9 • Okay

2K 182 36
                                    

Yara's P.O.V

Sudah 15 menit berlalu, namun yang kulakukan hanyalah mengaduk-aduk minuman yang berada di depanku. Kepalaku serasa ingin pecah karena semua hal yang terjadi belakangan ini.

Sudah ketiga kalinya Taehyung pergi ke kamar mandi sejak kami duduk di cafe biasa. Akhirnya dia kembali dan menjatuhkan diri dengan malas ke atas kursinya.

"Baiklah, ini sudah benar-benar keterlaluan. Dia mencoba memeras kita," gumam Taehyung.

Jungkook yang duduk di sebelahku mulai menegakkan yang sedari tadi tertengger di atas meja. "Haruskah aku menelpon papaku? Maksudku- ini sudah kelewat batas."

"Jangan. Aku yakin mereka pasti lebih mendukung sekolah, seperti kata si gendut itu," jawab Namjoon dengan tenang. "Masalahnya sekarang adalah-"

"Foto itu. Siapa yang berani-beraninya mengambil foto itu?" sambung Yoongi sinis.

Untuk beberapa saat keadaan menjadi hening, tak satupun yang membuka mulut. Sampai Jimin mengingat satu hal akan foto itu.

"Ah benar. Aku melihat foto Jungkook dan Yara di taman berdua dari salah satu foto-foto yang ada. Apa ada seseorang yang mengikuti kalian saat itu?"

"Jungkook dan Yara di taman berdua?" Taehyung menyipitkan matanya seakan mulai berpikir.

"Ani. Aku tak melihat siapapun. Entahlah jika ada yang bersembunyi," (Tidak,)  jawab Jungkook perlahan sebelum menyuap sesendok makamam ke mulutnya.

Spontan aku memegang lengan Jungkook setelah mengingat satu hal. Tentang seseorang yang menelponku.

"Mwo? Jangan menyentuhku sembarangan. Tanganku menjadi kotor karenamu." (Apa?) Dia mengangkat tanganku dengan jijik dan rasa tak suka.

"Kau ingat? Pada malam itu ada yang menelponku. Saat kita sedang di taman," ucapku tegas. Kuharap dia mengingat hal itu.

"Untuk apa aku mengingat hal tak penting seperti itu?"

Aku mengendus kesal dan mulai menegakkan badanku. "Aku tahu kalian membenciku dan tentu saja aku juga membenci kalian, tapi untuk saat ini saja tolong kalian mendengarkanku."

"Shireo." (Tidak mau)

"Neo nugu ya?" (Kau siapa?)

"Ya! Aku serius. Kalian harus mendengarkanku. Di malam saat aku dan Jungkook di taman, sebelumnya aku berada di cafe ini, sendiri. Aku duduk di sofa sampai seorang pelayan mengantarkan segelas air bening untukku."

Semua hening dan mendengarkanku. Kurasa aku bisa melanjutkannya.

"Aku berpikir kalau itu adalah air mineral yang diberikan Jungkook untukku karena dia tahu bahwa aku sedikit mabuk. Ternyata itu adalah beer lainnya dan membuatku semakin pusing. Tiba-tiba seseorang menelponku dan-"

"Bisakah kau langsung ke intinya saja? Aku mulai mengantuk," potong Taehyung. Sepertinya ceritaku terlalu bertele-tele.

Aku mendekatkan badanku ke tengah meja dan bercerita dengan suara yang kecil. "Sepertinya ada orang yang mengikutiku. Dia terus menelpon dan mengirimkanku sms. Dia juga menelpon 2 kali di hari aku dan Jungkook berada di taman."

"Nugu?" (Siapa?) Hoseok yang diam mulai mengeluarkan suaranya.

"Kau pikir aku tahu? Aku mengabaikan setiap smsnya. Tapi dia berbicara seakan-akan dia selalu berada di sekitarku."

Drrrt.

Seseorang dengan nomor yang tak kusimpan menelpon. Aku mengangkatnya.

"Nona disuruh pulang sekarang. Aku akan mengantarkanmu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Change [FF BTS Jeon Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang