8 • What? Why?!

1.9K 172 20
                                    

Hukuman.
By : Choi

-; Menyiram seluruh tanaman di sekolah
-; Membersihkan toilet
-; Membersihkan lorong sekolah
-; Membersihkan kantin
-; Mengikuti bimbingan belajar bersama

•••

YaRa's P.O.V

Tak dapat membela diri, aku dan gengnya Nanjoon tak dapat menolak hukuman yang diberikan oleh si gendut itu dengan Choi-saem.

Kami akan melakukan hukuman ketika istirahat pertama, istirahat kedua, dan sepulang sekolah. Aku akan menghabiskan banyak waktu bersama sekelompok berandalan ini.

Aku dan gengnya Namjoon jalan menelusuri lorong dan Choi-saem mengikuti di belakang kami. Tentu saja kami akan memulai hukuman kami karena ini adalah waktu istirahat kedua.

Aku seharusnya berhasil bersembunyi di belakang loker kelas namun MinAh yang begitu polos memberitahujan keberadaanku pada Choi-saem.

Akhirnya, di sinilah aku sekarang. Dibariskan di tengah lapangan yang sangat panas.

"Karena ini sudah memasuki istirahat kedua, mari kita lewati hukuman pertama dan kedua. Tugas kalian sekarang adalah membersihkan seluruh lorong sekolah, dan kantin," jelas Choi-saem.

"Saem.. mengapa kau begitu kejam?" gumam Jimin sendiri.

"Diam," jawab Choi-saen dengan lantang. Kakinya bergerak sedikit menuju Jimin. Lalu ia mencari papan nama milik Jimin yang sedang tak berada di seragam milik Jimin.

Ia menaikkan kepalanya dan melihat Jimin dari sudut bawah matanya. "Dimana papan namamu?"

"Ah keugo.. Aku lu-" (itu..)

"Siapa namamu?!"

"Park Jimin imnida.."

"Kau kehilangan satu poinmu, mengerti?!" Kaki Choi-saem langsung bergerak menjauhi Jimin yang tengah sedikit ketakutan itu.

Aku dapat mendengar beberapa orang dari geng Namjoon sedang berbisik-bisik.

"Poin? Poin apa?" gumam Jungkook.

"Aku kehilangan satu poin! Untuk apa poin itu?" Jimin berseru dengan pelan.

"Tenang, guys. Choi-saem pasti menjelaskannya," sahut Namjoon.

"Kurasa poin itu tak begitu penting," ucap Yoongi.

"Hyung, bagaimana jika aku juga kehilangan poin?!" tanya Taehyung.

"Tenang saja, kau tak perlu cemas." Hoseok menjawabnya dengan tenang.

"Hm, apa yang terjadi jika kita kehilangan poin itu?" ujar Seokjin.

"Dengar kalian semua!" Choi-saem kembali angkat bicara dan membuat suasana menjadi bungkam. "Dalam hukuman ini, kalian masing-masing memiliki 10 poin. Jadi-"

"Jadi poinku tersisa 9?!" tanya Jimin dengan panik.

"Dilarang memotong pembicaraan, poinmu berkurang satu!" jawan Choi-saem dengan tenang.

Jimin yang terkejut hanya bisa tertunduk lemas walaupun belum ada yang mengetahui, untuk apa poin tersebut.

"Poin kalian akan berkurang setiap kali kalian melakukan kesalahan pada hukuman kalian. Semakin besar kesalahan, semakin banyak poin yang berkurang," jelasnya. "Baiklah, ada yang ingin bertanya?"

Dengan cepat aku mengangkat tanganku dan menangkap tatapannya yang tajam itu. Guru gila ini benar-benar dapat membuat geng Namjoon terdiam tanpa melawan sedikitpun.

Change [FF BTS Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang