiku semata."
"Kyuhyun-ssi."
"Wae? Apa kau tidak percaya padaku? Yoona-ya."
"Kau akan mendapatkan wanita yang lebih baik dariku, aku percaya itu."
Kyuhyun menggeleng sambil menunduk dalam-dalam. Namja itu merasakan nyeri di dadanya, luka itu benar-benar menyakitkan. Dirinya menangis, ya ini sangat sakit. Berlahan namja itu mendongak dan mendapati Yoona menatapnya dengan senyuman yang begitu hangat. "Tapi.. apa kita bisa berteman?"
Yoona mengangguk. "Tentu. Kita sudah berteman sejak dulu dan kalau kau ingin kita bisa menjalin hubungan persahabatan seperti aku dan Jonghyun."
"Keundae..."
"Waeyo?"
"Meski aku pindah ke Jepang, kau masih ingin berteman denganku?"
Yeoja itu tersenyum lalu mengangguk. "Tidak ada alasan untukku tidak berteman denganmu Kyuhyun-ssi. Kau adalah namja paling baik yang pernah aku kenal."
"Senangnya." ujarnya lega lalu menghela nafas. "Aku senang mendengarnya. Meskipun aku tidak bisa memilikimu, setidaknya aku masih bisa didekatmu."
"Hmm."
Namja itu bangkit kemudian berlari riang untuk bergabung dengan Hyukjae dan Krystal.
"AHJUSSI." seru Krystal riang.

Mata Sooyoung membulat sempurna saat melihat Changmin bersimpuh satu kaki didepannya sambil menyodorkan sebuket bunga yang begitu besar. "Changmin-ssi. Apa yang kau lakukan?"
Namja itu tersenyum. "Bunga ini untukmu?"
"Aku tahu." ujarnya sambil melihat sekitar. "Tapi apakah ini tidak terlalu mencolok? Aku tidak suka menjadi tontonan anak-anak yang lain."
Changmin berdiri lalu meraih tangan yeoja itu untuk menggenggam buket bunga tersebut. "Mulai sekarang kau harus terbiasa, karena aku akan selalu memberikan kejutan untukmu."
"Ye?"
"Choi Sooyoung-ssi. Aku menyukaimu. Ingin berkencan denganku?"
Sooyoung menutup mulutnya yang menganga dengan sendirinya. "Changmin-ssi."
Changmin mengangguk. "Tolong jangan bertanya keseriusanku karena aku sangat serius. Aku tidak akan melakukan sesuatu yang menyakitimu, bila aku melakukannya kau bisa lakukan apapun padaku. Aku janji akan melakukannya." rocos namja itu dan membuat Sooyoung terkekeh geli.
Jonghyun yang tak jauh dari mereka hanya menghela nafas melihat adegan itu. "Sudah tidak usah percaya. Shim Changmin pasti akan melakukan apa yang tidak kau sukai." teriaknya membuat pasangan itu menoleh.
"Jonghyun-ah." seru Sooyoung dan membuat namja itu berjalan mendekat lalu merangkul leher Sooyoung.
"YA! Sebelum kau menyatakan perasaanmu pada sahabatku, seharusnya kau minta izin dulu padaku. Kau tidak tahu ya? Aku ini bodyguard Choi Sooyoung dan Im Yoona sejak puluhan tahun yang lalu. Jadi kalian harus melalui seleksi dariku."
Changmin mendengus kesal. "YA! Singkirkan tanganmu dari leher Sooyoung."
"Wae? Dia sahabatku."
"Aiish cham."
Melihat tingkah keduanya Sooyoung hanya menggeleng, berlahan yeoja itu melepaskan tangan Jonghyun dari lehernya. "Bukankah sekarang ada film baru?" ujarnya dengan gaya menggoda.
Changmin mengangguk.
"Mau nonton berdua?"
Mendengar itu Changmin tersenyum lebar. "Kau menerimaku? Kau mau berkencan denganku?"
Sooyoung mengangguk malu. "Nee."
"YUHUUUU ASSA." teriaknya riang dan membuat Jonghyun ilfil dengan tingkah temannya itu.
"Tapi kalian tidak bisa menonton hari ini." sahut Jonghyun.
"Ye? Waeyo? Kenapa tidak bisa?" sahut Changmin tidak terima membuat Jonghyun mendorong kepala namja itu dengan keras.
"Kita harus latihan. Sabtu ini kita ada pertandingan persahabatan."
"Shirreo. Aku bolos. Hari ini aku akan berkencan."
Jonghyun menatap Sooyoung yang mengangkat bahunya. "Ya sudah kalau mau bolos. Kalian boleh menonton tapi hari ini saja. Kedepan kalian tidak boleh menonton apapun." ujar Jonghyun santai. "Aku akan melaporkan pada pelatih kalau kau lari dari latihan." serunya sambil meninggalkan pasangan itu.
"YA IMMA!" teriak Changmin kesal lalu mengejar namja itu.
Sooyoung menghela nafas lalu menghirup wangi bunga buket yang diberikan oleh namja yang saat ini sudah berstatus kekasihnya.

RefrainWhere stories live. Discover now