Part 3

1.1K 137 1
                                    


[Author pov]

Pagi ini Chanyeol bangun lebih pagi dari biasanya, ia bergegas menuruni tangga rumah nya setelah siap.

"Ibu aku berangkat.." ujar Chanyeol buru-buru.

"Pagi sekali? " Ibu Chanyeol menanyakan tingkah anak nya, tidak biasanya berangkat sepagi ini

"Emm hanya ingin sampai tepat waktu saja Bu" meyakinkan Ibu nya, tau ibunya merasa tak seperti biasanya

"Memang setiap hari tidak tepat waktu?? Kenapa tidak berangkat pakai motor mu saja?? Sayang kan kalau setiap hari menganggur, dulu saja kau sampai merengek ke Ayah mu saat minta dibelikan motor itu" timpal Ibu Chanyeol.

"Kapan aku merengek??
Ahh tapi itu ide bagus, kalau begitu Chanyeol berangkat ya Bu" pamit Chanyeol

baru saja hendak keluar pintu rumahnya, Ibunya lagi-lagi menghentikan langkah anak itu dengan suara khas nya itu
"Ehhhh , kunci motor nya ada didalam kan? Memang sudah kau ambil?"tanya Ibunya karena Chanyeol langsung hendak keluar rumah.

"Emm ,naik motor nya besok saja Bu" ujar Chanyeol sambil menggaruk tengkuk nya yg tidak gatal, tak lupa senyuman yg memperlihatkan deretan gigi putih nya.

"Huuuhh kau ini" balas Ibu Chanyeol dengan sedikit terkekeh akan kelakuan anak nya tersebut.

[Chanyeol pov]

Benar juga kata Ibu, aku dulu yg meminta untuk dibelikan motor itu dan sekarang malah sering tak terpakai, mungkin nanti aku akan pakai motor itu,  tidak sekarang, aku akan tetap naik bus untuk sementara waktu, bukan tanpa alasan, agar aku bisa berangkat bersama Wendy haha.

[Author pov]

Chanyeol terus berjalan ke persimpangan jalan dimana biasanya ia bertemu dengan Wendy saat berangkat ke sekolah bersama.
Dengan senyum yg setia dan tak lepas dari bibir nya.

Sesampainya dipersimpangan jalan ia berdiri ditepian jalan bersandar pada tembok pembatas yg ada.

Tak berapa lama terlihat gadis yg sedang ia nantikan berjalan menuju tempatnya berdiri, hal itu membuat bertambahnya volume lengkungan di bibir nya.

"Kenapa mengajak berangkat sepagi ini?? Aku jadi tidak bisa buat sarapan" keluh nya sambil mempoutkan bibir nya ,sedikit kesal pasal nya perut nya itu selalu sulit diajak kompromi.

Mendengar gerutuan Wendy, Chanyeol mulai menarik pergelangan tangan Wendy menuju halte dekat persimpangan tersebut,sementara yg ditarik terpaksa menurut begitu saja.
Mereka duduk di bangku halte,lalu Chanyeol mulai melepas ransel nya, mencari sesuatu didalam nya.
Setelah itu mengulurkan kedua tangan nya pada gadis itu, terlihat sebungkus roti dan susu kotak yg menanti untuk disambut oleh tangan lain.

"Aaa jadi kau menyuruhku berangkat pagi hanya untuk ini??" gerutu Wendy

"Tidak mau ya sudah" ujar Chanyeol, lalu berniat menarik lagi tangan nya.

"Eh ehh, kalau sudah ngasih tidak boleh diabil lagi ,kau ini, ikhlas tidak sih??" sambil mengambil roti dan susu kotak itu di tangan Chanyeol.

Chanyeol pun hanya terkekeh dengan tingkah menggemaskan Wendy.
Ingin sekali ia mencubit pipi gadis itu, tapi tentu saja ia belum se berani itu.
Chanyeol terus memerhatikan Wendy yg sedang melahap roti yg ia berikan tadi.
Sampai gadis itu mengalihkan pandangan nya pada Chanyeol.

