Fourty Two - Lisa Nangis Lagi(?)

15.9K 1K 100
                                    

Lisa menutup pintu kamar mandi dan menguncinya. Ia melirik setiap bilik toilet kemudian menghela nafas lega karena tidak ada orang lain di sini selain dirinya.

Lisa mendekati wastafel dan mencuci mukanya. Namun sedetik kemudian, setetes kristal bening turun dari matanya.

Sebenarnya, Lisa lelah jika harus terus-terusan menangis seperti ini. Namun, apa yang bisa ia lakukan agar dirinya bisa tenang selain menangis? Jawabannya adalah: tidak ada.

Sebenarnya, Lisa sangat ingin berada di dekapan Jungkook seperti dahulu. Bukan malah berjauh-jauhan seperti sekarang.

Tapi mau diapakan lagi? Lisa sudah tidak tahan dengan sifat lelaki bermarga Jeon itu. Lisa sudah lelah menanggapi sikap Jungkook yang seakan mempermainkan dirinya dan perasaannya.

Dok dok dok!

Suara pintu digedor paksa terdengar, namun gadis berambut oren itu mengacuhkannya dan memilih untuk tetap larut dalam kesedihannya.

Brakkk.

Karena tidak kunjung dibuka, seseorang mendobrak pintu kamar mandi wanita dan langsung memeluk Lisa. Taehyung.

Taehyung mengusap rambut oren Lisa dengan lembut, membuat tangisan gadis di dekapannya sedikit semakin pelan.

Taehyung tidak ingin bertanya apapun kepada Lisa saat ini. Ia hanya akan berusaha menenangkan gadis ini tanpa menghujaninya dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan membuat Lisa semakin hancur.

Taehyung tau, tau bahwa Lisa barusaha berdebat dengan Jungkook dan berakhir pada Jungkook yang dihampiri oleh Eunha.

"LAH, TAEHYUNG? KOK ELO DI SINI? INIKAN KAMAR MANDI CEWEK?!" tanya Seulgi yang barusaja masuk ke kamar mandi dan menemukan dua manusia sedang berpelukan.

Taehyung melotot ketika ia barusaja sadar bahwa dirinya sedang memeluk Lisa di tempat umum. Dengan segera dia merangkul Lisa dan membawa gadis itu ke UKS sekolah.

"Sekarang, lo boleh nangis sepuasnya. Gue bakalan di sini, khusus buat lo. Meskipun gue gak ikut pelajaran pun, gue gak pa-pa yang penting semua perasaan gak enak di pikiran elo bisa hilang, Lis."

Lisa memeluk Taehyung, menumpahkan segala keluh kesah selama dirinya berjauhan dengan Jungkook beberapa hari ini. Taehyung hanya bisa mengelus rambut gadis itu dan sesekali menenangkannya dengan kata-kata lembut.

"Tae, gue kangen sama Jungkook."

Sebenarnya, hati Taehyung berdenyut nyeri ketika Lisa lagi-lagi menangis karena Jungkook. Namun, ia sadar tugasnya untuk menenangkan Lisa di sini belum selesai. Jadi, dia tidak akan ikut bersedih.

"Lis, harus berapa kali gue bilang kalau elo itu gak pantes buat cowok sebaik Jungkook? Apa lo gak bisa Bahasa Indonesia?"

"Gue pengen, Tae, gue pengen jauhin dan benci sama Jungkook. Tapi nyatanya, gue gak bisa jauh dan benci sama dia."

"Jadi, lo belum sepenuhnya ninggalin dan benci sama Jungkook, Lis? Setelah apa yang dia lakuin buat elo?"

Taehyung bukan mengambil kesempatan. Dia berkata yang sebenarnya karena Taehyung sudah berjanji pada dirinya sendiri, saat Lisa bersedih karena siapapun dan apapun, dirinya akan menjadi orang pertama yang menenangkan gadis itu.

"Gue gatau, Tae. Hati gue masih ketinggalan di Jungkook, dan buat ngambilnya, gue butuh berjuta-juta keberanian."

Kalau gitu, gue yang bakalan ngambil hati lo dari Jungkook, Lis. -Taehyung.

Taehyung mengelus rambut oren Lisa lagi. "Udah, mending sekarang lo pulang terus tenangin diri lo. Lo tinggal milih, mau ninggalin dia sepenuhnya, atau tersakiti buat seterusnya."

Lisa menggeleng. "Gue gak mau, Tae. Gue maunya di sini, sama elo. Karena cuma elo yang bisa bikin sedih gue ilang. Cuma elo yang bisa bikin hati gue tenang, setiap saat. Makasih, ya, Alien?" ucapnya sambil menyeka air matanya.

Taehyung mengangguk kemudian mengacak-acak rambut Lisa. "Udah gak usah nangis. Sana, cuci muka, gih! Muka lo udah kayak beruang gak mandi sebulan tau gak?"

"Enak aja. Cantik gini dibilang beruang? Btw, lo gaada niat buat masuk kamar mandi cewek lagi terus nungguin gue cuci muka gitu?"

"Lo nyindir ya, Lis?"

"Lah, itu tau."

"Temen sialan ya lo!"

Temen:) -Kth.

Relationship | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang