Saat saya melihat sekeliling,
dalam sekejap berbinar binar.
Tak jarang saya bertanya,
"Apakah mereka merasakannya pula?"Seperti saat saya melihatmu,
Ingin kubekukan waktu,
Dalam sedetik pikiran penuh dengan namamu.
Hati saya telah lama berdegup,
Tetapi setelah sekian tahun,
degupan yang kencang seperti lelah dan berlalu,
Bagai kaki yang maraton duapuluh kilometer,
tetapi berakhir jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda.
PoetryHanya serpih serpih sajak tanpa judul, pertama dan terakhir ceritamu saya hubung, Yang dimana semua tak akan berujung. -d.t