"Kau mau??" menyodorkan roti nya ke depan Chanyeol, sambil tetap mengunyah gigitan roti yg ada dimulut nya.

Chanyeol melihat gadis itu makan dengan lahap, menanggapi hanya dengan gelengan kepala.

"Habiskan" perintahnya pada gadis itu

"Emm" masih dengan mulut penuh ia menjawab pernyataan pria tinggi yg bersamanya

...


Saat keduanya sampai disekolah, langkah keduanya terhenti di depan gerbang sekolah saat suara memanggil nama Wendy dari belakang. Keduanya pun memalingkan kepala ke arah suara tadi.

"Wendy ya~!!" suara panggilan seorang gadis dari belakang ,membuat yg punya nama itu berbalik.

"Aaahh Seulgiii...,
Kau sudah pulang dari Busan? Bagaimana keadaan bibi??" Tanya Wendy melihat teman yg sejak beberapa hari belakangan tidak masuk sekolah karena harus menjenguk Ibu nya yg sedang sakit.

Seulgi adalah teman dekat Wendy, sejak ia dan Wendy bersama-sama mendaftar masuk ke sekolah ini satu setengah tahun yg lalu,kenapa bersama?? Karena rumah orang tua Seulgi di Busan tepat bersebelahan dengan rumah paman dan bibi Wendy, Jadi sebelum Wendy masuk ke sekolah menengah akhir, ia tinggal di rumah paman nya itu untuk sementara sambil mengurus surat-surat kepindahan nya dari Kanada.

Dan saat itu ia mengenal Seulgi menjadi teman dekat saat mereka sama-sama akan mendaftar disekolah yg sama di Seoul.
Seulgi dan Wendy menyewa rumah kecil yg bersebelahan untuk ditempati.

"Emm, Ibu sudah baikan, jadi aku bisa kembali sekolah, huh pasti banyak tugas menumpuk" menghela napas sambil mencebik kan bibirnya,
"Kenapa kau berangkat pagi sekali sih??" Timpal Seulgi.

"Ahahaha , emmm.. semalam kau sampai sini jam berapa?? " tanya Wendy mengalihkan arak percakapan.

"Jam setengah 10 malam, huh lelah sekali, sebenarnya kemarin aku ingin ketempat mu, tapi kulihat lampu mu sudah padam jadi ku pikir kau sudah tidur" ujar Seulgi.

Wendy pun mengangguk-angguk sambil tersenyum.

"Oh!" Seru Seulgi baru sadar bahwa ada orang lain selain ia dan Wendy. Ia memandang Wendy, "Kau berangkat bersama nya?" selidik Seulgi sambil melirik Chanyeol sebentar lalu memandang teman dekat nya itu lagi.

Seketika Wendi tersadar bahwa sedari tadi ia bercakap dan mengabaikan Chanyeol yg sekarang ini sedang menunduk memainkan batu dengan sepatu nya.

"Ehh iya" jawabnya sedikit ragu untuk sekedar mengatakan bahwa selama teman nya itu ada di Busan ia jadi sering berangkat dengan Chanyeol.

"Wahh sepertinya banyak yg harus kau ceritakan tentang kemajummmbbb.." ucapan nya terputus saat Wendy membekap mulut gadis itu.

Hal itu membuat Chanyeol yg tadinya menunduk, berubah memandang kedua gadis tersebut.
Mengetahui hal itu Wendy segera melepaskan tangan nya.

"A-ayo masuk!" Ujar Wendy lalu berjalan cepat meninggalkan Seulgi dan Chanyeol.

Kedua nya memandang punggung Wendy yg menjauh, dengan tatapan bertanya.

"Sejak kapan kau jadi dekat dengan Wendy???" Selidik Seulgi terhadap Chanyeol.

Yg ditanya hanya memasang wajah datar dan mengangkat kedua bahunya, lalu meninggal kan Seulgi begitu saja.

"Aisshhh dasar" gerutu Seulgi merasa penasaran nya belum terjawab sama sekali

[Tbc]

😬

Can't Control My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang