"Kenapa??" belum sempat chanyeol menyelesaikan ucapan nya , Wendy sudah memotongnya.[Author's pov]
Yg dilakukan oleh Chanyeol hanya terpaku ditempatnya ,merasa kebingungan harus mengatakan apa.
Mereka saling menatap, tak berapa lama tiba-tiba ekspresi wajah Wendy berubah, ia seperti menahan senyuman nya.
"Ahh... terima kasih, minuman yg kau berikan selalu tepat waktu.." senyum hangat Wendy membuat Chanyeol sedikit lega.
Tunggu apa ia tidak salah mendengarnya."Tepat waktu??" Tanya Chanyeol yg belum paham akan maksud gadis itu.
"Yaa tepat waktu, minuman mu ada saat aku butuh penenang " balas gadis itu tak lagi menahan senyumannya lagi.
Tak seperti apa yg selama ini Chanyeol amati, ia tidak pernah berpikir Wendy se riang ini.
Ia tersadar dari lamunan nya saat ia merasa ada tangan yg sedang mengibas-ngibas tepat didepan wajahnya.
"Hey.. ,kau kenapa??" tanya Wendy
"Ah.. tidak,
Kalau kau ingin penenang aku bisa membelikan obat bius untuk mu" jawab Chanyeol asal."Hahaha... kau lucu, tidak terima kasih,
emmbb.. kau tidak lelah berdiri terus??" tawa Wendy hanya sebentar"Aa?? " senyum Chanyeol kikuk lalu menduduki dirinya di bangku sebelah Wendy, bangku yg ada didepan bangkunya sendiri.
"Jadi ,kenapa kau beri ini padaku" ujar Wendy sambil meminum minuman yg ada di meja nya ,memposisikan duduknya menghadap Chanyeol.
"Emm.. aku.. tidak ada alasan khusus"
"Apa uang sakumu terlalu banyak?" ujar gadis itu lalu tersenyum
"aku melakukan nya begitu saja" Chanyeol masih tetap setia memasang raut datarnya.
Wendy yg mendapat jawaban yg tak memuaskan itu menganggukkan kepalanya mengiyakan saja apa yg ia katakan.
"Oohh... ,
ku kira kau itu orang yg dingin, kau bahkan tidak pernah menyapa ku" ucap Wendy sambil mempoutkan bibirnya.Tingkah Wendy itu menurut Chanyeol sangat menggemaskan hingga membuat sebuah senyuman terlihat dibibir Chanyeol, tentu saja tanpa sepengetahuan gadis disampingnya.
"Kau juga tak pernah menyapa ku" sekarang ekspresi Chanyeol berubah seperti agak kesal.
"Emm... aku hanya ragu untuk menyapa mu, kupikir pasti kau tidak akan memedulikan ku.."
"Apa aku terlihat sedingin itu??"
Wendy hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Chanyeol itu.
"Apa yg kau lakukan sampai tidak mengerjakan tugas??" Tambah Chanyeol.
"Emm aku ketiduran kemarin" singkatnya
"Lupa?" Chanyeol sebenarnya ragu menanyakannya
"Aku pulang ke rumah jam 9 malam, jadi aku tidak sempat mengerjakannya" kini raut wajah Wendy berubah lesu.
"Pulang dari mana?
Hey seorang gadis harusnya tidak kelayapan saat malam" seru Chanyeol"Aku bekerja dikedai ayam goreng setelah pulang sekolah , biasanya jam 8 sudah pulang tapi kemarim pelanggan banyak sekali uhh.." jelas Wendy.
"Kenap.."
Teeet teeettttt...
Kalimat Chanyeol terputus oleh suara bel berbunyi. Menandakan waktu istirahat.
"Apa??" Tanya Wendy
"Kenapa kau harus bekerja paruh waktu?? Kau masih sekolah, apa orang tua mu tau?" Selidik Chanyeol
KAMU SEDANG MEMBACA
Can't Control My Heart
Fanfiction"Hal yg menarik perhatian ku setiap harinya adalah ,Kau"- [pcy] "Aku ingin dekat dengan mu "-[swd]