Thirty - Baby Don't Cry

20.7K 1.6K 100
                                    

Bugh! Bugh! Bugh!

Hantaman dari Jungkook mendarat di pipi, rahang, dan perut BamBam secara bergantian membuat cowok itu tak bisa melawan karena serangan Jungkook yang terlalu tiba-tiba.

Jungkook tersenyum puas melihat BamBam yang sudah tak berdaya dengan sekali kemampuan memukulnya.

"Hiks."

Jungkook mengangkat kepalanya. Dan saat itu juga ia baru ingat bahwa kekasihnya yang barusaja diculik itu masih mematung di depannya dengan air mata yang sudah turun sedaritadi.

"Lis, maafin aku." Jungkook mendekati Lisa dan memeluk gadis itu erat.

Lisa menumpahkan semua rasa khawatirnya lewat tangisan di dada bidang Jungkook.

"Udah, jangan nangis... 'kan sekarang kamu udah sama aku," hibur Jungkook sambil mengelus-elus rambut oren Lisa.

Lisa mengurangi pelukannya dengan Jungkook kemudian memukul manja cowok itu. "CK, KAMU GAK PEKA, YA?! AKU ITU BUKAN TAKUT SAMA BAMBAM, TAPI AKU ITU KHAWATIR SAMA KAMU, KOOK!"

Jungkook tersenyum simpul mendengar ucapan Lisa. "Jadi, sekarang kamu udah bisa khawatir sama aku?"

"Ya siapa yang gak cemas liat pacarnya dihabisin sama tujuh manusia ter-bangsat di dunia ini?" Jawab Lisa.

"Tujuh manusia ter-bangsat? Kenapa gak tujuh manusia harimau aja, Lis? Tapi gue suka gaya lo!" Saut Jimin dengan kekehan kecil.

Jungkook melirik Jimin dengan tatapan tajam--memberi tanda bahwa lebih baik Jimin diam dan tidak menganggu adegan romantis Jungkook dan Lisa.

"Udahlah, jangan nangis, kasihan make up kamu yang mahal itu nanti habis. 'Kan sayang uangnya, Yang."

"KOOKIE?! KOK KAMU MALAH MENTINGIN MAKE UP DARIPADA A--"

Teriakan Lisa terpotong karena gadis itu kaget ketika Jungkook tiba-tiba mencium pipinya dan memeluknya lagi. Lisa tersenyum kecil disela-sela pelukannya dengan kekasihnya itu. Pipi gadis itu memanas.

"Enggaklah. Ngapain aku perduliin make up kalau kamu lebih penting? Jangan nangis, aku bakalan selalu ada di sini, buat kamu."

***

"Jadi kalian ngikutin gue?" Tanya Jungkook kepada teman-temannya. Ia barusaja menanyakan bagaimana keenam temannya itu bisa tahu Jungkook akan menyelamatkan Lisa.

"Iya. Kita sebagai sahabat yang baik tahu kalau tenaga lo gak akan kuat buat ngelawan mereka," saut Jin diiringi senyuman.

"Sialan. Gue kuat tau, cuma tadi mereka nyerangnya tiba-tiba, makannya---awshh," rintih Jungkook ketika Lisa yang sedang mengobati lukanya dengan kapas menekankan kapas ke lukanya sehingga membuat rasa sakit.

"Kamu itu sukanya percaya diri aja. Buktinya tadi kamu kalah, dan tetep gak mau ngaku?" Saut Lisa.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. "Ya aku 'kan kalah jumlah, Yang... mereka bertujuh aku sendirian, gimana bisa menang?"

"Yaudah, kalau gitu gausah jadi sok jagoan."

"BHAHAHAHAHA," suara tawa menggelegar dari keenam teman Jungkook mengisi senyapnya ruang tengah rumah Lisa.

"Mampus lo dikatain pacar sendiri!" Ledek Namjoon.

"Tapi, Mon, mending diledekin pacar daripada diledekin gak punya pacar," sindir Jimin.

"Kamu bangsul ya, Chim?!"

Jungkook yang merasa terganggu dalam aktivitas romantisnya bersama Lisa segera menggandeng satu-satunya gadis di ruangan itu ke balkon di lantai dua.

"Kook, ngapain ke sini? Angin malem itu gak bagus buat kesehatan tau."

Jungkook memeluk pinggang ramping Lisa dari belakang membuat gadis itu awalnya kaget, namun akhirnya menikmati. Jungkook menaruh dagunya di bahu Lisa dan sesekali menghembuskan nafas di leher gadis itu.

"Kook, geli tau!" Seru Lisa sambil tertawa kecil menanggapi perlakuan Jungkook.

"Lis, jangan tinggalin aku, ya?"

"Bukannya kamu yang bakalan ninggalin aku, Kook? 'Kan kamu internasional playboy," sindir Lisa.

"Enggaklah. Buat apa aku jadi playboy kalau aku udah punya kamu? Cantik, baik, pinter, perhatian, galak lagi."

"Kalau galak, kenapa kamu mau pacaran sama aku?"

"Soalnya tipe cewek aku itu yang galak-galak kayak kamu."

Lisa hanya tersenyum menimpali jawaban Jungkook.

"Lis, kamu jangan nangis lagi, ya? Sumpah aku gak bisa liat kamu nangis kayak gitu. Apalagi kamu nangis gara-gara aku. Aku 'kan jadi ngerasa gagal jadi pacar yang baik buat kamu."

"Kook, aku nangis bukan gara-gara kamu sakitin. Tapi aku nangis gara-gara aku ikut ngerasain sakitnya kamu."

"Tapi aku gak mau liat cewek yang paling aku sayang nangis..."

"Oke-oke, aku gak akan nangis di depan kamu lagi. Tapi gak janji karena kita gak tau bakalan ada apa nanti. Kalau kamu nyakitin aku, mungkin aku bisa nangis terus, Kook."

"Kalau aku nyakitin kamu, aku bakalan benci aku sendiri selamanya karena udah nyia-nyiain cewek sebaik kamu."

Lisa memukul lengan Jungkook. "Gembel."

Relationship | LizkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang